Dunia Saga (Completed)

Part 27

Aku menarik nafas panjang. Apa hari ini sama buruknya untuk Saga? Apa Saga sedang bad mood? Karena berbulan-bulan mengenalnya, Saga tidak pernah bersikap semengerikan ini. Saga barusan, berbeda. Seperti bukan Saga.

"Maaf Saga, aku nggak akan nyentuh Saga sembarangan lagi." Bisikku takut.

"Tangan." Saga tiba-tiba menjulurkan telapak tangannya dalam posisi terbuka di depanku.

"Apa?" Mata dan bibirku terbuka makin lebar.

"Tangan." Ulang saga tak sabar.

Katanya nggak boleh megang Saga lagi? Aku terbengong-bengong meletakan jariku di telapak tangan Saga. Bingung sendiri.

"Sekarang bilang 'meong' "

"A..Apa?" Seruku tak percaya. Jangan-jangan ada kekuatan kosmik yang membuat kupingku tau-tau error.

Saga menatapku serius. Mau nggak mau aku ikut jadi serius. "Meoong." Kataku dengan wajah tolol.

Saga mengangkat alisnya puas lalu mengalihkan pandangannya seakan-akan yang barusan itu BUKAN  hal yang PALING ANEH yang pernah kami lakukan.

Eh, memang bukan hal yang paling aneh. Ada yang lebih aneh lagi sewaktu jam istirahat pertama. Saga MENYURUHKU ke kantin membeli jus Alpukat. Saga nggak pernah menyuruhku apapun sebelumnya kecuali nyuruh aku belajar dan dia BELUM PERNAH bersikap se- bossy ini.

Aku masih belum memahami situasi, jadi dengan tololnya aku ke kantin membelikan Saga jus. Waktu aku kembali, Saga langsung meminum jusnya sambil menyodorkan permen.

"Tangkap." Ujar Saga. Ia menggoyang-goyangkan permen itu depan mukaku seakan itu pindang.

Aku melongo idiot. Hari ini aku kebanyakan melongo sampai rasanya daguku mau copot.

"Jangan-jangan jus yang Saga minum mengandung ganja." Tuduhku curiga.

Saga tersenyum sambil melempar permen ke dekatku. Otomatis aku menangkap permennya. Reaksi Saga melihatku berhasil menangkap permen yang ia lempar membuatku jantungan. Bukan karena senyum Saga berubah jadi tawa. Tapi karena Saga menyebutku kucing. Lebih tepatnya memujiku kucing pintar.