5.Master (21+)

24.2K 687 10
                                    

Vote sebelum baca ya.

️Warning 21+

***

Jangan pernah berpikir Vanessa akan patuh begitu saja pada Peter. Dia memiliki rencana untuk bisa lolos dari Peter. Dan oleh karena itu, ia memulainya dengan cara memetuhi semua perintahnya. Dia rela menjadi budak sex Peter, tapi itu demi keluar dari cengkramannya. Dan saat ini dia sedang berada disebuah tempat yang memiliki alat-alat yang ia tidak tau untuk apa, yang jelas Peter mengajaknya kesini dan ia hanya mengikut saja.

"Sudah lihat-lihatnya?" Ucap suara bariton yang ia kenal.

Vanessa menoleh ke sumber suara tersebut, dan melihat Peter berjalan kearahnya sambil memegang sebuah tali nylon ditangannya.

Vanessa menelan ludahnya susah payah, dia melangkah mundur begitu Peter mulai mendekat kearahnya dengan seringai dibibirnya.

"Peter kau mau a...akh" Belum sempat dia berbicara tubuh Vanessa sudah melayang diudara dan berakhir dibahu Peter.

"Panggil aku Mister, saat kita berada diranjang Vanessa." Ucapnya kemudian meremas bokong sintal Vanessa.

Ranjang sedikit berguncang, begitu Vanessa dihempaskan oleh Peter diatasnya.

Peter berjalan kesisi ranjang dengan pelan, seakan setiap langkahnya memiliki aura yang mampu membuat siapa saja bertekuk lutut seketika.

"Give your hands!" Perintahnya serak.

Dengan takut Vanessa menyerahkan tangannya kearah Peter. Peter yang menerimanya pun langsung menariknya dan mengikatnya masing-masing disisi ranjang.

Begitu selesai, Peter menanggalkan pakaian mereka sambil sesekali mengecup setiap jengkal tubuh Vanessa.

Vanessa hanya pasrah dibuatnya, dan menerima setiap apa yang dilakukan Peter. Karena sedikit demi sedikit Vanessa mulai menikmatinya, hingga sesekali membuatnya mendesah.

Tidak lama kemudian, samar-samar Vanessa melihat Peter seperti menggenggam sesuatu. Lalu didetik kemudian ia berjengit begitu sesuatu yang bergetar disekitar kewanitaannya, awalnya serasa nikmat, hingga sesekali membuatnya menggelinjang, namun lama kelamaan mulai sakit saat Peter makin mendekatkannya.

"Peter..sakithh..hentikan" Ringisnya dengan menggerakan badanya untuk menghindari benda itu, namun Peter menahannya.

"Sstt..ini belum selesai sayang, dan sudah kubilang panggil aku Master saat kita melakukan ini" Desisnya.

"Master..hiks kumohon..ini sakithh" Pintanya, namun seakan menutup mata, Peter sama sekali tidak memperdulikannya.

Hingga setengah jam kemudian, Peter baru menghentikannya, begitu Vanessa sudah tergolek lemah, dengan kewanitaan sedikit memerah.

"Seberapa besar lagi sakit yang harus kuterima hanya untuk kebebasan" Batinnya.

"Ck. Baru segini kau sudah tepar seperti ini, aku bahkan belum mulai"

"Lakukan apapun yang kau mau, aku tidak peduli lagi, bahkan jika kau menghancurkan tubuhku sekalipun" Jawab Vanessa datar.

Peter menyeringai begitu mendengar ucapan Vanessa, akal sehatnya sudah hilang sekarang, dan dengan secepat kilat ia naik ketubuh Vanessa dan melesakkan kejantanannya di kewanitaan Vanessa yang memerah.

Vanessa meringis begitu sesuatu memaksa masuk kemiliknya. Peter menggenjotnya seperti orang kesetanan. Bahkan bibiirnya dilumat kasar olehnya, payudaranya sakit diremas kuat olehnya. Jika setiap hari ia akan seperti ini, diperlakukan seperti binatang oleh Peter, apa ia akan sanggup bertahan? Untuk apa ia mencoba kabur jika sudah seperti ini. Toh...ia sudah tidak ada harganya lagi dimata orang lain nanti, tidak alan ada pria yang mau menerimanya yang sudah rusak.

"Setelah kau bosan, dan mengahancurkan jiwaku, kumohon bunuh aku, tubuh dan apa yang kumiliki sudah menjadi milikmu seutuhnya, tidak berharga sama sekali" batinnya.

***

Bagaimana menurut kalian part ini?

Vote ya kalau suka
Comen jika ada typo

Next and happy reading😘😘😘

Mischievous devil(book 3 : Mafia Lovers)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang