8. Karena akupun tidak pernah setengah-setengah...

16.5K 535 3
                                    

Your playlist

All the stars_Kendrick lamar ft. Sza

***

Peter melangkah masuk kekamar dimana Vanessa dirawat. Ia melangkah begitu pelan agar tak membuat Vanessa terusik. Peter duduk ditepi ranjang dengan meraih tangan Vanessa, kemudian menciumnya.

"Kau cepatlah sembuh. Aku membutuhkanmu untuk memuaskan nafsu ku lagi Vanessa"


Kau berharap ada secuil kebaikan dihatinya? Itu tidak akan pernah terjadi. Bukannya merasa bersalah karena telah membuat Vanessa terbaring lemah ditempat itu, malah ia berharap agar Vanessa bisa sembuh dan melayani nafsu bejatnya.

"Aku lebih baik mati daripada melayani nafsu sialanmu brengsek!"

Ya. Itu adalah Suara batin Vanessa, jika kalian berpikir seperti itu. Dia sudah sadar sedari tadi, begitu mendengar suara langkah kaki menuju kamarnya. Karena ia tau itu pasti Peter, maka dengan cepat ia berpura-pura tidur.

"Jika kau sudah sadar maka bangunlah" Desis Peter tajam. Dia tau Vanessa hanya berpura-pura tidur, begitu melihat setetes air mata keluar dari matanya yang tertutup.

Dengan perlahan Vanessa membuka matanya.

"Kenapa kau menangis? Kau tau aku benci orang cengeng sepertimu Vanessa"

Vanessa seketika menoleh dengan tatapan tajamnya, "Kalau kau benci kenapa kau tidak membuangku brengsek!"Teriaknya. Dan itu begitu dibenci Peter. Berteriak didepan wajahnya adalah hal paling dibencinya.

Tangan Peter dengan cepat mengcengkram pipi Vanessa. "Jangan sekali-kali berteriak didepan wajahku, bukankah sudah pernah kubilang kalau aku membenci itu, hah!" Ucap Peter dengan penuh penekanan disetiap perkataannya.

"Aku tidak takut padamu bajingan, aku akan teris melawanmu, aku tidak ingin terlihat lemah lagi"

"Tch! Jadi begitu? Bagus, aku suka wanita seperti itu" Senyum miring terlihat dibibir sexy Peter begitu mengucapkannya, jika wanita lain mungkin akan terpesona, namun itu tidak bagi Vanessa, ia malah muak melihatnya.

"Aku ber...janji a...kan membunuhmu iblis...sialan!" Desis Vanessa susah payah. Pasalnya Perer makin mengcengkram pipi Vanessa hingga membuat bibirnya sakit dan maju kedepan hingga membuatnya seperti bibir bebek.

Sedangkan disisi lain Peter malah ingin tertawa karena merasa gemas dengan bibir Vanessa. Lalu dengan tanpa sadar, Peter melumat bibir Vanessa.

Vanessa membeku dengan apa yang dilakukan Peter. Merasa marah dengan apa yang dilakukan Peter, Vanessa berusaha memberontak, namun semuanya sia-sia, tangan Peter malah berpindah ke lehernya dan menekannya, sehingga Peter makin leluasa melumat bibir Vanessa.

Tidak mau kalah, Vanessa menggigit bibir Peter hingga membuatnya sontak melepaskan ciuman mereka.

"Tch! Sialan kau jalang!" Ringis Peter, merasakan bibirnya sedikit perih karena gigitan kuat dari Vanessa. 

Vanessa menghirup udara sebanyak-banyaknya sambil mengelap saliva bekas ciuman Peter di sela-sela bibirnya.

"Dan aku tidak peduli bastard!" Balasnya tajam.

Vanessa ternyata tidak main-main dengan ucapannya. Dia sudah mulai berani melawan Peter.

"Kau mulai berani rupannya. Kita lihat sampai sejauh mana keberanianmu nanti, karena akupun tidak pernah setengah-setengah dalam berbuat Vanessa."

***

Jangan lupa vommenttnya,
Serta share cerita ini  keteman kalian

Next chapter👉




Mischievous devil(book 3 : Mafia Lovers)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang