Sekarang Jeno bersama Chaca berada di dalam mobil Jeno. Jeno memerhatikan Chaca yang sedari tadi menahan tawa.
"yelah ketawa aja" Jeno mulai mengemudikan mobilnya.
"rumah lo dimana?" tanya jeno."turunin gua di cafe *******" kata Chaca kembali ke watak sebelumnya setelah menahan tawanya.
Jeno ngangguk doang kemudian membalik arah mobilnya menuju cafe yang di sebut oleh chaca.
Hening, bahkan tak ada suara dari iPod di mobil Jeno.
"lo beneran orang malioboro?" Tiba tiba Jeno menghancurkan keheningan yang terjadi di atas mobil itu.
Mendengar pertanyaan bodoh Jeno, Chaca malah ketawa "enggaklah. Ya kali. Gua mah nak tangsel"
"oh" jeno hanya mengangguk.
"idih sok jutek banget. Jibang dah" kata Chaca memainkan hpnya.
Jeno tertawa "ya, bukan urusan lo" ujar Jeno.
"orang gua cuman komen" kata Chaca gak mau kalah.
Kini mereka telah sampai di depan cafe yang agak sepi namun dari parkiran saja sudah terlihat cafe itu dihebohkan dengan meja panjang yang diisi oleh beberapa anak.
Bisa di tebak itu squad chaca. Jeno menundukkan kepalanya agar bisa milihat sekumpulan orang itu.
Parkiran pun dipenuhi dengan kendaraan kendaraan milik mereka. Dari mobil bmw guanlin hingga pajero milik seonho.
"itu squad lo?" tanya Jeno menunjuk sekumpulan anak itu yang sangat menikmati ba'da maghrib dengan tawa.
Chaca hanya mengangguk sambil merapikan tatanan rambutnya.
"serasa pemilik cafe aja" kata Jeno melihat kelakuan mereka yang bahkan menjadikan seorang pelayan masuk di dalam games yang mereka mainkan.
"ya emang biasa begitu kok." Kata Chaca memoleskan lipcream lagi di bibirnya.
Kemudian meraih parfumnya dari dalam tasnya.
Jeno memperhatikan gerak gerik Chaca saat akan bertemu teman temannya. Dari menggunakan parfumnya sampai merapikan seragamnya. "ck, kayak mau ketemu pacar aja lo" kata Jeno menyandarkan tubuhnya dan tetap melihat ke arah Chaca.
"gausah ngelihatin, gua tau gua cantik" kata chaca sambil mencari sesuatu di tasnya.
"gausah ngebayar" Jeno yang berpikir akan dibayar layaknya tukang ojek bersuara.
"geer banget yah seorang KOH JENO ini" kata Chaca mengeluarkan dua buah handphone dan sebuah dompet. "kasih ke Mark ya, tadi gua sempat lupa ngasih ke dia. Si Guanlin sih" kata Chaca meraih tangan Jeno. Kemudian meletakkannya di atas tangan Jeno.
"ok, bye, thank you ya" kata Chaca turun dari mobil kemudian berjalan masuk ke dalam cafe.
Jeno terpaku dengan apa yang dilakukan seorang Chaca. Dan seakan tersadar parfum yang digunakan Chaca sama dengan parfum yang digunakan oleh mantan terindahnya. Pasti fragrance mist fijian water lotus nya The Body Shop.
Jeno ingat, ia selalu membelikan mantannya itu. Bahkan terkadang mbak mbak the body shop bingung dan heran sama Jeno. Karena selalu membeli parfum dan make up perempuan bahkan pernah memborong satu set bath and body set dan satu set make up tanpa pedulikan harga seluruhnya.
Jeno harus kembali ke basecamp karena setahu dia, biasanya Mark ada di basecamp sekarang.
___
"WOI WOI LIHAT TUH PACAR JENO!!" Sanha teriak menunjuk Chaca ketika chaca membuka pintu cafe.
Semua bertepuk tangan dan tertawa.
"nyet sejak kapan lo sama jeno anjing??" kata Samuel mematikan rokoknya dan meminum kopinya.
"dari basecamp jeno dia mah" kata Guanlin sambil meminum kopinya.
"gila ya, gua aja gak pernah kesana" kata Eunbin.
"ngapain coba kesana? Banyak anak anak kuliah yang gila" kata Jinyoung sambil membalik halaman novelnya.
"katanya teh, dia nge jambak rambut jeno di sbux tadi pagi" sebar Sanha.
"beneran lo jir???" kata nancy ga percaya. Saking ga percayanya dia hampir saja tersedak.
"di depan haechan dkk, terus disana ada kak irene sama kak sehun gila" sanha ngeceritainnya heboh banget.
"gila ya lo, salut gue mah" kata hyeyeon sambil tepuk tangan.
"ya siapa suruh ngerokok di depan kakak gua yang tau taunya anti asap rokok banget. Kalau kakak gua mati gimana?" cerita Chaca geram.
"temen gua ini serem juga ya" ujar Siyeon senyum simpul.
"gue aja gak berani ngevape apalagi ngerokok depan kak Irene gila" ujar Sam.
"mana mereka kalau ngobrol suaranya gede banget. ½ sbux penuh dengan suara mereka yang ngomong kasar mulu. Malu lah dilihatin sama orang orang" kata Chaca mengeluarkan keluh kesahnya.
"jadi ujung ujungnya gimana?" tanya Felix menyalakan rokoknya.
"kak irene udah batuk batuk, langsung gua jambak deh rambutnya itu. Temen temennya gak ada yang bergerak ngebantuin." cerita Chaca.
Mereka semua mendengarkan dengan seksama.
"gila ajasih lo, ini baru teman gua" kata Guanlin mengajak Chaca high five bareng. Chaca meresponnya.
"terus kok lo bisa balik sama jeno?" tanya Eunbin diikuti dengan anggukan setuju oleh Siyeon dan Sanha.
"jadi ceritanya tuh..." Chaca mulai menceritakan part 2 kisah mengapa dia bisa balik dengan Jeno.
___
Jeno menggeleng tak percaya melihat snapgram Chaca.
"cie lagi ngestalk snapgram calon, eh disana ada doi ya?" kata Jaemin yang berhasil mengintip apa yang membuat Jeno senyum senyum."apasih anjing" kata Jeno langsung mematikan handphonenya.
Jaemin yang melihat temannya itu malu malu hanya bisa ketawa.
___
jangan jadi sider ya gais><
KAMU SEDANG MEMBACA
C o f f e e ; JENO
FanfictionI'm not coffee and I'm not Caffeine it's means I'm not Siyeon. ©2018 , markeuu_ SUDAH DIBUKUKAN, AYO SEGERA IKUT PONYA. TIDAK AKAN TERSEDIA DI GRAMEDIA, HANYA TERSEDIA DIA SHOPEE AKUN Naisastramedia. Ayo buruan! 😊