4.

699 24 0
                                    

Mereka beranjak dari tempat duduknya dan pergi untuk pulang
Lalu Kevin pun mengantarkan rara pulang.

“jangan lupa makan yah sayang”kevin mencium lembut puncak kepala rara ketika telah tba di depan rumah rara.

“iyah, kamu juga jangan lupa makan, jangan begadang juga”

“iyah cinta, aku gak akan begadang ko, mau langsung tidur, biar ketemu kamu lagi hehehe”kevin menangkup kedua pipi rara.

“yaudah cepet pulang, nanti keburu malem lho”ucap rara melepaskan tangan kevin dipipinya dengan lembut.

“kamu ngusir aku yah”ucap kevin sambil cemberut.

“ehh, engga sayang, bukan gitu maksud aku,jangan marah ihhh”rara panik takut kevin marah kepadanya.

“hehehe iyah sayang , aku becanda ko, tapi gapapa ko ngusir juga, asal.....”kevin menggantungkan ucapannya membuat rara mengerutkan keningnya bingung.

“asal jangan usir aku dari hati kamu sayang”setelah menyeleisaikan ucapannya kevin mengecup kening rara, lalu pergi.

“aku gak akan usir kamu dari hati kamu, kecuali.....”

“kamu sendiri yang emang mau pergi”rara menundukan kepalanya, menatap kebawah.

“tenang aja sayang, aku gak akan pernah pergi, aku akan tetap stay disini apapun yang terjadi”kevin mengangkat dagu rara agar menatap kearahnya.

“yaudah, aku pulang dulu yah, udah mau malem nih”kevin membelai rambut rara.

“yaudah hati hati yah”

“iyah sayangku”

Kevin pun pergi meninggalkan rumah rara, kemudian rara masuk kedalam rumah.

“ assalamualaikum bu.”sambil mebuka pintu rumah.

“ ra kamu dari mana sih ko jam segini baru pulang.” Dengan panik ibu rara menhampiri rara yang sejak tadi menunggunya.

“ tadi rara main sama temen dulu bu.”

“kalo emang mau main dulu, harusnya kamu kasih tau ibu dulu dong, biar ibu gak cemas.”ucap ibunya kepada rara yang terlihat sangat mencemaskannya.

“ iyah bu maafin rara.”jawab rara dengan perasaan bersalah.
“ yaudah sekarang kamu mandi dulu terus makan.”

Rara pun masuk kedalam kamar dan langsung mandi, sesudah mandi rara langsung tidur, jam sudah menunjukan pukul tujuh malam, namun rara belum juga keluar dari kamarnya, ibu rarapun masuk kedalam kamar rara, ketika ibu rara membangunkan rara, badan rara terasa sangat panas, ibu rara panik.

“ ra bangun ra kamu belum makan ra .”ibu rara menggoyangkan badan rara untuk menyuruhnya bangun.

“ engga bu rara gak lapar.”rara menjawab dengan mata yang masih terpejam.

“ ra kamu panas banget, kamu sakit ra.”ibunya menempelkan punggung tangan nya ke dahi rara.

“ engga bu rara gapapa.”elak rara
“tunggu ra ibu akan ambilkan dulu makan dan obat.”

Ibu rarapun keluar dari kamar dan pergi menuju dapur untuk mengambilkan rara makan dan obat.

“ra ini makan dulu.”sambil menyimpan makanan dan obatnya di atas nakas kamar rara

“ iyah bu nanti bentar lagi.”

“ engga ra kamu harus makan sekarang terus nanti kamu minum obatnya.”

“ yaudah iyah... iyah... bu.”rara bangun dari tidurnya dan bersandar pada kepala kasur.

“awas kalo gak dimakan yah.”Ibu rarapun keluar dari kamar rara, namun rara tidak memakan dan meminum obatnya, tapi malah tertidur lagi.

Keesokan harinya saat ibu rara membangunkan rara badan rara malah terasa semakin panas.

“ra.. bangun ra” ibunya masuk kedalam kamar dan menuju ketempat tidur rara.

“ ra badan kamu makin panas ra, kita kedokter yah.”ibunya terus menempelkan punggung tangannya di dahi rara.

“ engga bu gak usah rara gapapa ko bu.” Rara berusaha terlihat baik-baik saja namun tetap wajahnya terlihat sangat pucat.

“ tapi badan kamu panas sekali ra,kamu gak usah sekolah dulu yah.”suruh ibunya.

“iyah bu.”jawab rara singat.

“ makanan yang semalam gak kamu makan ra, obatnya juga.?”ibunya melihat makannan dan obat yang masih utuh, dan menghembuskan napas gusar.

“ rara lupa bu.”rara terkekeh pelan.

Ibu rara pun mengambilkan rara makan dan obat yang baru dan menyuruhnya untuk beristirahat, namun rara lupa tidak memberitahu kevin tentang keadaannya karna kondisinya yang lemah sehingga tidak sempat mengambil Handphone yang berada di dalam tasnya, kevin pun menunggu rara didepan gerbang sekolah, namun sampai bel masuk berbunyi rara tidak juga datang, kevin pun pergi kekelasnya dan langsung duduk, lalu kevin menelpon rara sampai beberapa kali, namun tidak ada jawaban sama sekal bahkan hp nya tidak aktifi, kevin pun mulai kesal.

“kamu kenapa.”sinta datang dan duduk di sebelah kevin.

“gak ko.”jawab kevin singkat, yang masih mencoba menghubungi rara.

" ko kaya yang ada masalah gitu"

“ ini, aku nelpon rara sudah hampir lima kali tapi gak ada jawaban sama sekali.”sambi menyenderkan punggungnya kebelakang kursi.

“ siapa rara.”tanya sinta penasaran.

“ pacar aku.”singakat kevin.

“ ohh...... gituu...”sinta sedikit kesal ketika kevin menyebut rara sebagai pacar aku.

“ iyah.”jawab kevin singkat.

Setelah dua jamberlalu, bel istirahat pun berbunyi kevin segera keluar kelas dan mencari mia (sahabat rara) untuk menanyakan keberadaan rara, mia baru saja keluar dari kelasnya.

MENYESALI WAKTUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang