Wrong

3K 278 39
                                    

.
.
.
.
.
.
Typo bertebaran harap dimakhlumi:')
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Mark, bagusan pake kemeja ato t-shirt?"tanya Jeno pada Mark yang tengah berbaring sambil memainkan handphonenya.

"Bagus semua kok." acuh Mark.

"Liat dulu njing. Baru kasih komen."Jeno menghampiri Mark dan merampas handphone yang sedari tadi dimainkanya. Mark pun berdiri dan merebut handphonenya lagi.

"Yeu kampret lo mah. Mau naik level tadi kalo nggak lu rebut. Kalahkan jadinya." ujar Mark frustasi saat melihat tulisan 'game over' di layar hamdphonenya. Jeno hanya terkekeh mendengar rasa kesal sahabatnya.

"Ya abis lo dimintain saran malah kayak bodo amat. Gue kan nggak mau keliatan jelek di depan Haechan." ujar Jeno.

Jeno memang menyukai Haechan adik tingkatnya. Dan hari ini adalah hari pertama mereka ngedate setelah Jeno yang berusaha menahan rasa malu untuk mengajak Haechan.

"Oh."

"Lah, kok 'oh' doang." ucap Jeno

"Ooooohhhhhhh....."

"Sialan emang." umpat Jeno ketika sahabatnya malah mengucapkan kata 'oh' panjang.

"Lo emang beneran suka ma dia, Jen?" tanya Mark sambil menatap Jeno yang tengah memakai kaos panjang. Jeno menganggukan kepalanya.

"Sayang banget ya sama Haechan?" tanya Mark. Jeno mengangguk lagi.

"Lo udah suka lama sama Haechan?" Jeno menganggukan kepalanya untuk ketiga kalinya sembari memasangkan jam tangannya dipergelangan, tapi Jeno terlihat kesusahan. Mark berdiri dan membantu memasangkan jam tangan Jeno.

"Cinta mati lo sama dia?" tanya Mark lagi. Jeno menghela nafas kesal. Apa yang dimaksudkan sahabatnya ini?

"Lo kenapa sih?" Jeno menatap Mark dengan mata sipitnya.

"Gapapa. Udah mata lo nggak usah disipit-sipitin. Gue tau lo sipit kok." mendengar ucapan Mark, sontak Jeno memukul kepala Mark.

"Sipit sipit gini gue ganteng kali. Nggak kayak lo bule ndeso." sinis Jeno. Gantian Mark yang memukul kepala Jeno.

Akhirnya mereka saling menghina. Sampai dering ponsel Jeno menghentikan kegiatan saling mengejek mereka.

"Hallo. Siapa?"

"...."

"Ah iya sayang. Aku inget." Jeno tersenyum mendengar suara di sebrang. Itu Haechan.

"...."

"Ya nggak papa kan bentar lagi kamu  bakal manggil aku sayang juga.." goda Jeno, ia mengambil kunci motor di meja dan berjalan keluar kamar. Menginggalkan Mark yang menatap punggung Jeno dengan pandangan yang tidak bisa diartinkan.

Klek...

Pintu kamar Jeno tertutup. Mark menjatuhkan badannya diranjang milik Jeno. Malam ini ia akan menginap dirumah Jeno.


















"Yah gue kalah cepet....."lirih Mark pelan lalu memejamkan matanya.

••••

Esoknya semua siswa heboh dengan berita bahwa Jeno dan Haechan pacaran.

Bagaimana tidak? Mereka berdua sudah seperti idol bagi siswa disana. Jeno yang bisa menari, punya wajah tampan, kaya, pintar. Haechanpun juga begitu, wajah manis, sifat ceria, ramah, ia juga bisa menyanyi dengan merdu, dan kelebihan lain yang dimiliki seorang Lee Jeno dan Lee Haechan membyat mereka di idolakan.

Kisah Tentang MerekaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang