8- Anafilaksis

1.1K 168 2
                                    

Takao berjalan di sepanjang koridor dengan wajah khawatir. Dari tadi ia tidak menemukan Kuroko dimana pun. Memang biasanya Kuroko suka menghilang, tapi ini sudah cukup lama. Tadi Kuroko bilang hanya ingin ke toilet sebentar, tapi belum datang juga. Bahkan Takao sudah mencarinya di toilet tapi Kuroko tidak ada di sana. Bahkan sekarang sudah jam pulang.

"Kuroko, kau dimana sih?"

"Taka senpai!"

Takao menolehkan kepalanya mendengar seseorang yang memanggil namanya dari belakang. "Ah, Haruki-chan,"

Haruki langsung menghampiri Takao. "Kau kenapa? Terlihat khawatir sekali,"

"Begini," Takao mulai menjelaskan. "dari tadi Kuroko belum kembali dari toilet dan saat aku mencarinya di toilet dia tidak ada disana,"

"Belum kembali dari tadi?" Haruki terdengar juga Khawatir. "kau sudah mencarinya ke mana saja?"

"Hmm..." Takao terlihat berpikir. "Tadi sudah ku cari di kelas, perpustakaan, dan kantin, dan tadi Ogiwara bilang melihat Kuroko lewat sini, tapi sudah beberapa menit yang lalu sih,"

Haruki terlihat berpikir. Ia juga sebenarnya dari tadi merasa khawatir karna tidak bertemu Kuroko sedari pagi. "Kalau begitu ayo kita cari lagi,"

"Eh? Kau mau membantu ku?"

"Tentu saja, kalau ada apa apa dengan Tetsu nii-chan nanti bagaimana?"

"Te-Tetsu nii-chan?"

"Iya, memangnya kenapa?"

"Sejak kapan kau memanggilnya begitu?"

"Sejak... kemarin,"

"Sebenarnya apa saja yang terjadi saat aku tidak ada sih,"

"Sudah lah, ayo kita mencarinya," Haruki langsung menarik tangan Takao.

"Kuroko hebat sekali ya," ucap Takao tiba-tiba.

"Hebat kenapa?" tanya Haruki.

"Dia bisa dekat dengan anak rada berandalan, susah diatur, dan yang terakhir, suka malu maluin, sepertimu" (sadar diri woi!)

"Aku gak malu maluin kok,"

Haruki dan Takao terus berjalan sambil sesekali bertanya pada orang di sana. Tapi seperti yang sudah mereka perkirakan, tidak ada yang peduli dengan Kuroko. Sampai tiba tiba seseorang berlari secepat kilat melewati mereka sambil menggendong seseorang. Mereka kenal dengan orang yang digendong itu.

"I-itu..."

"Taiga! Apa yang-"

"Ke UKS cepat!"

Flashback..

"Sepertinya ini sudah cukup," seorang gadis berjalan keluar dari gudang sekolah sambil tersenyum puas meninggalkan seorang pemuda yang tampak sangat kesakitan.

Setelah gadis itu keluar, pemuda itu-Kuroko-mencoba melepaskan simpul yang mengikat kedua tangannya. Tubuhnya sangat menggigil. Ia beringsut ke sudut gudang. Berharap seseorang datang. Tapi ia tidak banyak berharap juga, sekolah sudah berangsur sepi karna ini memang sudah jam pulang. Semua tubuhnya yang basah terasa panas. Belum pernah ia merasakan hal seperah ini.

"Kaa-san, aku sudah tidak kuat lagi... Ini sangat.. Sakit...."

Sedang Kagami berjalan di koridor yang sangat sepi. Ternyata membersihkan perpustakaan bukan hal yang mudah. Sampai ia melewati gedung sekolah yang terbuka.

'Kenapa gedung terbuka?'

Kagami yang penasaran mengintip ke dalam gudang dan terbelalak kaget melihat seseorang yang duduk sambil memeluk kedua lututnya sambil menggigil.

Paper PlaneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang