Holiday<2>

2.9K 369 29
                                    


.

.

.

.

.

.
.
.

.

.

.

.

.
.
.

Kelima manusia itu memasuki kolam renang out door itu.

Hanya lima orang karena Jisung lebih suka bermalasan di villa dan tentu saja Minho tak ingin kekasihnya itu sendirian di villa besar itu. Bagaimana jika nanti Jisung digoda penunggu villa? Minho tak mau. Lagi pula suasana villakan sepi, Minho tak mau mensia-siakan kesempatan itu.

Suara musik yang keluar dari speaker menyambut mereka. Semua manusia disana tengah bersenang- senang. Banyak dari mereka yang tengah berada di kolam renang ataupun diatas panggung dan tengah menari mengikuti irama musik yang di mainkan DJ. Semua terlihat menikmati suasana pesta..

"Whats up, dude!"sapa seorang pemuda sambil menepuk bahu Mark.

"Ah, Eric long time no see you!" balas Mark sambil memeluk Eric

"Oh I think you will forget 'bout me? How are you now?" Eric merangkul sebentar temanya itu lalu melepasnya.

"No, how I can forget about you? I'm fine."  Mark mengenalkan Jaemjn, Haechan, Hyunjin dan Seungmin kepada Eric. Eric menyalami mereka dia juga tersenyum hangat.

"Pestamu ramai sekali. Ada apa memang kau mengundang banyak orang?" tanya Jaemin setelah berkenalan.

"Kemarin aku mendapatkan peruntungan besar di perusahaanku. Kakak perempuanku hamil dan aku akan segera menikah. Jadi yah aku terlalu bahagia dan membuat pool party."

"Lagi pula ini bertepatan dengan hari libur. Jadi aku ingin semua temanku bersenang- senang." ujar Eric.

"Wah, selamat atas semua keberuntunganmu! Kenapa kau tak memberitauku bahwa kau akan menikah?" Mark menyahuti

"Sekarangkan kau disini. Jadi aku akan memberi undangan. Tenang saja aku tak akan melewatkan sahabat kecilku ini." Eric mengantar mereka, sebenarnya hanya Mark, Jaemin, dan Haechan, Hyunjin dan Seungmin sudah pergi ke panggung dansa dan menggila bersama lainya, mereka ketempat yang cukup sepi untuk leluasa bicara.

"Aku akan pergi sebentar." pamit Haechan mencoba menghentikan pembicaraan Mark, Jaemin, dan Eric  tapi malah tidak dihiraukan oleh mereka. Walau tak mendapatkan respon apapun Haechan tetap berdiri dan meninggalkan pojokan, tempat mereka tadi berbincang.

Haechan menghindar dari para wanita yang mencoba menggodanya dengan pakaian minim mereka, tak jarang para lelaki yang bertelanjang dada ikut menggodanya. Tapi, untung saja ia bisa selamat dari semua itu.

Ia keluar dari pesta, tanpa sadar Haechan berjalan terlalu jauh dan malah memasuki taman rumah Eric.

Haechan terus melangkahkan kakinya. Sampai punggung seseorang menghentikan langkahnya. Ia ingat betul siapa pemilik punggung itu. Punggung tegap milik sahabat kakaknya, Lee Jeno, teman masa kecil dan cinta pertamanya.

Ini seperti pertemuan pertama Haechan dengan orang itu 20 tahun lalu.

20 tahun yang lalu..

Seorang anak kecil berumur lima tahun itu pergi keluar dari rumahnya. Sejak tadi ia menggerutu.

Hari ini adalah hari ulang tahun kakaknya, Mark yang ke tujuh. Tapi, banyak dari para tamu keluarga yang diundang tertarik dengan Haechan dan terus mencubiti pipi gembul Haechan. Mereka terus bertanya ini dan itu, bersikap seolah akrab denganya.

Kisah Tentang MerekaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang