1.Terenggut

25.3K 822 14
                                    


Hari sudah malam, orang-orang di kediaman Mr. Owen sudah pada tidur pastinya. Dan itu saat yang tepat bagi Peter untuk mengendap-ngendap di rumah mewah itu. Dia sudah mencari tahu semua seluk beluk isi rumah itu karena pelayan Mr. Owen yang ia bayar.

Crap

Pintu jendela kamar Vanesaa sudah ia buka dengan mudahnya. Peter masuk kekamar itu dengan langkah seringan angin, agar tak membuat Vanessa bangun. Peter mendekat ke ranjang tidur Vanessa dan melihat gadis itu tertidur pulas mengenakan piyama.

"Gadis yang manis" Bisiknya pelan hingga hanya ia yang bisa mendengarnya.

Peter duduk di sisi ranjang Vanessa dan membuka selimutnya perlahan, hingga menampilkan seluruh tubuh Vanessa.

Dengan secepat kilat Peter naik keatas tubuh Vanessa dan menindihnya, kejantanannya yang sedari tadi mengeras ia gesekan ke kewanitaan Vanessa yang masih terbalut celana. Vanessa menggeliat tak nyaman, kemudian membuka matanya hingga bertatapan dengan mata Peter. Vanessa terkejut dan hendak berteriak namun dengan cepat Peter membekap mulutnya dengan tangan besarnya.

"Sstt..aku akan mencekik lehermu hingga kau mati, jika kau berteriak" Bisiknya dingin, hingga mampu membuat Vanessa diam dan menggigil ketakutan.

Peter menurunkan tangannya dari bibir Vanessa, lalu melepaskan dasinya dan memasangkan di mulut Vanessa agar tidak bisa berteriak nantinya, sedangkan tangannya sudah ia ikat dengan tali yang ia bawa yang sering ia gunakan untuk bermain. Ketahuilah, Peter adalah penikmat Bdsm. Vanessa hanya mampu terisak tak bisa berbuat apa-apa.

Begitu selesai, berikutnya baju dan celana Vanessa ia tanggalkan dengan mudah, begitu pun dirinya. Vanessa makin terisak melihat dirinya yang tak berdaya dihadapan Peter, namun Peter tak memperdulikannya. Dia pun naik keranjang dan menindih Vanessa. Kejantanannya ia masukkan perlahan ke kewanitaan Vanessa karena Vanessa begitu sempit. Begitu kejantanan Peter masuk dan membelah sesuatu yang disana, Vanessa menjerit dan menangis sejadi-jadinya. Peter terdiam sejenak menyadari bahwa Vanessa masih perawan. Peter menatap mata Vanessa nanar.

"Aku akan perlahan"

Bersamaan itu, Peter pun menggerakan kejantanannya begitu lembut.

"Ah...ah..kau begitu nikmat Vanessa" Desah Peter yang terlihat menjijikan di telinga Vanessa. Vanessa berharap ini hanya mimpi, mana mungkin mahkota yang ia jaga direnggut oleh Peter, dan bukan pacarnya Nathan. Dia makin terisak menyadari hal itu, apa Nathan masih menerimanya begitu menyadari dia sudah tidak perawan lagi.

"Kenapa kau menangis, bukankah aku sudah lembut" Desis Peter.

Tentu saja aku menangis bajingan, kau merenggut mahkota berhargaku...

Dia hanya mampu berteriak dan mengumpat di dalam hati karena mulutnya yang dibekap.

Peter menghiraukan tangis Vanessa dan terus menggerakan maju mundur kejantanannya dimilik Vanessa.

Malam itu Peter tidak hanya melakukannya sekali, tapi berkali-kali, bahkan hingga subuh. Dan sebelum ia pulang, ia sempat mengancam Vanessa agar tidak memberitahukannya ke siapapun.

Peter begitu menikmati tubuh Vanessa. Bahkan ia masih ingin mencicipinya lagi.

Sedangkan dilain tempat, Vanessa terus menangis, karena mahkotanya direnggut oleh pria yang bernama Peter. Sungguh miris hidupnya. Dan sekarang ia bingung, bagaimana jika ia hamil nantinya, apa pria itu mau bertanggung jawab.

***

Next

⚠️typo bertebaran

Mischievous devil(book 3 : Mafia Lovers)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang