.
.
.
Typo bertebaran....
.
.
..
.
..
.
.Hari ini suasana dorm nct 127 cukup sepi, karena para member sedang sibuk masing masing. Hanya tinggal beberapa orang.
Salah satunya Haechan.
Tapi, sepertinya ia sedang tak baik karena tadi ia membanting hpnya keatas kasur . Ia lalu menggerutu dan menarik selimut, menutupi tubuhnya. Ia juga bergerak kekanan dan kekiri gusar.
Selang beberapa menit pintu kamar terbuka Jaehyun masuk keruangan tempat ia tidur bersama Haechan. Ia ingin mengambil jaket untuk pergi keluar bersama teman 97-linenya.
Jaehyun menatap heran, gundukan manusia yang tertutup selimut itu.
"Kau kenapa? Sakit?" tanya Jaehyun tanpa menatap Haechan lagi karena ia sibuk memilih jaket yang ia ingin gunakan.
"Tidak, hyung." jawab Haechan dari balik selimut.
"Kalau begitu keluarlah dari selimutmu. Di depan Mark sudah menunggumu, tuh." ujar Jaehyun sambil menarik selimut Haechan. Jaehyun terkejut melihat mata Haechan yang berkaca kaca.
"Hei, ada apa? Kenapa menangis?" Jaehyun khawatir. Haechan menggelengkan kepalanya pelan sambil menunduk.
Tangan Jaehyun terangkat menyentuh kening Haechan.
Panas gini. Bilang nggak sakit. Batin Jaehyun saat merasa tangannya seperti terbakar menyentuh dahi Haechan.
Segera Jaehyun keluarkan ponselnya. Lalu mendial nomer seseorang. Ia menempelkan ponselnya ditelinga kanan, sambil kembali menyelimuti Haechan, dan mengecup singkat puncak kepala Haechan. Ia membuka pintu dan berjalan keluar.
"Yeoboseyo Taeyong hyung. Kau dimana?" ucap Jaehyun pada ponselnya.
"Yeoboseyo, Jae. Di ruang latihan. Ada masalah di dorm?" balas suara di seberang.
"Iya, hyung. Ada masalah. Haechan sakit. Kau cep.."
"Ya, pasti. Kau tunggu aku disana sampai aku datang. Sampai jumpa."
Pip...
Sambungan telepon terputus sepihak. Jaehyun tak menghiraukan itu, ia segera kedapur dan mencari baskom dan menuangkan air dingin didalamnya.
Mark masuk kedalam dapur.
"Hyung, sedang apa? Dan dimana Haechan." heran Mark pasalnya, tadi Jaehyun bilang akan memanggil Haechan untuknya.
"Aku sedang menuang air. Memang apalagi!" sahut Jaehyun.
"Dan Haechan sakit." sambung Jaehyun. Mark terkejut. Ia berjalan menjauhi Jaehyun, ingin kekamar Haechan
"Mark lempar dulu kain putih di laci meja itu." Jaehyun menunjuk kearah laci di belakang Mark. Mark melemparkan pada Jaehyun. Segera Jaehyun menangkapnya. Ia berbalik. Mark sudah hilang menuju kamarnya.
"Jeffrey, bukankah kau ingin pergi tadi kenapa masih disini?" tanya Johny. Jaehyun berhenti dan menoleh.
"Untuk apa baskom itu?"tanya Johny lagi melihat baskom berisi air di tangan Jaehyun.
"Untuk Haechan." singkat Jaehyun, lalu membalikan badanya. Johny mengikuti Jaehyun. Ia masih tak paham apa yang terjadi.
Pintu kamar JaeChan terbuka didalam sudah ada Mark yang duduk disamping Haechan dan mengelus surai Haechan lembut. Mark menatap Haechan khawatir.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Tentang Mereka
SonstigesCerita singkat dari pasangan NoHyuck. Kadang Manis, kadang pahit, kadang ya hambar... Warn!!! bxb boy love