25. Miss you

13.2K 483 7
                                    

gua update sesuai mood. Karna itu jangan bosan-bosannya buat like dan comen. So, jangan siders ya.

Terima kasih buat yang sadar untuk gak jadi siders.

"Maaf. Nyatanya aku tidak sekuat dirimu. Hukum aku dengan cara lain. Tapi tidak dengan melepaskanmu."

***

"Tidak! Jangan itu. Kumohon jangan minta aku untuk melepaskanmu. Aku tidak bisa."

Vanessa merasa geram dengan ucapan Peter. Apa pria itu berniat menyiksanya seumur hidup.

"Kau brengsek Peter. Kau minta aku menghukummu? Aku bahkan tidak tau aku harus menghukummu seperti apa, kecuali.."

Peter mendongak. Ia menatap Vanessa lirih, menunggu jawaban darinya.

"Membunuhmu"

Peter menegang. Membunuhnya? Sebenarnya seberapa besar dosanya. Kenapa dari sekian hukuman yang Vanessa berikan, tidak ada yang mampu disanggupinya.

"Tch! Kau bahkan tidak bisa bertanggung jawab dengan kesalahanmu sendiri." Vanessa memalingkan wajahnya kearah lain, menatap jendela lebih baik. Malas menatap wajah Peter yang ada ia makin tersakiti.

"Maaf..aku terlalu lemah"

Petet berdiri, berjalan keluar dari kamar Vanessa. Ia ingin melampiaskan amarahnya saat ini. Tapi tidak dihadapan Vanessa.

Sebelum ia keluar, dirinya menatap Vanessa yang masih setia menatap jendela.

"Aku tau, sulit memaafkanku. Aku akan terus meminta maaf bahkan hingga kau bosan. Aku akan bertanggung jawab atas semua kesalahanku padamu dengan caraku. Kau mau tau? Aku melakukan itu hanya karena aku begitu menginginkanmu, aku tidak suka saat kau menolakku, hingga tanpa sadar menyakiti dirimu, dan melupakan bahwa wanita yang kusakiti adalah wanita yang begitu aku cintai. Aku bodoh Vanessa. Sangat bodoh. Aku bodoh karena baru menyadari jika aku mencintaimu.

Sekali lagi maaf entah keberapa kalinya Vanessa. jangan pernah memintaku melepaskanmu Vanessa. Kau adalah hidupku, jika kau pergi, aku tidak tau apa yang akan terjadi Vanessa."

Peter menghela nafas. Nyeri. Hatinya terasa nyeri begitu mengingat apa yang selama ini dilakukannya pada Vanessa.

"Aku pergi dulu, makanlah sarapanmu. Aku tidak ingin kau dan bayi kita sakit."

Begitu Peter pergi. Air mata Vanessa jatuh membasahi pipinya. Perkataan Peter terlalu menyentuhnya. Ingat Vanessa, pria itu jahat. Jangan mudah luluh. Namun sayangnya Vanessa terlalu rapuh dan baik. Perkataan Peter menyentuh lubuk hatinya yang paling dalam.

______

"ARGHH!!"

Tempat itu begitu kacau. Dua hari Peter mengamuk. Rasa bersalah terus hinggap dihatinya. Dua hari ia terus berada dikamar itu tanpa makan dan minum. Ia seperti menjadi zombie sekarang dengan lingkaran hitam dibawah matanya.

Tembok dihadapannya dipenuhi bercak darah karena tinjuannya. Bahkan tangannya berakhir sama seperti tembok itu. Penuh darah mengalir.

Pelayan dan jay yang berada diluar hanya mampu merasa iba. Apa yang bisa membuat tuannya kembali seperti semula.

Mischievous devil(book 3 : Mafia Lovers)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang