7- A Small Apology

1.2K 176 19
                                    

Kagami merebahkan dirinya di sofa, ia baru saja selesai mandi. Merenggangkan tubuhnya melepas penat. Hikari membawanya berkeliling mall berjam jam. Dan ia harus rela untuk bosan.

Kagami mencoba menutup matanya. Ia masih memikirkan Kuroko. Di saat ia seharusnya makin menaruh simpati pada Kuroko, ia harus menuruti perintah oniihime.
"Apa dia baik baik saja ya?"
Tanya Kagami pada dirinya sendiri. Sebenarnya dari tadi perasaannya tidak enak tentang Kuroko. Ia takut terjadi apa apa dengan Kuroko.

*Jtak

Kagami langsung bangkit kala ia merasa seseorang yang menjitak kepalanya. Ia langsung menoleh dengan raut marah.

"Kau ini bagaimana sih?"

"Harusnya aku yang berkata begitu, kau masuk tanpa mengetuk dan langsung saja memukul kepalaku," Protes Kagami pada Haruki yang sudah ada di belakangnya sambil berkacak pinggang. Seolah akan memarahinya seperti seorang ibu yang cerewet.

"Kau sangat brengsek Taiga," ucapnya tiba tiba.

Kagami mengerutkan dahinya bingung. Sepupunya ini memang sedikit menyebalkan. "Kau asal masuk dan langsung mengatai aku brengsek? Kau kenapa?"

Haruki langsung duduk di samping Kagami dan menatapnya tajam. "Kau membiarkan Tetsu nii-chan pulang sendirian," ucapnya to the point.

"Tetsu nii-chan? Siapa Tetsu nii-chan?"

"Kuroko Tetsuya! Malaikat manis ku!"

Kagami makin mengerutkan dahinya bingung. Sejak kapan Haruki memanggil Kuroko dengan nama kecilnya? "Kuroko? Ada apa?"

"Kau sangat tidak peka," Haruki terdengar sedikit lelah. Berurusan dengan Kagami memang sedikit butuh waktu. "kau tidak mengawasinya seperti yang kau lakukan sebelumnya?"

Kagami sedikit kaget dengan perkataan Haruki. Bagaimana bisa ia tahu hal itu. "Kau tau dari mana jika aku selalu mengikuti Kuroko?"

"Sudahlah, sekarang katakan padaku, kenapa kau tidak mau mengikutinya?" tanya Haruki serius.

"Aku terpaksa ikut dengan Hikari, ingat, terpaksa," Jawab Kagami.

"Hikari Aoko lagi ya," Haruki memang sangat tidak suka dengan sikap Hikari. Dia sangat manja, dan pemaksa. Haruki pernah melihat Hikari yang merengek pada ayahnya agar mengabulkan permintaannya. Ayahnya memang sudah jengah, tapi karena sifat pemaksa Hikari, mau bagaimana lagi.

"Ada apa dengan Kuroko? Kau bertemu dengannya?" Tanya Kagami pada Haruki. Ia sangat khawatir pada Kuroko sekarang. "apa ada hal buruk terjadi padanya?"

"Ya, begitulah," Jawab Haruki pendek.

"Apa yang terjadi?! Siapa yang mengganggunya?!" Kagami sekali lagi melontarkan pertanyaan dengan nada yang khawatir.

"Segerombolan anak berandal mengganggunya, ketua mereka adalah orang yang pernah kau hajar untuk menyelamatkan Kuroko, dan kau juga pernah menghabisi dua anak buahnya. Dan yang lebih parahnya, jika aku terlambat datang sedikit saja, mungkin si brengsek itu sudah mencium Tetsu nii-chan, di bibir," jelas Haruki menekan kata terakhirnya.

Seketika Kagami tidak bisa menahan amarahnya. "Beraninya dia melakukan hal itu pada Kuroko'ku'," ucapnya penuh amarah.

"Ha? Aku tidak salah dengar nih? Kau mengklaim Tetsu nii-chan sebagai milikmu? Yang benar saja," Kata Haruki dengan tatapan sebal pada Kagami. Apa sepupunya ini tidak tau kalau ia membuat sebuah kesalahan. "kau mengatakan hal itu padahal kau sendiri tidak datang menolongnya, dan sekarang pastinya Tetsu nii-chan makin kecewa padamu,"

"Haruki, berilah semangat pada kakakmu ini, aku tidak bisa lepas dari paksaan Hikari," kata Kagami sambil memelas pada Haruki, "tolong bantu aku meminta maaf pada Kuroko ya," rengeknya dengan puppy eyes.

Paper PlaneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang