Stalker

15K 905 105
                                    




.

.

.

.

.

.

.
.
.
.

Sekolah, pukul 03.30 sore...

Haechan berjalan melewati koridor sekolah yang mulai sepi, karena hari mulai sore, ia harus pulang terlambat karena menghadiri rapat OSIS.

Ia berjalan lunglai menuju lokernya. Ia ingin mengambil beberapa buku tugas untuk menyelesaikan tugasnya di rumah. Ia merasa lelah. Ingin rasanya Haechan segera pulang dan tidur di kamarnya.

Setelah, melewati beberapa deret loker. Haechan berhenti di loker yang menpunyai angka 461. Itu loker miliknya. Segera ia membuka pintu loker itu.

Saat ia membuka pintu loker, Haechan menemukan surat berwarna biru muda dan sebatang coklat

Haechan memasukan buku- buku tugasnya kedalam tas. Lalu ia mengambil surat dan coklat itu dan di masukkan juga di dalam tas lalu berpergi dari sana. Ia ingin segera pulang. Mungkin nanti malam ia bisa membaca surat itu.

-------------------------------------------------------------------

Rumah Haechan, pukul 7malam hari...

"Haechan... bangun nak! Ayo makan malam!" teriak Bunda Haechan dari luar kamar. Ia ingin membangunkan anak kesanyanganya itu. Tapi, pintu kamar Haechan terkunci jadi beliau berteriak untuk membangunkan Haechan.

"Iya, bun. Sebentar aku mandi dulu." teriak Haechan tak kalah nyaring.

Ia bergegas menuju kamar mandi. Lalu turun menemui keluarganya di ruang makan. Di sana sudah ada Ayah dan bundanya.

"Kau lelah, nak?" tanya bunda Haechan, terlihat raut khawatir di wajah wanita yang sekarang tidak muda lagi.

"Tidak, bunda. Aku baik- baik saja. Jangan khawatirkan aku!" ujar Haechan sambil tersenyum. Mencoba meyakinkan bunda tercintanya itu.

"Chanie, jika kau sakit katakan saja, heum. Aku tak ingin kau memaksakan dirimu." balas Bunda Haechan sambil mengelus punggung Haechan.

"Benar yang di katakan oleh Bundamu itu Haechan! Jika kamu sakit nanti kita semua repot."ujar Ayah Haechan dengan nada bercanda namun dengan wajah serius.

"Baik yah baik." Angguk Haechan malas.

Mereka menikmati makan malam hari ini dengan hikmat. Sesekali ayah Haechan bertanya kepada Haechan tentang sekolahnya. Haechan mengatakan bahwa semuanya baik- baik saja.

Setelah selesai makan Haechan pamit untuk pergi ke kamarnya.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Kamar Haechan..

Haechan mengerjakan tugas yang tadi ia bawa pulang setelah selesai ia merebahkan tubuhnya di kasur kesayanganya. Ia bergerak gelisah diatas kasurnya itu.

Tiba- tiba ia bangkit, ia teringat sesuatu. Haechan berjalan kearah tasnya yang ada di bawah meja belajar.

Haechan mengeluarkan sebuah surat berwarna biru muda dari dalam tasnya.

Perlahan ia membuka surat itu. Mata Haechan fokus membaca barisan kalimat yang tertulis rapi di sana.

.

.

"Hai, My Full Sun^,^.
Aku tau kau lelah. Makanya aku membelikan mu coklat. Aku berniat membelikanmu edisi ketiga novel kesukaanmu agar kau bersemangat. Tapi, uangku tak cukup. Hehehe....ah sudahlah. yang terpenting kau bisa tersenyum dengan memakan coklatku. Haechanie fighting!!^^

Kisah Tentang MerekaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang