28. bersikaplah biasa saja

21.7K 785 223
                                    


Don't leave _ snakehips & mo

.

.

.

2 setengah tahun kemudian

Diatas gedung, beberapa anggota FBI yang ditugaskan hari ini, sedang mengawasi dari jauh beberapa mafia yang telah menjadi target mereka. Para pengusaha, yang sudah melakukan banyak sekali kejahatan, seperti pengedaran narkoba, penjualan senjata ilegal, penjualan tubuh manusia, pemerkosaan aank dibawah umur, dan masih banyak lagi. Mereka kini sedang menghadiri acara ulang tahun sebuah perusahaan.

"Charlie, aku sudah melihat target kita. Arah jam 10." Ucap salah satu teman agen wanita itu yang tengah menyamar dipesta itu melalui ear zoom.

Wanita itu tak menjawab. Ia tetap fokus pada target didepannya dengan sebuah sniper yang diarahkan kepada target mereka.

"Charlie, jangan bertindak sendiri, kita harus tunggu hingga mereka berkumpul."

"Aku tahu." Ucap Charlie tak sabaran. Ia ingin sekali cepat-cepat melubangi kepala mereka.

"Kau tahu, tapi kau sudah tidak sabaran ingin menembak mereka. Ingat, kita hanya harus mengawasi dan menangkap mereka bukan menembak hingga mereka mati." Ucap satu lagi kawan mereka yang berada diatas gedung yang berbeda.

"Diamlah kak"

"Charlie, Cade, ada beberapa lagi yang datang. Sepertinya mereka sudah lengkap. Mr. Griffiths, Mr. Roland, dan Mr. Gray. "

"Oke, beritahu yang dibawah agar bersiap-siap." Ucap Cade.

"Ah, kalian lama." Geram Charlie, lalu bergegas turun dari atas gedung.

Ditempat lain. Peter tengah duduk sambil memandangi malas orang-orang didepannya yang sedang bersenda gurau dengan pembicaraan yang pastinya tentang dunia bisnis.

Peter menghela nafas. Dipikirannya saat ini sedang dipenuhi oleh Vanessa. Wanita yang telah dicarinya selama ini. 2 tahun lebih sudah ia mencari wanita itu tanpa henti. Namun belum juag ia temukan. Pasti wanita itu sudah melahirkan anak mereka. Apa ia pria, atau wanita. Pasti mereka terlihat lucu, pikirnya.

"Dimana kau Vanessa" Lirihnya.

"Tuan, sepertinya ada anggota FBI yang mengawasi dibawah."

Peter mengernyit. Siapa target mereka? Manamungkin dirinya. Ia penjahat profesional, selalu bertindak bersih dan hati-hati, bahkan hukum dan pemerintah bisa dibelinya. Tapi,, kalau dilihat-lihat, disini memang da beberapa penjahat. So..ia yakin bukan dirinya. Tapi, orang-orang itulah target mereka. Ia menyeringai.

Dasar bodoh..

"Bersikaplah biasa saja." Ucapnya datar.

"Baik tuan." Jay paham maksud tuannya. Karena itu ia bersikap biasa saja.

Tidak lama kemudian. Pesta itu mendadak kacau begitu beberapa anggota FBI masuk dan menangkap beberapa orang yang menjadi target mereka. Teriakan menggema diruangan itu, orang-orang berlarian menyelamatkan diri, ada juga yang tiarap, serta bersembunyi. Suara tembak terdengar begitu tembakan diluncurkan kepada target mereka yang hendak kabur.

Peter hanya mengamati dengan tenang, hingga sesuatu menarik perhatiannya. Ia memicing begitu melihat wajah yang tak asing baginya. Hatinya sedikit bergemuruh.

Tanpa sadar Peter berdiri dan berjalan mendekati orang itu. Yang tengah bergumul dengan lawannya.

Bugh

Tanpa sengaja ujung senjata mengenai wajahnya hingga membuatnya terjatuh.

"Oh astaga, anda tidak apa-apa."

Peter mengangkat tangannya. Seolah mengatakan bahwa ia baik-baik saja. Peter melap bibirnya yang sedikit mengeluarka darah.

"Tuan anda tidak apa-apa. Ucap Jay panik."

"Aku tidak apa-apa." Peter menoleh untuk melihat wajah orang yang tidak sengaja membuat wajahnya lebam tadi.

Deg

Mendadak tubuhnya kaku. Jantungnya berdetak cepat tak kala matanya menatap sosok yang dirindukannya selama ini.

"Jika anda tidak apa-apa aku harus pergi melanjutkan tugasku." Ucap orang itu buru-buru dan pergi begitu saja.

"Tuan, bukankah itu..."

"Vanessa.." Lirihnya.

"Kenapa anda biarkan dia pergi."

"Aku belum yakin."

Yah. Kenapa ia biarkan Vanessa pergi darinya begitu saja? Kenapa badannya tidak bisa bergerak begitu melihat Vanessa? Bahkan mulutnya mendadak bisu hanya untuk mengatakan ia merindukan wanita itu hingga rasanya mau mati.

Tapi, ada satu hal yang membuatnya bingung. Apa Vanessa-nya anggota FBI? Bagaimana bisa.

"Nona Vanessa banyak berubah."

"Apa dia benar Vanessa, Jay? Kenapa dia seakan tak mengenalku tadi"

Jangan lupa like dan comen

Thx😙

24 agustus 2018

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 24, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mischievous devil(book 3 : Mafia Lovers)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang