PLM 21

5.4K 435 97
                                    

     Setelah hari mulai gelap, Lay dan Suho pamit pulang. Sejujurnya mereka masih sangat lelah dan belum sempat istirahat.

"Baek, kami pulang dulu ya" Lay pamit pada Baekhyun.

"Jangan terlalu bersedih Chanyeol pasti akan sembuh " Suho.

"Ne, Jie, Oppa terimakasih sudah datang"

       Lay pun memeluk Baekhyun sejenak, kemudian melepaskan nya. Setelah itu ia dan Suho meningalkan ruang rawat Chanyeol. Baekhyun pun kembali mendekati bangsal Chanyeol. Ia pun mengganti selimut Chanyeol, rencananya ia menggantinya tadi pagi. Namun karena Suho dan Lay datang jadi ia tidak mengantinya.

      Baekhyun pun duduk di samping bangsal Chanyeol. Ia mengengam tangan Chanyeol.

"Dokter bilang padaku, jika besok kau tidak bangun maka-" Ucapan Baekhyun terhenti karna rasa sesak memenuhi dadanya. "Maka kau tidak akan bangun untuk selamanya" Kalimat itu dengan sangat berat hati ia ucapkan.

"Chanyeol-ah, yang ku tahu kau selalu menepati janjimu padaku, aku terbiasa akan itu jadi tolong bangunlah" Baekhyun benar-benar tidak ingin menangis di dekat Chanyeol. Ia takut jika ia terus menangis maka kemungkinan buruk akan terjadi.

"Kau tahu tidak, aku juga merasakan hal yang sama saat aku memintamu untuk tidak menemuiku sejujurnya hatiku menolaknya, aku tidak bisa tidur dengan nyenyak dan aku juga tidak bisa makan dengan baik, mungkin Park Junior juga merasakan hal yang sama, bahkan ketika eomma membawakan makanan untuk ku diam-diam aku membuangnya,terkadang aku memuntahkan makanan itu dan aku lebih suka makan ice cream coklat, karna saat aku makan ice cream coklat aku selalu mengingat mu, karna malam saat pertamakalinya kita berkencan, aku ingat saat itu kau memilih ice cream coklat" kenang Baekhyun.

     Baekhyun merebahkan kepalanya di tangan Chanyeol. "Aku merindukanmu, sangat merindukanmu Sayang" Ucap Baekhyun.

      Sedangkan diluar terlihat Jessica dan Seohyun. Mereka memperhatikan Baekhyun, mereka menitihkan air mata. Meski mereka tak mendengar ucapan Baekhyun. Namun gerak-gerik Baekhyun membuat mereka mengerti jika Baekhyun ingin Chanyeol segera bangun.

"Aku tidak pernah melihat putriku se sedih itu eonni"

"Aku juga tidak pernah melihat putraku terbaring lemah seperti itu Seo"

"Mungkinkah Tuhan sedang menguji mereka"

"Mungkin, aku sangat berharap mereka bisa bahagia kembali"

      Kedua ibu itu saling berpelukan, putra dan putri mereka terlihat menderita. Perasaan halus seorang ibu sangat mengerti apa yang dirasakan anaknya.

                           *********

   Mentari mulai memamerkan kilauannya. Hingga tidur Baekhyun terusik, apa lagi setelah mendengar pintu terbuka. Baekhyun pun melihat mertua dan orangtua nya. Mereka datang bersama dokter. Rasa takut mulai menghampiri Baekhyun.

"Baekhyun-ah, sini sayang" Panggil Seohyun.

"Kenapa eomma? " tanya Baekhyun

       Jessica menangis di pelukan Donghae, Baekhyun menatap dokter dan dua orang perawat. Dokter itu menggunakan stetoskop nya untuk memeriksa Chanyeol.

"Baekhyun-ah "Panggil Kyuhyun.

"Ada apa appa!!! " Kesal Baekhyun.

      Baekhyun tak mau pergi, ia masih berdiri di samping bangsal Chanyeol. Baekhyun pun akhirnya ditarik oleh Kyuhyun. Agar menjauhi bangsal Chanyeol. Baekhyun melihat dokter itu mengelengkan pelan kepalanya. Kemudian meminta para suster melepas alat yang ada di tubuh Chanyeol.

PLEASE LOVE ME (COMPLETE )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang