tertulis jelas di JIDAT mu...

12.6K 517 9
                                    


Ndaru selesai merapikan semua kunci motor yang dikembalikan hari ini. Menyelesaikan pekerjaan yang harus diselesaikan. Juga menyiapkan semua surat dan persyaratan untuk siapa saja yang ingin menyewa motor besok.

Dan akhirnya waktunya untuk pulang.

Kembali memeriksa security system. Memastikan semua kunci dan gembok terpasang. Mematikan semua lampu. Setelah yakin semua aman Ndaru dengan tenang berjalan pulang...

Kekamarnya di lantai atas.

Iya, Ndaru tinggal di lantai atas tempat kerjanya.

Sejak pertama kerja dengan Lili Ndaru memutuskan untuk tinggal sendiri. Tidak enak kalau mesti terus- terusan numpang sama sepupunya.

Meskipun alasan awal Ndaru untuk pergi ke Bali tidak murni, pada akhirnya dia serius juga untuk mencari kerja.

Dan pertemuannya dengan Lili seperti dapat rejeki nomplok. Lili memberikannya pekerjaan dan tempat tinggal.

Sejak saat itu semua berjalan lancar. Obsesinya dan pekerjaannya.

Setelah selesai mandi dan berganti pakaian Ndaru merebahkan tubuhnya diatas tempat tidur yang tak berapa lama membawanya ke alam mimpi. Melupakan kegalauannya siang tadi.

Ndaru meminum kopi instan yang baru saja dibuatnya ketika Lili masuk dari pintu belakang.

Pada awalnya Lili tinggal bersama Ndaru di lantai atas. Mengetahui keadaan Ndaru yang tak mungkin tertarik dengannya Lili berani saja tidur sekamar dengan cowok itu. Meskipun dibilang sekamar Lili tidur di tempat tidur dan Ndaru tidur dilantai.

Tapi sejak 3 bulan yang lalu, takut ada kesalah pahaman dengan kekasih barunya, yang sama sekali tak tau kalau Ndaru gay, Lili memutuskan tinggal dengan teman perempuannya.

Ndaru tidak masalah dengan itu. Kenyataannya dia malah senang dia tak harus tidur dilantai lagi.

" pagi...". Sapa Lili masih setengah bangun. Mengambil kopi ditangan Ndaru kemudian meminumnya dengan sekali tegukan.

Ndaru hanya diam memandangi tangannya yang sekarang kosong.

Duduk didekat Lili yang sibuk menyalakan komputernya dengan mata setengah terbuka, Ndaru bertanya pada diri sendiri.

Kenapa dia tidak bisa suka pada wanita seperti Lili. Meskipun cewek ini lebih tua 6 tahun dari Ndaru.

Lili itu cantik meskipun tanpa make-up. Dengan wajah bulat dengan mata lebar. Bibir yang selalu terlihat merona. Rambut panjang hitamnya yang selalu diikat model ekor kuda. Dia juga wangi.

Berpikir bagaimanapun. Seperti apapun, Ndaru sama sekali tak bisa mencari alasan untuk suka pada wanita didepannya ini.

Hanya membuatnya merinding.

" waktu itu bagaimana kamu bisa tau kalau aku gay?".

Iya, pertanyaan ini yang selalu ingin ditanyakan Ndaru dari dulu.

Dia yakin tidak bertingkah seperti laki- laki gay diluar sana.

Memang bagaimana kelakuan laki-laki yang disebut gay itu?. Kemayu, suka memakai make-up, crossdressing, bertingkah seperti wanita?.

Kalau laki- laki seperti itu disebut gay, bagaimana dengan Ndaru yang sama sekali tidak berkelakuan seperti itu.

Orang tak akan mengira kalau dia gay.

Dia yakin berpenampilan dan bertingkah seperti semua pemuda seumurannya.

Meskipun Ndaru memperhatikan penampilannya dan merawat seluruh tubuhnya dia rasa semua pria juga seperti itu kan?.

Lalu apa darinya yang menunjukkan kalau dia gay sampai Lili tau.

Dia bertingkah seperti layaknya laki- laki. Memotong rambutnya pendek seperti laki- laki. Memakai baju normal laki- laki...

Lili menghentikan jemarinya yang mengetik di keybord memandangnya malas. Meskipun begitu tatapannya jelas mengatakan ' kau bodoh ya?'.

" tertulis jelas di jidatmu." jawab Lili enteng  kembali mengerjakan apa yang dia kerjakan tadi.

Ndaru yang tak menyangka mendapat jawaban seperti itu hanya menatap kosong kearah Lili. 'Tulisan apa yang ada dijidatnya?'

" hey, serius dong Lili. Bagaimana kau bisa tau kalau aku gay?". Ndaru kembali bertanya. Menyondongkan tubuhnya pada Lili mengharapkan jawaban.

Lili kembali menghentikan gerakan jarinya diatas keybord. Memutar kursinya membuatnya menatap wajah Ndaru. Ikut menyondongkan tubuhnya sampai ujung hidung mereka hampir bertemu.

Kemudian Lili membuka bibirnya. Kemudian berkata" katakan, cowok normal mana yang mau melihat tubuh setengah telanjang cowok lain sampai tak berkedip. Dan kamu Ndaru jelas melakukanya." jawab Lili tersenyum jarinya menyentil jidat Ndaru.

" dan Lili ini bukan orang buta. Dasar otak ngeres. Piktor."

Mendengar setiap ucapan Lili membuat Ndaru bernafsu untuk membenturkan jidatnya sendiri ke meja didepannya.

Memalukan. Rasanya seperti ketahuan nonton film porno sama ibu sendiri. Argh!!

Dan dalam kasus Ndaru, gayporn
Arghhh...!!  QAQ







Ngimpi Macarin bule (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang