Ndaru Itu...

26.2K 756 19
                                    

Ndaru dari dulu sadar yang berbeda dengan dirinya. Dari kecil dia lebih senang melihat kakak-kakak ganteng ketimbang kakak-kakak cantik. 

Waktu di TK dia suka ngikutin sepupunya Bima kemana-mana. Ndaru pikir Bima yang waktu itu kelas 3 SMP  cowok paling ganteng sedunia.

Pas SD Ndaru suka dengan guru Bhs.  Indonesia bernama Arifin.

Pada saat itu Ndaru sama sekali tidak mempertanyakan kenapa anak laki-laki seperti dirinya lebih menyukai memandangi pria ganteng dari pada wanita cantik.

SMP, Ndaru yang menginjak remaja mulai mengerti apa itu pacaran.  Keinginan untuk bergandengan tangan dengan cewek yang disukai. Tapi untuk Ndaru dia ingin mengetahui bagaimana rasanya begandengan tangan dengan Andreas anak baru disekolahnya.

Tanpa dia sadari terus mencari sosoknya diantara kerumunan siswa yang lain.  Jantungnya berdegub kencang setiap kali mata mereka bertemu pandang. Menjadi orang bodoh sedunia, saking gugubnya tak bisa membuka mulutnya, setiap kali Andreas mengajaknya bicara. 

Andreas sosok paling lama mengisi hatinya. Sampai dia lulus SMP dan mulai melalui tahun pertamanya di SMA. Andreas tetap sosok no.1 dihatinya.

Tapi mimpi tinggallah mimpi. Sekuat apapun keinginan itu akan hilang juga dengan berjalannya waktu.  Dan Andreaspun mulai memudar dari hatinya.

Ndaru pun sadar, layaknya tanaman, perasaanpun takkan pernah tumbuh bila tidak pernah dipupuk.

Tapi kau tak mungkin bilang suka pada sesama jenismu bukann.

Ndaru tak sebodoh itu.

Hidup di negeri ini selama hidupnya,  orang seperti dirinya di cap sebagai pendosa.  Apa kau kuat selamanya hidup dipenuhi hujatan dan cibiran.  Orang memandangmu jijik atau meludah didepanmu. Ndaru,sih tidak. Parahnya kau dipaksa menikah dengan wanita, mereka bilang untuk menyembuhkanmu atau membebaskanmu dari dosa.
Hanya memikirkan lawan jenis membuat perutnya mual.

Karena itu Ndaru diam.

Tapi bukan karena takut,  tapi terlalu malas menghadapi konsekuensi dan semua drama yang akan menghalangi jalannya.

Karena itu Ndaru tak begitu memikirkan perbedaan yang pada dirinya.  Dia hanya laki-laki yang menyukai sesama jenisnya titik. Dan tak ada keinginan untuk mengubah dirinya kerena inilah dia yang sebenarnya. 

Tapi dia tak sebodoh mengobral seksualitasnya pada orang.

Karena itu dia mencari solusi untuk memenuhi rasa penasarannya pada sesama jenisnya.

Internet.

Dia sering memakai alasan mengerjakan tugas sekolah untuk bisa memandangi para model ganteng sepuasnya didepan komputer.

Terkadang menjadikan mereka bahan fantasinya.

Dia tetap laki-laki remaja kau tau!. Seperti remaja-remaja normal lainnya yang seketika memiliki pikiran kotor dengan melihat wanita cantik berbikini didepannya. Hanya bedanya dia kebalikannya.

Dalam hal ini pun Ndaru memiliki tipe favoritnya.

Seperti cowok-cowok normal yang memiliki tipe gadis yang disukai. Begitupun dengan Ndaru yang memilih model-model bule.  Berambut pirang, atau coklat bermata biru, memiliki badan yang berotot tapi tak terlalu kekar. Hmm,  Ndaru bisa sampai ngiler hanya dengan memikirkannya saja.

Dan entah sejak kapan sosok seperti itu jadi obsesinya.

Ndaru tak berani bermimpi terlalu tinggi.  Mendambakan memiliki kekasih bule yang dia inginkan.  Hidup di negeri ini jangankan bertemu dengan pria bule,  bertemu dengan laki-laki lokal seperti dirinya dan mejalin sebuah hubungan...semua itu hanya angan-angan semu.

Karena itu, meskipun hanya bisa melihat tanpa bisa menyentuh Ndaru ingin sekali melihat pria-pria dalam mimpinya dari dekat.  Dan satu-satunya tempat yang banyak orang bulenya adalah...

Bali.

2 tahun Ndaru menunggu untuk bisa pergi ke Bali. Begitu lulus SMA Ndaru tidak buang waktu meminta izin orang tuanya untuk merantau ke Bali dengan alasan mencari kerja disana.

Awalnya Ibu Ndaru tak mengizinkan karena beliau ingin putranya melanjutkan sekolah.

Tapi bukan Ndaru namanya kalau dia tidak ngeyel.  Dengan berbagai alasan dia gunakan untuk meluluhkan hati ibunya.  Membutuhkan waktu lama untuk Ndaru beralasan dengan ibunya penuh bujukan dan rayuan.

Dan akhirnya Ibunya, yang dengan berat hati,  menyetujui putranya bekerja di pulau seberang.

Memberikan pelukan dan ciuman di pipi ibu Ndaru melepaskan putranya.

Dengan mata berbinar dan senyuman lebar Ndaru dengan langkah pasti melangkahkan kakinya menuju pulau Bali.

Ha,ha,haa cowok ganteng.  Bule ganteng.  \\\

Belum sampai Bali,  masih didepan rumah,  Ndaru sudah berhalusinasi... -_-;

Ngimpi Macarin bule (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang