PLM 20

5.7K 459 101
                                    

    Jongin memacu kecepatan mobil Chanyeol yang dikendarainya. Untuk pertama kalinya Baekhyun merasa takut jika Chanyeol meninggalkannya. Selama ini Baekhyun hanya mengerti bagaimana perasaannya saja. Ia tak pernah bisa melihat rasa cinta Chanyeol yang begitu besar pada nya.

"Aku baik-baik saja Baekhyun-ah jangan menagis lagi" Chanyeol berusaha sekuat tenaga menghapus air mata Baekhyun.

"Jangan berpura-pura kuat Chanyeol-ah, aku tahu itu pasti sangat sakit hiks... Kenapa kau lakukan ini" Chanyeol meraih tubuh Baekhyun dalam pelukannya.

"Kau ingat tidak saat kita di Paris?" Baekhyun pun menatap Chanyeol. Bibir Chanyeol sudah mulai pucat. Beberapa penggalan kalimat yang di ucapkannya terkesan di kuatkannya. "Aku pernah bilang padamu bukan jangan pernah mati sebelum aku, karna aku lemah tanpamu" Baekhyun sangat ingat hal itu, awalnya itu hanya candaan Baekhyun. Namun kalimat Chanyeol terdengar begitu serius.

"Jadi, kau akan meninggalkan ku dan calon anak kita? Aku mohon Chanyeol-ah Bertahanlah aku tidak bisa membayangkan hidup tanpamu aku benar-benar merindukanmu jika kau tidak suka sifatku yang egois aku janji akan berubah, tolong jangan tinggalkan aku kau pasti baik-baik saja " Baekhyun benar-benar histeris. Apalagi melihat kondisi Chanyeol saat ini.

"Aku janji tidak akan meninggalkan mu dan calon anak kita" Chanyeol merasa sangat lemah saat ini, namun ia masih menguatkan dirinya karna Baekhyun. Bahkan Darah terus mengalir di pingang nya. "Kau harus janji padaku jangan pernah menjauhiku lagi, karna aku membutuhkan dirimu sayang"

"Aku janji hiks,,, "

"Terimakasih, maaf jika aku membuatmu menunggu dan maaf aku belum bisa memberikan bukti padamu" ucap Chanyeol sambil meringis.

"Aku tahu, maafkan keegoisan ku kau tidak bersalah Yeol, akulah yang bodoh dan keras kepala, aku bahkan tidak mau mendengarkan mu hiks.. "

"Kau tidak salah sayang, aku senang kau sudah tahu kebenaran nya, akh" Ucap Chanyeol sambil tersenyum. "Aku lelah sayang, izinkan aku tidur di pundakmu" Kalimat Chanyeol melemah.

"Kau lelah? Tidurlah Yeol, tapi berjanjilah ketika aku membangunkanmu maka kau harus bangun" Chanyeol tersenyum kemudian merebahkan kepalanya di pundak Baekhyun.

       Jongin melihat semua itu melalui kaca depan mobil. Sungguh sangat dramatis, namun itulah kenyataannya. Chanyeol sangat mencintai Baekhyun. Bahkan Jongin ikut menitihkan air mata nya.

"Aku sangat merindukan mu, aku sangat mencintai mu Baekhyun-ah, rasanya sangat nyaman karna kau disisiku" Ucap Chanyeol kemudian perlahan menutup matanya. Baekhyun menagis saat itu, ucapan Chanyeol yang begitu tulus membuat dirinya rapuh. Baekhyun merasakan tubuh Chanyeol yang panas. Ia sangat yakin jika Chanyeol demam, hal itu kembali membuatnya terpukul.

"Istirahatlah, aku juga merindukan mu Yeol dan aku juga sangat mencintai mu" lirih Baekhyun.

                                 ********

@R.S Seoul

     Sesampainya di rumah sakit Chanyeol di pindahkan ke brankar. Dokter dan beberapa perawat berlari membawa Chanyeol ke Ruang Operasi karna kondisi nya yang sangat kritis. Baekhyun mengengam tangan Chanyeol yang terasa kaku. Baekhyun berusaha menahan air matanya. Karna sungguh ia tak sanggup melihat Chanyeol yang terbaring lemah seperti itu. Biasanya Chanyeol selalu terlihat kuat di mata Baekhyun.

"Silahkan tunggu diluar" ucap seorang perawat.

   Seketika gengamannya terlepas. Baekhyun benar-benar tak sangup untuk tegar. Ia terlalu rapuh untuk itu. Jongin berdiri di belakang Baekhyun. Ia bisa melihat ketakutan di mata Baekhyun.

PLEASE LOVE ME (COMPLETE )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang