Pemain Hati (Revised)

6.1K 188 15
                                    

Terima kasih tak henti buat Kak MataDewa. Ini bukan cuma karya Dhika kayaknya, Kak Dewa turut serta! Hahaha...

==============================

Aku duduk di punggung ranjang mencoba mengumpulkan nyawa yang berceceran entah kemana. Ahh, badanku sakit sekali.

Perlahan aku mencoba bangkit dan berjalan menuju kamar mandi. Ritual pagi pengatur mood seharian ala Sofia.

Aku memasuki kamar mandi. Hey! Perempuan dengan wajah buram itu datang dan memelukku kembali.

"Siapa sih kamu?" aku gemas sendiri dengan kehadirannya dalam cermin yang seenak udel datang dan pergi tanpa permisi. Kamu kira kaca ini kost - kostan?

Hah! Aku membasuh wajahku dan menyabuninya kemudian bilas kembali.

"Pagi cantik!" aku tersenyum.

Aku berjalan menuju dapur untuk mengambil minum. Mbok Mar tengah duduk menikmati kopi hitamnya.

"Pagi Mbok. Enak nih pagi - pagi ngopi. Bila mau juga dong Mbok. Kentel ya kayak biasanya" kataku bermanja - manja.

"Iya non... Ehh, wealahhhh. Non lagi dapet ya? Itu nembus gitu ke celana!" Mbok Mar menunjuk bokongku. Aku merabanya, ohh men! Tamu menyebalkan ini datang lagi. Tanpa basa basi aku pergi ke kamar mengambil pembalut dan pakaian ganti. Ah! Ternyata tak hanya ke celanaku tetapi spreiku pun turut serta. Aku harus mandi lalu mengganti sprei setelahnya.

***

"Hallo Qira. Mau ketemu jam berapa hari ini di Citos? Saya udah siap. Tinggal jalan aja nih" tanyaku di whatsapp.

Ku tunggu beberapa lama, perempuan ini tak juga membalas. Hah! Jangan - jangan dia penipu seperti yang sudah - sudah. Atau dia kehabisan uang dan tidak enak hati untuk membatalkannya? Sudah biasa.

Aku membuka website buatanku. ParaPerempuanPelangi.com.

Aku kadang suka ikut bergabung dengan pembicaraan mereka. Ikut berusuh ria dan membahas dunia terutama Indonesia dan Jakarta tentang lesbian. Pendapat jika kami adalah manusia yang dilakhnat Tuhan dan contoh penyimpangan sosial. Aku selalu bersemangat ketika membahasnya.

Hot Topic minggu ini adalah Film Lesbian Series "The L World". Aku kurang suka film series seperti itu. Aku hanya jadi pembaca forum saja.

Kini giliran group Whatsapp yang aku buka. Ramai sekali! Mereka saling berinteraksi satu sama lain. Senangnya bisa menyatukan "kami". Beberapa diantara mereka menjalin hubungan. Aku pun turut bahagia. Walaupun Si Pembuatnya saja tak dapat pasangan. Miris.

Kurebahkan diri di kasur. Mbok Mar datang membawa es susu Milo. Yeah! I love you so much lah Mbok Mar. Ia sangat mengerti aku! Ku teguk beberapa. Ohh... Surga kecil dunia.

"Emm Mbok. Ini ember di belakang ada sprei sama celana Bila jangan Mbok yang nyuci ya. Bekas nembus soalnya. Ingetin Bila ya Mbok, takut lupa. Makasih Mbok. Ay lap yu lah Mbok" ku teguk kembali.

"Siappp non. Lap yu tu non" Mbok Mar menahan geli setelah mengucapkannya lalu keluar kamar.

Handphoneku berbunyi, Nomer yang tidak di kenal.

"Hallo Assalamualaikum. Ini siapa ya?" tanyaku pada seseorang di ujung telfon.

"Waalaikumussalam Bil. Ini Qira, saya udah di Citos ya" suaranya...

"Oh udah disana? Saya tadi hubungin nggak dibales. Oke saya on the way sekarang. Agak lama tapi. Saya dari Rawamangun" ujarku sambil mengganti celana jegging pemberian Sofia kesayanganku.

"Nggak apa - apa. Saya mau nonton dulu kok. Nanti wasap aja ya kalo udah nyampe" jawabnya lembut. Hatiku meleleh.

"Oke saya on the way. Assalamualaikum". Aku menutup telfon lalu bergegas pergi.

Perempuan - Perempuan Pelangi (GxG) (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang