Sbux udah rame banget. Anak anak beskemp Jeno udah pada ngumpul. Dari Bang Taeil yang paling tua kalau gak salah sampai Jisung yang sekarang lagi ngakak bareng Guanlin dan kawan kawan.
"nyet, gua masih bingung. Kok bisa lo berdua jadian secepat ini?" Tanya Yuta sambil meminum minumannya.
"taudah, gua juga kaget. Gua tau nya seorang Jeno masih gamon sama tuh" Ten menunjuk Siyeon yang sibuk ngobrol sama Nancy dan Baejin.
"lo lagi ngerencanain apa sih?" Tanya Johnny tiba tiba.
Kayaknya mereka lagi meng-interogasi Jeno. Tapi pertanyaan nya seakan akan Chaca tidak berada di sana. Asal ceplos.
"gak ada apa apa bang?" Kata Jeno mengeluarkan Rokoknya.
"seriusan nih, gua yakin lo nyembunyiin sesuatu" kata Yuta yang emang lagaknya nyeremin.
"ini bukan Jeno yang gua kenal dah" kata Johnnya sesekali memotret keadaan sbux saat itu.
"nah, itu juga yang pengen gua bilang. Ini kayak bukan lo jen" kata Jaehyun yang tiba tiba nyempil.
"suer dah bang, gak ada apa apa gua. Cinta gak ada yang tahu kan?" ujar Jeno membuang asap rokoknya.
Chaca hanya diam disana dan hanya merespon iya iya oh ya? Karena sedari tadi Ningning mengajak berbicara. Tapi telinganya panas bor, dan tajam pengen ngedengerin apa saja yang mereka bicarakan.
"erh gais gais" Haechan menepuk tangannya mencari perhatian orang orang disana. Semua orang menoleh.
Jeno yang sedang memainkan Handphonenya dan menyender di Bahu chaca langsung mendongak. Taeyong yang sempat sempatnya buat tugas disana mengangkat kepalanya dari laptop. Ningning yang tadi ketawa kenceng banget sama Herin Hina memberhentikan tawanya. Gila, mereka ketawa kenceng banget seakan akan sbux itu milik mereka. Guanlin yang sibuk main uno stacko dan yang lain menoleh ke Haechan yang tepat berada di tengah sbux. Bahkan Siyeon dan Jinyoung yang membaca buku juga mendongak.
"truth or dare kuy" ajak Haechan.
Semua hening. Kayaknya ga ada yang mau deh. Tanpa merespon apa yang Haechan bilang. Mereka kembali ke aktivitas masing masing. "eh bangsat lo semua" kata Haechan. Somi yang nge gandeng Haechan udah ngakak duluan ketika tidak ada yang merespon pacarnya itu.
"no, lo gak cemburu lihat Siyeon dan Jinyoung sedekat itu?" Tanya Chaca tiba tiba.
"cemburu gak cemburu sama aja. Aku gak bias selembut dan sekalem Jinyoung" Kata Jeno menyender di bahu Chaca dan memainkan hp nya.
"buaknnya misi kita buat Siyeon cemburu?" Tanya Chaca mengingat misi awal mereka.
"emang dia masih suka aku? Gak ada yang tahu kan cha."
"kenapa gak coba lagi?"
"kalau hati aku udah sama kamu gimana?"
"ih geli banget jen. Gua mah yakin lo masih suka Siyeon"
"cih, coba deh kamu manggilnya aku-kamu."
"geli ah, ga mau" ujar Chaca meminum minumannya.
"Cha.. foto kuyy.. " ajak Herin Hina dan Ningning. Mereka menghampiri ku.
"bang John!!!! Ayo fotoin kita!" kata Herin kepada abangnya.
Johnny yang lagi bantuin Taeyong terkejut "adek siapa sih itu?" ujar Johnny beranjak dan meraih kameranya.
___
Jeno terdiam di shofa ruang tv. Ia memikirkan semua yang terjadi hari ini. Dia memikirkan apa yang kini dia lakukan. Dia memikirkan pertanyaan pertanyaan anak anak beskem. Termasuk keraguan yang melanda Chaca. Rumahnya sudah gelap, Kakak kakaknya sibuk di kamar.
"jen?" Jeno menoleh melihat seseorang di bawah sinar kuning lampu meja makan.
"kenapa kak?" Iya, itu sungkyung
"kamu kenapa belum tidur? Besok kan sekolah" kan, Sungkyung emang yang paling perhatian sama Jeno.
"ah, lagi gak bisa tidur hehe"
Sungkyung duduk di sampingnya. "kamu bingung lagi kayak dulu?"
Jeno mengangguk mengerti apa yang dimaksud kakaknya.
"coba deh, kamu dengar baik baik apa yang kakak katakan"
KAMU SEDANG MEMBACA
C o f f e e ; JENO
FanfictionI'm not coffee and I'm not Caffeine it's means I'm not Siyeon. ©2018 , markeuu_ SUDAH DIBUKUKAN, AYO SEGERA IKUT PONYA. TIDAK AKAN TERSEDIA DI GRAMEDIA, HANYA TERSEDIA DIA SHOPEE AKUN Naisastramedia. Ayo buruan! 😊