Crazy Love

96 12 0
                                    

Nadira POV.

"Woi, ini mau ke rumah Zoe atau mau berkemah, hah? Masya Allah bawa makanannya banyak banget." Aku berdecak kesal melihat Jane, Sasha, Chelsea, dan Vivi masing-masing pegang kantong plastik.

"Sekali-kali, Nad. Lagian mau ke rumah orang kagak bawa apa-apa," ucap Jane.

Sementara yang di belakangnya membeo. "Ayolah, gece kita ke rumahnya Zoe. Berat banget sumpah dah ini belanjaannya emak Jane." Chelsea sudah mengoceh, biasalah Chelsea banyak banget omongnya.

Aku melirik Sasha yang sedang sibuk dengan ponselnya. "Udah sampe mana abang gocarnya, Sha?"

Sasha melihatku lalu bilang, "Dikit lagi tinggal enam meter lagi."

Aku membalas dengan anggukan kemudian beralih menatap Chelsea yang sudah seperti cacing kepanasan daritadi mengibas tangannya, mondar-mandir, sudah seperti menunggu angkot saja.

Tak lama abang gocar-nya sampai lalu semuanya masuk dan karena aku tidak suka duduk di tengah makanya aku duduk di pinggir.

Ringtone ponselku bunyi yang menandakan ada notifikasi masuk.



Line!



Haris :
|Hari ini free gak?

Nadirak :
Gak. Gw lagi pergi.|

Haris :
|Oh oke deh.
|Lain kali aja ya.

Nadirak :
Iya, maaf ya Har.|

Haris :
|Gapapa, sans.



Vivi yang diam daritadi menyenggol lenganku. "Acieee... dari siapa itu?" ledek Vivi.

Wajahku memang mudah memerah jadilah diledek sepanjang jalan kenangan oleh mereka berempat, singkat ceritanya begitu.

Sekitar tiga puluh dua menit aku duduk di bangku mobil dengan ocehan para perempuan yang biasa berceloteh ria sampai abang supirnya saja heran teman-temanku makannya apa.

Mereka makan batu kerikil biar kayak ayam.

Setelah bayar uang patungan ke gocar-nya lalu aku balik badan dan ternyata ....

"WAAAHHH GILA RUMAHNYA ZOE GWEDE PARAH."

"ZOE HOLKAY, YA? IIIHHH GUE BARU TAU MASA."

"GEDEAN JUGA RUMAH GUE DIMANA-MANA."

"NORAK KALIAN SEMUA."

Bisa ditebaklah kalimat satu persatu dikeluarkan dari mulutnya siapa saja. Tapi ya namanya di rumah orang harus jaga sikap, malu nanti kalau tidak jaga imej.

"Cari siapa?" tanya orang dari depan pintu.

Jane berdeham. "Kita temennya Zoe, ada Zoe-nya gak?" tanya Jane on point.

"Ooohhh... Kak Zoe gak ada di rumah dari beberapa menit yang lalu. Kalo mau nunggu di dalem gak apa-apa." Perempuan itu sepertinya orang blasteran.

"Ngg.. gak usah deh, kita pulang aja kalo Zoe-nya udah pulang nitip salam aja," ucapku yang disambut tatapan kecewa dari mereka bertiga.

[1] Confused ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang