Semua berkat @MataDewa :3 Terima kasih banyak!
-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-
Aku duduk berlurus kaki dan bersandar pada punggung ranjang.
"Apakah kamu benar - benar sayang aku? Tentu saja ku benar sayang kamu. Buktikanlah buktikan. Coba buktikan kepadaku". Lagu Dewi Sandra featuring Rayen Pasto terlantun. Lagu lama yang selalu ku suka. Musiknya, liriknya, nadanya, suara penyanyinya aku suka. Lagu 'kode' jika seseorang mengerti.
Tebak, siapa yang ada dalam pelukku kini? Ya, betul Mbok Mar! Hahaha tentu bukan. Aqira Febrianti Putri.
Aqira memelukku bagai guling empuk. Aku mempermainkan rambutnya. Kami hanya emm, tak kan lebih. Walau terkadang aku ingin. Tapi aku tahu batas. Setidaknya setelah kejadian semalam.
"Sekarang jam berapa Bila?" tanya Aqira manja. Duh! Kenapa sih kamu tak pernah berhenti menggodaku? Tangannya berada di perutku. Kepalanya bersandar di dadaku. Andai, aku tak pakai baju. Lalu kami... Shut up! Dasar mesum. Mengapa aku jadi mesum begini?
"Sekarang jam 8 lewat seperempat. Ada apa?" aku fokus pada handphoneku menanggapi para pembeliku. Berusaha mengalihkan fikiran mesumku sejak semalam.
"Umm Bila... Boleh Qira bolos ujian hari ini? Qira ditunggu jam 10 tapi males ke kampus" ia membujukku dengan manja liciknya. Ia meminta izin lagi - lagi padaku. Untuk apa? Memang aku ibunya? Saudaranya? Kekasihnya?
"Pemalas! Qira mana pernah mau kuliah kalo nggak dipaksa? Ayolah! Ini ujian. Nilai Qira gimana? Haaa" aku mencubit hidung mungilnya. Gemas!
"Please! Qira capek banget nih dari tadi pagi. Nggak tau kenapa". Sial. Wajah memelas itu lagi. Tapi, memang salahku. Aku membuatnya orgasme untuk pertama kalinya. Ia pasti lelah.
Aku membenarkan posisi duduk ku, berhadapan dengannya. Ku pegang kedua tangannya seraya berkata "Dengar! Qira ujian. Pulangnya Bila anter kemana aja, terserah. Kita makan apapun kesukaan Qira. Kita nonton film apa aja yang Qira mau. Kemana ajalah pokoknya. Bila janji... Deal?" aku mengacungkan jari kelingkingku. Ia meraih dan mengigitnya.
"Aww!!" aku mengaduh. Aqira hanya tertawa lalu beranjak mengganti pakaiannya. Bagaimana aku tidak gemas dengannya? Putuskan urat gemasku Tuhan.
Ia selalu mengenakan pakaian yang membuat mata lelaki tertarik. Jangankan lelaki, perempuan saja kadang iri dengan tubuh dan kecantikannya. Beruntungkan aku mendapatkan tubuh Aqira? Atau beruntung Aqira mendapat pelayanan dari jari dan bibirku?
Aku mengganti pakaian setelah Aqira memaksa dan menarik tanganku. Mengantar Sang Tuan Putri ke kampusnya. Aku suka caranya memaksaku. Agar aku tahu, ia membutuhkanku.
***
"Shit!!!" aku memukul setir mobilku dengan kepalanku. Siaran dengan tema 'first kiss' di radio mobil membuatku pusing. Apa maksudnya? Jam segini membuat siaran dengan tema sialan begitu. Radio romance sampah! Tak habis aku mengumpat sendiri.
Siang yang panas, dengan tema radio yang panas, hawa yang panas, serta hati yang panas. Lengkap sudah! Ini merusak moodku. Baru saja aku berhasil mensugesti pikiran bahwa Aqira perempuan yang beruntung karena mendapatkanku. Tapi sekarang, berkat radio sialan ini aku menjadi merasa bersalah kembali.
Aku tahu, akulah perempuan biadab yang telah merebut ciuman pertama dan orgasme pertama Aqira, tapi dia yang meminta, bukan aku. Aku hanya kebablasan. Dan itu bukan salahku sepenuhnya. Bukan!
Lagu Vanessa Angel dan Nicky Tirta yang menyanyikan Indah Cintaku di radio membangkitkan memori kejadian semalam yang telah berusaha ku lupakan. Aku mengepal tangan menahan kesal. Kenapa tidak ku matikan saja radionya? Sulit sekali? Apa sebenarnya menikmati? Seperti semalam aku menikmati tubuh Aqira.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perempuan - Perempuan Pelangi (GxG) (END)
RomanceIni adalah kisah seorang perempuan, Nabila Kusuma Wardani. Bagaimana Bila dan lingkungannya menjalankan kehidupan "pelangi"nya berkat website buatan dia sendiri, ParaPerempuanPelangi.com