"gua tunggu di sini ya" ujar Felix menatap Chaca. Chaca mengangguk kemudian keluar dari mobil Felix berjalan masuk ke PIM. Ia segera melangkahkan kakinya ke sbux yang berada di PIM.
Ia mencari keberadaan Sungkyung, kakak Jeno yang dimaksud oleh Siyeon. Dan ia mendapatkan Sungkyung sedang memainkan macbook nya di pojokan sbux. Makan, Chaca memberanikan dirinya untuk berjalan kesana.
"sore kak" sapa Chaca.
"eh Chaca? Ayo duduk dulu? Mau pesan apa?" Tanya Sungkyung tersenyum.
"gausah kak, temen aku nungguin di luar." Kata Chaca.
"oh yaudah, gapapa" kata Sungkyung.
Kemudian Sungkyung menutup macbooknya menatap Chaca.
"kamu bertengkar besar ya sama Jeno?" Tanya Sungkyung to the point.
Chaca tahu hal ini yang akan di bahas oleh Sungkyung, kakak kesayangan Jeno itu. Chaca menunduk dan "maaf kak, saya tidak bermaksud tapi.."
Sungkyung menunggu sambungan kalimat yang digantung oleh Chaca. "...tapi yang dia sudah lakukan itu menyakiti hati saya" Chaca mencoba menaha air matanya. Kini semua menuduhnya bahwa seluruhnya dialah yang pantas disalahkan.
"Chaca, kamu harus mendengar cerita yang sebenarnya. Mau kan dengar ceritanya?"
Chaca menunduk menahan air matanya dan mengangguk.
"Jenongerasa tertarik sama kamu sejak pertama kali dia nganter pulang kamu dari basecamp. Dan dia suka sama kamu sejakkalian sok sok sandiwara bikin Siyeon cemburu. Dia masih ragu sama perasaannya,tapi dia udah jadiin kamu pacarnya. Di saat kalian pacaran, dia mikir mungkin dia suka kamu karena dia menganggap kamu itu siyeon. Tapi, ternyata tidak. Bahkan dia mencoba untuk berada di dekat Siyeon, tapi tidak ada hal special yang dia rasakan ketika bersama Siyeon."
Sungkyung memperhatikan reaksi pacar Jeno itu. Atau mungkin sekarang sudah menjadi mantan Jeno.
"Jeno bukan Jeno yang sama lagi dengan sebulan lalu. Tanpa kamu sadari, dia sudah berhenti merokok. Karena dia tahu kamu sangat membenci berada dekat dengan orang merokok. Bahkan dia membuang semua vape nya. Secara perlahan dia mengurangi rokoknya, walaupun kecanduannya pada kopi tak berkurang sama sekali." Sungkyung menjelaskan dengan detail perubahan Jeno.
"tapi.." Kepala Chaca yang sedari tadi menunduk langsung mendongak ketika mendengar tapi dari mulut sungkyung.
"dia belum pernah pulang rumah" ujar Sungkyung.
Chaca yang mendengarnya tidak tahu harus berbuat apa. Sekarang otaknya mencoba memikirkan dimana Jeno berada. "kakak minta tolong ya, cari dia. Udah dua hari ini dia gak balik dan tidur di rumah. Mama nyariin dia, kangen berat." Sungkyung meraih tangan Chaca yang sedari tadi menggenggam yang satu dengan yang satunya. Chaca agak terkejut dengan apa yang dilakukan kakak Jeno.
Benar kata Jeno, kak Sungkyung adalah orang yang paling menyayanginya diantara semua kakak kakaknya. Batin Chaca menatap Sungkyung yang mukanya sudah sangat gelisah.
"kakak udah coba hubungin LINE nya? Nelpon udah?" Tanya Chaca.
"sudah, tapi tidak ada jawaban sama sekali dari dia. Jadi kakak minta tolong banget sama kamu. Mungkin, kami hanya bisa berharap sama kamu" kata Sungkyung.
___
Chaca terdiam di dalam mobil Felix memikirkan semua yang dikatakan Sungkyung. Sedangkan Felix memperhatikan Chaca. "cha, napa lo?" Tanya Felix sambil nyentuh rambut chaca yang sedari tadi udah kayak patung saja.
Chaca tetap saja tidak bergerak. Ia masih memproses semua yang di bilang oleh Kakaknya Jeno pada nya.
"lix" panggil Chaca.
Felix yang udah nyerah gangguin Chaca langsung menoleh ke Chaca. "kenapa? Udah siap balik?" Tanya nya.
Chaca menggeleng. "kita harus cari jeno, lix."
"ya terus harus kemana?" Tanya Felix bingung sendiri karna dirinya yang tidak begitu dekat dengan lelaki bernama Jeno itu.
"antar gua kesana" kata Chaca.
___
"gua turun juga ga nih?" Tanya Felix setelah berhenti di tempat yang ingin dikunjungi Chaca untuk menghampiri Jeno.
Chaca menggeleng menandakan tidak perlu untuk ikut.
"mau di tungguin ga?" Tanya Felix lagi.
Lagi lagi Chaca menggeleng sambil menggunakan sepatunya yang ia lepas sedari tadi di mobil.
"lo balik aja, gua disini aja ntar gampang kok urusan balik enggaknya" kata Chaca kemudian turun dari mobil.
Felix mengikuti perintah ibu Negara, "yaudah, gua duluan ya. Salam buat Jeno. Goodluck!" kata Felix kemudian menutup jendela mobilnya lalu melaju pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
C o f f e e ; JENO
FanfictionI'm not coffee and I'm not Caffeine it's means I'm not Siyeon. ©2018 , markeuu_ SUDAH DIBUKUKAN, AYO SEGERA IKUT PONYA. TIDAK AKAN TERSEDIA DI GRAMEDIA, HANYA TERSEDIA DIA SHOPEE AKUN Naisastramedia. Ayo buruan! 😊