(( 19 ))

8K 1.1K 11
                                    

"jjENOOOO!! HANDPHONEE GUA IH!!" Chaca kejar kejaran dengan Jeno di koridor sekolah. Iya, Jadi Jeno mengambil handphonenya secara tiba tiba ketika Chaca baru saja sampai di sekolah.

"gak mauuu" Jeno membalas dari jauh.

"iiHHH JENO SERIUUS!"

"aku udah seriusin kamu tau!" teriak jeno.

Chaca berhenti berlari begitu juga Jeno di ujung sana. Siswa siswi yang baru saja datang memperhatikan mereka yang masih pagi saja sudah kejar kejaran. Jeno mengangkat tinggi handphone Chaca dan tersenyum kepada Chaca. "coba tangkap, olahraga pagi pagi itu baik loh cha"

Kampret banget sih ini anak batin Chaca yang ngos ngosan.

Jeno kemudian menurunkan handphone Chaca kemudian mencoba mengunlock handphone Chaca. "pin nya berapa nih???" teriak jeno.

Chaca berjalan pelan menuju Jeno di seberang sana. Jeno sibuk mengotak atik pinnya. "woi jeno gila! Jangan di otak atik pinnya! Ntar rusak gimanaaa?" kata Chaca. Kini dia berada di depan Jeno dan memperhatikan hpnya yang di otak atik Jeno.

"siniin! Kamu tuh ya masih pagi juga" Chaca merebut handphonenya. Dan berhasil.

Jeno tersenyum lebar dan ngetekin Chaca. "lari di pagi hari itu bagus genduut" ujar Jeno.

"gila Jen, ketek lo bau!!" ujar Chaca berpura pura menutup hidungnya.

Jeno melepaskan Chaca dan mencoba mencium aroma tubuhnya sendiri. Chaca lari sambil ngakak "HAHAHAHHAHAHA ARDIANSYAH JENO KETIPU WAHAHAHAHA" Chaca terus berlari menuju kelasnya.

Jeno yang sadar di tipu kembali mengejar Chaca. "KAMPRET AWAS YAA KAMUUUU"

Sampainya di kelas Chaca udah ngos ngosan banget dia jongkok di depan pintu mengatur nafasnya. "gila aja sih lo, masih pagi udah keringetan" kata Samuel sambil melepaskan headphone beats nya.

"ngapa lo? Iri? Gak bisa kayak gini sama eunbin?" Chaca berdiri dan meletakkan tasnya di mejanya dan mendudukkan dirinya.

Jeno masuk tiba tiba dalam kelas dan duduk di tempat duduk sanha yang belum datang. "ngapain kamu disini? Siyeon belum datang Ardiii" ujar Chaca tersenyum mengejek menatap mata Jeno yang duduk disampingnya.

Jenp mengacak acak rambut Chaca "aku nyarinya kamu. Bukan dia" ujar jeno memberikan selembar sticky notes putih dan menempelkannya di meja Chaca.

"daaah gendut" ucap Jeno memeluknya sekilas kemudian berdiri meninggalkan Chaca.

"dasar modus emang" kata Chaca mengelengkan kepalanya melihat ke meja Siyeon. Siyeon baru saja hadir yang kini sedang membaca sebuah novel mungkin.

Sanha masuk "nih dari Jeno" kata Sanha memberikan hot chocolate j.co. "idih, mau maunya lo di suruh sama Jeno. Gua mah ogah" kata Chaca meraih hot chocolate itu.

"syukur syukur ya gua bisa dititipin. Kalau gua tau lo ngomong kayak gitu, pas tengah jalan gua udah abisin kali ya itu" ujar Sanha mengeluarkan bukunya di atas meja dan psp nya.

"oh jadi lo mau diam diam main psp yaaa?" tebak Chaca ketika melihat psp sanha yang ia sembunyikan di laci.

"suudzon lo jir" kata Sanha menoyor kepala Chaca.

"ajg, sakit bego" balas chaca kemudian melepas sticky note yang diberikan Jeno. Kemudian membacanya

Selamat belajar bu bos
jangan tidur dan mimpiin aku
aku tahu aku ganteng, ga usah di pikirin terus
adanya kamu baper ditengah pelajaran
jangan lupa di minum hot chocolate nya
jangan disisain

Selamat belajar bu bos!

-ganteng

Membaca itu Chaca udah geli duluan, tapi dia suka. Hm.

­­­___

Chaca melihat sekeliling kantin, dia tidak mendapatkan yang ia cari. Maka, dia memilih untuk duduk di meja Baejin dan kawan kawan. "EH ADA CHACAAA. NEENG SINI NENG!" ya, Chaca baru saja melewati meja anak basecamp.

Chaca memutar bola matanya. "Mas Jenonya lagi di hukum tuh hormat bendera" ujar Jaemin kepada Chaca.

"lah napa bisa?" tanya Chaca.

"dia kedapatan mainin hp di kelasnya pak Lituk" sambung Jaemin.

































Chaca melihat Jeno sedang hormat bendera di lapangan sekolah. Dia udah mandi keringat, tapi tetep aja Ganteng. Chaca menghampirinya. Ia duduk di koridor depan tiang bendera. Jeno belum juga menyadari kehadiran Chaca disana. "panas ya?" Tanya Chaca. Membuat Jeno yang tadi mendongak menatap bendera menurunkan pandangannya.

"menurut mu?" tanya Jeno dengan matanya yang udah kayak garis gitu.

"sempat sempatnya yaa main pubg di kelas nya pak lituk" kata Chaca.

"siapa suruh ngajarnya ngebosanin" ujar Jeno tak mau kalah. Melihat Chaca yang masih sja duduk diam di depannya "kamu gak bawa minum gitu buat aku? Haus banget tahuu" ujar Jeno dengan suaranya yang mengasihankan itu.

Chaca berdiri menghampiri Jeno kemudian memberikan jeno aqua dingin "nih minum. Lain kali jangan di ulangi" ujar Chaca kemudian pergi.





































"Jeno?" Pak Lituk mendekati Jeno yang masih hormat kepada bendera. Di belakang pak Lituk terlihat Chaca yang sedang berkacak pinggang melihat apa yang akan terjadi.

Jeno hanya diam. Dia udah capek banget, udah males bicara jadinya.

"sekarang kamu istirahat saja" ujar Pak Lituk.

"bukannya sampai istirahat selesai pak?" tanya Jeno.

"udah, kasihan bapak. Masa pemilik ACE kayak begini di jemur matahari" jelas pak Lituk kemudian pergi meninggalkan Jeno.

Jeno berjalan ke koridor dan duduk disana. Gila, capek banget itu. Chaca menyusulnya membawakannya handuk dan sebotol pocari sweet dingin. "nih, lap keringat kamu. Terus minum ini" ujar Chaca memberikan handuk pink kecil ke Jeno.

"emang aku cucok gitu ya makainya pink?" kata Jeno meraih handuk itu.

"ssst diam deh. Mending kamu cepetan. Lalu kita makan" kata Chaca menerima handuk Jeno kemudian memberikan Jeno pocari sweet itu.

"udah mau masuk tahu. Kamu gak mau masuk?" tanya Jeno.

Chaca menggeleng. "kamu makan dulu, terus aku masuk kelas"

Chaca tidak tahu apa yang ia lakukan ini. Kenapa dia jadi terbawa suasana sama apa yang Jeno sedang sandiwarakan. Seharusnya Chaca menjauhi Jeno setelah tahu apa maksud dan tujuan Jeno sebenarnya. Tapi, menurut Chaca sangat tidak enak meninggalkan Jeno sekarang. Rasanya aneh saja untuk meninggalkan dia.

"ciee perhatian" kata Jeno berdiri di depan Chaca.

Chaca mendongak "ayo berdiri" ajak Jeno.

Kemudian mereka berjalan menuju kantin.

C o f f e e ; JENOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang