Sick(gs ver)

3.3K 284 7
                                    


Pemuda dengan rambut berwarna hitam legam itu berjalan gontai kearah dapur. Ini jam setengah dua belas malam dan ia pemuda itu merasa haus.

Saat tengah asik minum air dingin dari gelasnya. Bel apartemennya berbunyi cukup keras, membuat pemuda itu tersedak, terkejut. Ia sudah misuh misuh dalam hati. Apalagi sekarang belnya terus terusan berbunyi menyebalkan. Ini sudah tengah malam kenapa masih ada manusia bangun dan bertamu di luar?

"Iya. SEBENTAR!"

Segera ia buka pintu apartemenya tanpa melihat siapa orang diluar. Ia ingin memaki orang itu. Tapi, tak jadi.

Dihadapanya sudah ada dua orang yang notabene adalah sahabatnya tengah berciuman panas. Jeno berdecak.

Melihat pintu apartemen terbuka segera saja lelaki jangkung yang tadi di'serang' oleh wanita dihadapanya langsung melepaskan tautan mereka. Mereka membawa gadis yang sepertinya sedang mabuk kedalam. Terlihat dari suara parau, mata merah, igauan tak jelas yang muncul secara acak, dan ketika saat diruang tamu Haechan muntah muntah. Setelah itu mereka membopongnya kekamar Jeno.

"Jeno-ya dia mabuk berat. Ia tadi hampir saja making love dengan orang asing, jika tidak ada aku disana." lapor orang itu saat mereka sudah merebahkan tubuh Haechan.

"Lagi?!" pemuda yang ditanyai Jeno hanya mengangguk frustasi. Mereka berdua adalah sahabat dekat gadis yang sekarang tengah tertidur dengan posisi yang terbilang tak nyaman, Lee Haechan.

"Apa yang harus kulakukan pada dia, Lucas hyung?" tanya Jeno yang juga stres memikirkan keadaan Haechan. Ia terduduk di sofa ruang tamu setelah tadi membersihkan muntahan Haechan.

"Hah..aku juga bingung Jen. Kemana Haechan kita yang dulu?" ujar Lucas sambil mengingat masa lalu.

Saat sahabat mereka belum seperti ini. Haechan adalah gadis yang murah senyum, peduli, penyabar, polos, tak suka minum alkohol, merokok, atau bahkan pergi ke club tapi sekarang Haechan adalah kebalikan dari Haechan yang dulu ia menjadi gadis yang jutek, berwajah datar, selalu marah, dan selalu pergi malam lalu mabuk setelahnya.

Mereka menghela nafas bersama. Hanya satu orang yang mereka pikirkan, orang yang telah membuat Haechan berubah seperti ini, Mark Lee. Tapi, mereka juga tak bisa apa apa untuk membalas Mark, karena mereka tau bahwa Mark tak salah sepenuhnya dalam hal ini.

"Sudahlah,  hyung pulang. Biar aku yang menjaga Haechan. Pasti Jungwoo noona sudah menunggumu pulang." ujar Jeno.

"Eoh, kau berniat mengusirku, hah?" canda Lucas mencoba mencairkan suasana. Karena, ia tau Jeno sedang marah.

"Iya, sana pulang." balas Jeno dengan senyum paksa.

"Oke baiklah lagi pula tadi sore  aku lupa tadi membeli cheseecake pesanan Jungwoo." Jeno tersenyum menatap kepergian Lucas dilorong apartemenya.

Jeno hendak kembali tidur. Saat ia ingin mengecek keadaan Haechan. Jeno terkejut, tepat tadi saat membuka pintu, Haechan melompat kepelukan Jeno tanpa aba aba. Untung badan Haechan mungil dan ringan.

"Jenhhj...pan..nassshhh..." Haechan mencoba menahan gejolak ini sedari tadi, saat bersama Lucas. Tapi, ketika sampai di apartemen Jeno dan mencium aroma Jeno yang menempel pada kasur Jeno, entah kenapa rasa panas yang Haechan rasa hilang kembali muncul.

"Apa kau tadi menerima minuman dari orang tak di kenal?" tenang Jeno. Haechan mengangguk, wajahya mulai masuk keceruk leher Jeno dan mengendusi aroma lemon mint khas Jeno.

Haechan tak lagi mengendus ia mulai menciumi wajah dan leher Jeno tak jarang ia juga membuat bekas keunguan dileher putih Jeno. Haechan juga mengulum jakun Jeno membuat Jeno tak sengaja menggeram rendah.

Kisah Tentang MerekaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang