Love4eva

157 12 14
                                    

"Anjay, parfumnya siapa, nih, wangi banget?" celetuk Peter yang sedang nongkrong bareng teman kelas lainnya.

Di sebelahnya, Haris Hwang, juga ikutan celetuk seperti Peter. "Iya ego, siapa dah mau olahraga pake parfum?" Haris menjepit hidungnya dengan jari telunjuk dan jempolnya.

Kemudian datang di Nathanael sambil senyum-senyum. "Parfum gue, kenapa? Wangi kan?"

Saat itu aku ingin muntah di tempat, ya bagaimana sih seorang Nathanael yang tak pernah absennya tebar pesona dan sekarang jamnya olahraga malah pakai parfum, yang ada bau keringat dan wangi parfum jadi bau apek.

"Dor! Yah ilah lu demen banget, ya, bengong. Gue tau pasti lu lagi kemakan ngomongan waktu pertama kita ketemu, kan?" Nadira Kim menunjukku kemudian menarik aku ke barisan kelas MIPA.

Iya, kelasku dan kelasnya Nathanael sedang disatukan karena guru olahraga kelas MIPA ada rapat.

Oh my God, Pak Alex ganteng banget. Ditambah pake training sama baju olahraga.

Guru olahraga kalau mengajar pakai baju olahraga dan celana training, masa mengajar olahraga pakai kebaya dan kemben, sudah deh ditertawai seharian guru.

"Ketua kelas di kelas 10 IPS 6 siapa?" tanya pak Alexander

Sementara di ujung kiri barisan sebuah tangan muncul beserta anggukan kepala pak Alexander. "Namanya kalo gak salah Ella, ya? Ella Kwon, kan?"

Dalam hati semua laki-laki kelas MIPA bilang begini, oh jadi ini gebetannya Adrian.

Nah, kalau perempuan karena berteman akrab tapi tak terlalu akrab bilang begini, yang sabar Ningsihku semoga kau tenang disana—Eh, tenang bersama cowok lain.

Lagian Nancy gagal move on mulu dari kemarin pasti dalam hati panas lihat gebetan dan gebetan gebetannya olahraga bareng.

FAYEEEERRR!!!


Dari belakang, Nadira memainkan rambutku mulu, sudah seperti buntut kuda rasanya. "Apaan, sih, Nad?" Aku menengok ke belakang, fokus mataku tak langsung ke arah Nadira, tapi ke arah serong kiri paling belakang.

Deg-deg-deg-deg-deg.

Dikit lagi gue mau isdet ditempat :(

Karena tak bagus untuk jantungku, maka pandanganku beralih ke depan melihat pak Alexander yang sedang memberi instruksi olahraga. By the way, pemanasan juga.

Setelah itu pemanasannya dipimpin Vincent dan Ella karena ketua kelas, kata pak Alexander.

"WOI, HITUNG NGAPA!!" teriak Vincent karena tak ada suara hitungan.

Pertama di bagian atas sampai terakhir di bagian bawah. omong-omong Ella cantik, ya, aku saja minder sebagai perempuan. Pantas saja Adrian sedanh falling love dengan dia.

 Pantas saja Adrian sedanh falling love dengan dia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[1] Confused ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang