Kemudian mia pun datang dan memberikan album yang diminta oleh rara.
" tante kenapa beres-beres."tanya mia heran.
" rara meminta untuk pulang mi"
"ra kondisi kamu kan masih sangat lemah."ucap mia .
"bentar lagi juga aku sembuh mi, kamu gak usah khawatir"ujar rara meyakinkan mia bahwa dirinya akan sembuh.
" ra kamu masih sakit ra, kamu jangan dulu pulang ra."ucap mia khawatir.
" aku mau pulang aja mi aku gapapa ko."rara berusaha terlihat baik baik saja, walaupun wajah pucat nya tidak bisa di sembunyikan.
" kamu yakin kamu gapapa."
" iyah mi aku udah mendingan ko mi."
" tapi kamu gak boleh sakit lagi yah."mia mengangkat jari kelingkingnya ke arah rara.
" iyah mi."rara pun menyambut dan mengaitkan jari kelingking nya.
"oyah ra, ini album yang kamu minta, gimana suka gak sama design nya"mia memberiakn album yang di minta oleh rara kemarin.
" cepet banget mi selsai nya, albumnya bagus banget mi aku suka banget."ucap rara kegirangan.
" iyah ra, kemarin waktu kamu minta aku untuk buatkan album itu, aku langsug ijin sama ibu kamu untuk mengambil kamera di kamar kamu, lalu aku dan ilham pergi untuk membuat album itu, dan itu design yang buat ilham lho"ujar mia menaik turunkan alisnya.
" makasih banyak yah mi,"ucap rara memeluk mia.
"oyah mi, ilham kemana, ko gak kesini"tanya rara sambil melepaskan pelukannya dengan mia.
" ilham tadinya mau kesini, cuman ada urusan yang kayanya penting banget, dan dia cuman titip salam sama kamu, katanya dia bisa jenguk kamunya besok"
Rara hanya berOHria.
Dan akhirnya rarapun pulang kerumahnya, setibanya rara di kamar rara mencoba untuk menghubungi kevin, namun kevin mengabaikannya.
Dan rarapun meminta kepada mia untuk membawakan kertas dan pulpen.
" mi boleh aku minta tolong bawakan kertas dan pulpen"pinta rara kepada mia yang sedang duduk di tepian kasur rara
" untuk apa ra."tanya mia.
" nanti juga kamu tua ko mi."ujar rara.
Mia pun mengambilkan kertas dan pulpen.
Keesokan harinya rara menelpon kepada kevin untuk mengajak nya bertemu.
" hallo vin."ucap rara ketika kevin baru saja menjawab panggilan telponya
" iyah ra ada apa."ucap kevin datar." vin bisa gak kita ketemu sekarang."
" maaf ra aku gak bisa."
" aku mohon vin sebentar aja"rara sangat memohon keapada kevin.
" gak bisa ra, aku gak bisa."kevin sedikit membentak kepada rara.
" tapi vin, aku mohon terakhir ini aja vin, aku mohon"
" aku gak bisa rara, ngerti gak sih."ucap kevin membentak rara
" kamu ingat gak besok hari apa"rara tidak menyerah untuk mengajak kevin bertemu.
"aku tau, besok kelulusan kan"ucap kevin enteng.
"iyah vin aku tau, besok kelulusan, tapi besok juga kan hari anniv kita vin, kamu mau kan ketemu sama aku sebentar aja,"rara sudah merasakan sesak didadanya, namun ia tahan sekuat mingkin.
" enggak ra aku gak bisa." Kevin pun mematikan telponnya, kevinpun langsung memberitahukan sinta bahwa rara menelpon untuk mengajaknya bertemu, karna kevin sedang berada di cafe bersama sinta.
" sin rara mau ketemu sama aku"
" yaudah ketemu aja, terus kamu putusin dia."ucap sinta seenak jidat
Kevin pun hanya terdiam,
kemudian rara menelpon mia.Drttttt drttttt
Mia meraih hp nya di saku baju seragamnya, karna sekarang ia sedang berada di sekolah.
"hallo ra"
"mi kalo besok aku gak sempat kasih album itu sama kevin, tolong kamu kasih album itu yah, dan tolong kamu kasih surat yang udah aku tulis kemarin,dan surat itu aku simpan di atas meja belajar di dalam buku yang kemari"
" maksud kamu apa ra."tanya mia bingung.
"aku gak akan bisa kasih itu ke kevin,udah dulu yah mi aku mau istirahat"Rara pun mematikan telponya, mia merasakan pirasat yang tidak enak lalu mia bergegas pergi menuju rumah rara.
Rara pun pergi kedanau menggunakan taxi walaupun dalam keadaan sedang hujan rara tetap saja pergi tanpa sepengetahuan ibunya.
Setibanya di danau rara tersentak kaget melihat kevin dan sinta sedang berteduh di bawah pohon yang tidak jauh dari kursi tempat biasa rara dan kevin mereka duduk dalam keadaan kevin sedang memeluk sinta yang terlihat kedinginan,sambil menjatuhkan payung yang di pegangnya rara berteriak.
"kamu jahat vin kamu jahat, kamu tega vin aku benci sama kamu!!" rara pun pergi berlari dan rarapun mulai merasak sesak pada dadanya, namun rara tidak menghiraukan rasa sakit nya rara terus saja berlari.
walaupun dalam keadaan rara yang mulai sulit untuk bernafas dengan diguyur derasnya air hujan,
saat kevin akan mengejar rara, sinta terus saja menahan dan menghalang-hangi kevin untuk pergi." udahlah vin gak usah di kejar, kmu sendiri kan yang mau putusin dia di depan aku, sekarang kan dia udah tau tentang kita, pasti besok dia yang bakal putusin kamu."sinta menahan tangan kevin agar tidak pergi mengejar rara.
" bagaimana pun juga dia masih pacar aku sin."ucp kevin kesal.
" kamu tuh gimana sih jadi cowo, sebenarnya kamu serius gak sih sama aku, kamu pilih siapa sih aku atau rara"
" ternyata kamu tuh gak punya hati yah sin"kevin pun menghempaskan tangan sinta sambil pergi meninggalkan sinta.
" kevin... kevin... kamu mau kemana, kevin..."sinta berteriak teriak saat kevin meninggalkan dirinya sendirian di tengah hujan yang lebat.
Di perjalanan kevin terus berusaha menelpon rara sambil mencari rara, namun tidak ada, kevin pun baru tersadar bahwa apa yang dia lakukan selama ini salah, karna telah mencintai perempuan yang belum tentu akan setulus dan sebaik rara.
kevin terus saja di hantui rasa bersalah yang amat sangat besar, kevinpun berniat untuk meminta maaf kepada rara, dan memperbaiki semuanya esok hari tepat saat mereka menerima kelulusan dan dihari jadi hubungan mereka.
Sementara mia,ibu dan ayah rara sangat cemas karna melihat rara tidak ada di dalam kamarnya.
" om,tante rara kemana."tanya mia cemas.
" tante juga tidak tau tadi rara tante suruh istirahat, terus tante pergi kedapur untuk membuatkan bubur untuk rara"
"om juga tadi sedang berada di ruang kerja , karna om fikir rara sudah istirahat"
Kemudian mia menelpon ilham untuk datang kerumah rara, untuk membatu mencari rara, setibanya di rumah rara ilham pun sama cemasnya seperti mereka.
"om tante ayo kita cari rara sekarang, siapa tau rara keluar lalu terjebak hujan"ucap ilham setenang mungkin, walaupun kekhawatirannya tidak bisa di sembunyikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MENYESALI WAKTU
Short StoryAndai saja waktu bisa ku ulang , akan aku hentikan agar bisa tetap bersama mu