11. Kau terlalu baik untuk mendapatkan surga

15.5K 538 0
                                    


Wanita itu terbaring lemah dengan jarum infus terpasang ditangannya. Peter langsung membawanya kerumah sakit miliknya begitu ia selesai menusukkan pisau kesayangannya pada perut gadis itu.

"Bagaimana keadaanya?" Tanyanya datar pada dokter itu.

"Dia akan siuman sebentar lagi tuan" Jelas dokter itu.

Peter langsung menyeringai, entah apa yang ada di otak liciknya saat ini, "Keluarlah." Perintahnya.

Dokter itu mengangguk kemudian pamit dengan membungkukan tubuhnya.

Seperginya dokter itu, Peter langsung mendekat dimana tubuh lemah itu diletakan dan Menatapnya intens. Entah dorongan darimana Peter tiba-tiba mengecup dahi Vanessa lama.

Tidak lama kemudian Vanessa terbangun hingga mata mereka bersitatap.

"Sudah bangun rupanya" Ucapnya tersenyum miring.

Vanessa meringis begitu melihat wajah Peter lah yang ia lihat begitu bangun dari tidurnya, "Apa aku memiliki banyak dosa, hingga neraka yang kudapatkan" Desisnya.

"Tidak. Kau hanya terlalu baik untuk mendapatkan surga, karena itu kau ditakdirkan untukku"

"Apa kau membenciku? Kenapa kau melakukan ini?"

Peter mengecup sekilas bibir itu, kemudian berucap, "Tidak. Aku hanya terobsesi oleh tubuhmu yang nikmat ini, seandainya saja kau tidak terus menolakku mungkin aku tidak akan membunuh ayahmu dan menyiksa dirimu"

"Aku menolakmu karena kau memperkosaku bajingan!" Marahnya.

Peter menghela nafas, "Aku sedang malas untuk meladenimu sekarang, jadi diamlah."

Vanessa tersenyum miris. Mengalihkan pandangannya dari Peter dan menatap keluar jendela rumah sakit. Merenungi nasibnya yang sial ini.

Sedangkan Peter, ia mendekatkan wajahnya keleher Vanessa yang terekspos. Menjilatnya lalu setelah itu menciumnya hingga meninggalkan jejak disana.

Vanessa hanya diam seperti patung. Ia sudah tidak peduli dengan apa yang terjadi. Dia memutuskan untuk menjadi boneka tak bernyawa. Dia sudah tak memiliki alasan untuk hidup. Ayahnya sudah tiada, dibunuh oleh mahluk kejam didepannya ini.

Tidak lama kemudian Peter terjatuh ke samping Vanessa. Memeluk tubuh itu erat dan sangat intim. Peter menarik wajahnya ditengkuk Vanessa, sedangkan tangannya di atas payudara Vanessa. Tentu saja. Mana mungkin ia menaruh tangannya di atas perut Vanessa yang terluka.

"Aku lelah. Biarkan aku tidur dengan tenang sebentar"

Dan suara dengkuran pun terdengar. Sebegitu lelahnya kah ia. Hingga sebegitu cepatnya ia tertidur.

"Apa yang harus kulakukan sekarang dengan iblis sepertimu"

***

Langit mulai berganti menjadi gelap. Dihiasi oleh bintang dan bulan sebagai porosnya. Mata pria itu telah terbuka. Menatap wanita yang tertidur disebelahnya.

"Berapa jam aku tertidur?" Tanyanya pada diri sendiri. Pasalnya ia tidak pernah tertidur lebih dari dua jam. Kesibukan tak membiarkannya tidur lebih dari itu.

Peter masih belum juga memutus tatapannya dari wajah Vanessa. Memikirkan apa yang ia telah perbuat pada gadis belia ini demi bisa bersamanya sungguh membuat batinnya tertawa. Belum pernah ia terlihat seperti ini.

"Apa yang telah kau perbuat padaku jalang kecil?"

***

Next part👉

Mischievous devil(book 3 : Mafia Lovers)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang