"Kuroko, ayo kita pulang," ajak Takao sambil tersenyum lebar pada Kuroko.Kuroko tersenyum kecil dan mengangguk, kemudian berjalan beriringan dengan Takao keluar kelas mereka.
"Jadi, kau ke mana saja saat istirahat tadi?" tanya Takao pada Kuroko setelah mereka melewati gerbang sekolah.
"hm, tidak ada," jawab Kuroko singkat pada Takao.
Takao menggembungkan kedua pipinya. "Bukan itu jawaban yang aku inginkan Kuroko. Aku penasaran sekali, kau selalu saja pergi sendirian saat jam istirahat. Apa kau menemui seseorang?" tanya Takao lagi.
Kuroko tidak menjawab dan hanya menampilkan senyumnya pada Takao. Takao mengerucutkan bibirnya lucu karena kesal pada Kuroko. "Ayolah, kau pasti bertemu dengan seseorang kan,"
"T-tidak kok," sangkal Kuroko sambil melambaikan kedua tangannya di depan dada. Takao tersenyum kecil karena tau jika Kuroko tidak bisa berbohong padanya.
"Konnichiwa!~" Tiba-tiba saja Haruki datang dari belakang sambil merangkul Kuroko dan Takao dengan bersemangatnya hingga Takao dan Kuroko hampir saja jatuh.
"Haruki-chan, kau mengagetkan saja," protes Takao.
"hehe, gomen," Haruki melepaskan rangkulannya dan berjalan beriringan dengan Takao dan Kuroko.
"Ne, Tetsu nii-chan, bagaimana keadaanmu sekarang?" Tanya Haruki pada Kuroko dengan lembut.
"Aku baik," Balas Kuroko dengan senyum lembutnya pada Haruki, dan Haruki juga membalas senyum lembutnya pada Kuroko.
"he, ini tidak adil~" ucap Takao dengan nada merengek.
"Tidak adil bagaimana," Haruki berbalik menghadap pada Takao.
"Biasanya hanya padaku Kuroko memberikan senyum lembut dan super manisnya, dan sekarang kau malah mengambilnya lebih banyak dariku," ucap Takao sambil mengerucut 'kan bibirnya.
Haruki terkekeh melihat tingkah senpainya yang kekana-kanakan. "Ayolah senpai, berbagi sedikit saja tidak apa kan,"
Takao tetap menatap kesal pada Haruki. "Kuroko, jangan terlalu pelit memberiku senyum paaaling manismu ne," ucap Takao pada Kuroko.
"Tapi kan aku sudah sering memberikan senyum paling manisku padamu," jawab Kuroko pada Takao.
"He, tapi aku inginnya senyummu yang paaaling manis,"
"Apa bedanya sih," potong Haruki langsung. "Tetsu nii-chan selalu manis di setiap waktunya. Lagi pula.." Haruki menggantung kalimatnya dan menatap pada Kuroko dengan tatapan yang lembut.
"Doushite, Haruki-chan?" tanya Kuroko pelan pada Haruki.
"Tidak apa," Jawab Haruki dan kemudian tersenyum lebar. Kuroko hanya bingung namun tetap tersenyum melihat Haruki yang tersenyum padanya. 'Lagi pula aku rasa Taiga yang akan sangat menginginkan mendapat senyum termanis milikmu,' Mereka bertiga melanjutkan perjalanan pulang dengan semua canda tawa dari Haruki maupun Takao.
.
"Waah~ Tetsu nii-chan, aku tidak tau kau punya manga sebanyak ini. Aku pikir kau cuma baca novel," ucap Haruki kagum melihat deretan manga yang tersusun rapi di rak buku Kuroko.
"Ya, sebenarnya aku hanya sedikit bosan, jadi kadang aku membeli beberapa manga," balas Kuroko sambil membawakan minuman beserta camilan ke kamarnya.
"Sebenarnya sih, beberapa manga di sana juga ada yang milikku," ucap Takao sambil mengambil minum dari Kuroko. Ya, Haruki dan Takao memang singgah sebentar di tempat Kuroko.
"Pasti kau yang meminta Tetsu nii-chan untuk membelikanmu kan?" ucap Haruki dengan tatapan mengejek Takao. Sedang Takao hanya membalas dengan cibiran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Paper Plane
FanfictionEND "Aku akan melindungi mu, my shadow" Kuroko Tetsuya, ia yakin jika Kami hikoki-san akan selalu memberikannya semangat, dan ia percaya pada Kami hikoki-san jika selalu tersenyum akan membawakan kebahagiaan padanya, dan ia, Kagami Taiga, berjanji a...