Pie berkata pada Kim, "I'm scared, afraid my mom will get mad, scared of friend's teases, scared of stares. But I now know, if I'm scared, I will lose you." Aaahhh Pie! Kamu begitu... menggoda! Aku menggigit guling menahan gemas.
Manjanya Pie membuatku, geregetan sendiri. Judes - judes menggemaskan. Penjiwaannya sebagai seorang lesbian jempol sekali. Kim juga tak kalah. Hanya saja, aku kurang tertarik dengan perempuan berambut pendek dan nyaris seperti lelaki.
Aku mengulang adegan sehabis mereka kehujanan dan Pie mengelap kepala Kim dengan handuk. Pie, Bila mandi di shower aja ya. Tolong keringkan badanku sampai airnya di rumahku kering. Ahh!!! Aku merasa cemburu sendiri.
Ohh... Sucharat Manaying. I love you!
Entah sudah berapa ratus menit ku habiskan untuk menonton Yes or No ini. Ku putar berkali - kali adegan manis Pie dan Kim dengan gemas.
Nasi uduk di sebelahku memanggil berkali - kali minta di sentuh. Aku tak menghiraukannya. Aku saja tak bisa menyentuh Pie. Lalu kau berharap ku sentuh, Wahai Nasi Uduk?
Triinnnggg!!! handphone berbunyi. Sebuah pesan whatsapp masuk.
"Ini Nabila Perempuan Pelangi? Saya Aqira. Mau pesan film. Sanubari Jakarta, Without Men, About Cherry, Fingersmith, sama The Sea Purple. Saya di Fatmawati. 3 hari lagi COD an ya? Bisa?" tanya nya jelas.
Aku tak membalas secara langsung. Ku buka foto profilenya sambil menyuap nasi uduk yang menari minta dikunyah.
Hmm... Cantik. Lumayan juga kalau kita "sama". Mungkin saja jodoh.
"Hallo Mbak Aqira. Saya nggak jual film Indonesia mbak. Pesanan 3 hari jadi kok. Bisa langsung COD juga. Fingersmith nya kebetulan nggak ada subtitle Indonesia. Mau tetap apa diganti?".
"Panggil Qira aja. Oke, Sanubari Jakarta di cancel. Ganti The Roomate aja. 3 hari lagi di Citos ya" ia menyisipkan emoticon senyum di belakangnya.
Aku menyanggupi pesanannya. Ohh, namanya Aqira Febrianti Putri. Nama yang cantik.
Segera ku persiapkan pesanan Aqira dan beberapa pelanggan lain yang kutunda karena masih asik menatap kecantikan Pie sebelumnya.
Mengcopy data - data film dari komputer dan mem-burningnya ke CD. Sambil menunggu Burning selesai, aku mencetak cover filmnya. Beruntung, aku tak perlu membuat cover baru karena pesanan film itu sudah pernah dipesan pelanggan lain sebelumnya.
Ya, 1, 2, 3 hingga film akhirnya rampung. Aku harus mencobanya di dvd player sebelum ku kemas. Takut bila ada kesalahan atau kerusakan di film tersebut. Aku anti mengecewakan pelanggan karena pelanggan adalah ratu.
Ya, semua hampir sempurna. Aku mengemasnya serapi mungkin. Ku masukkan kedalam tas agar tak tercecer, Nabila si Perempuan Pikun.
Yap! Pesanan siap!
==============================
Dhika sangat berterima kasih pada Kak MataDewa dan Kak xxulinaxx atas suport, kritik, dan sarannya. Sangat sangat sangat membantu. Terima kasih telah membantu Si Amatiran ini :)))
KAMU SEDANG MEMBACA
Perempuan - Perempuan Pelangi (GxG) (END)
RomanceIni adalah kisah seorang perempuan, Nabila Kusuma Wardani. Bagaimana Bila dan lingkungannya menjalankan kehidupan "pelangi"nya berkat website buatan dia sendiri, ParaPerempuanPelangi.com