20 - Romance scene 2!

875 125 6
                                    

"Kuroko ~" Takao menghampiri Kuroko dengan senyum lebarnya. "Ayo kita pulang!"

Kuroko mengangguk dan ikut berdiri, mereka kemudian berjalan beriringan untuk pulang.

Selama di jalan, Takao terus saja bicara tanpa henti. Ya, namanya juga Takao, rasanya aneh jika dia hanya diam saja. Dan Kuroko sudah terbiasa dengan hal itu.

"Naa, naa, Kuroko," Kuroko menoleh pada Takao yang memanggilnya. "Apa menurutmu si Kagami akan menyusulmu dan membuat sebuah adegan romantis?"

Kuroko terkekeh mendengar pertanyaan Takao. Padahal Takao yakin tidak ada yang lucu dari pertanyaannya tadi. "Takao-kun, kau memang sebaiknya mengurangi hobi membaca manga mu," Jawab Kuroko yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan pertanyaan Takao.

"Kuroko, itu bukan jawaban untuk pertanyaan ku,"

"Hm, gomen," Balas Kuroko singkat dan kemudian kembali bicara. "Hidup ini memang penuh drama, tapi bukan berarti setiap drama itu akan terwujud. Bisa saja jika takdir mengubah drama itu kan,"

Takao memiringkan kepalanya ke kiri. "Wakarimasen,"

Kuroko menghela napasnya dan kembali menjelaskan. "Maksudku, tidak semua kejadian-kejadian romantis itu akan terjadi hanya karena sesuatu hal kecil terjadi sebelumnya. Itu hanya berlaku di cerita picisan asal kau tau,"

"Kau masih menganggap kejadian tadi siang sebagai hal kecil?" Takao menatap Kuroko tidak percaya. Apalagi saat Kuroko dengan ringannya mengangguk dan makin membuat Takao bingung.

"Lagipula kan Kagami-kun ada latihan, dia bahkan tidak masuk setelah jam istirahat tadi,"

Takao mengedikkan bahunya, temannya yang satu ini memang selalu membuatnya bingung. "Hm, terserah kau saja deh, tapi aku benar-benar berharap akan ada sesuatu yang terjadi,"

"Kuroko!"

Takao dan Kuroko menoleh serempak saat seseorang memanggil Kuroko dari arah belakang. Dan benar saja, sekarang Kagami sedang berlari menuju ke arah mereka.

"Ah, sudah kubilang jika feeling ku tudak pernah salah," Ucap Takao dengan senyum kemenangannya pada Kuroko. Sedang Kuroko hanya memutar matanya malas.

"Hhft," Kagami akhirnya sampai di depan Takao dan Kuroko dengan napas yang tidak teratur.

"Maa, Kuroko, sepertinya aku harus mengambil jalan pulang lainnya," Dan setelah mengatakan hal itu, Takao sudah meluncur secepat kilat meninggalkan Kagami dan Kuroko yang masih berdiri di tempat mereka.

"Em, Kagami-kun doushite?" Tanya Kuroko beralih pada Kagami.

Kagami yang tadi masih mengatur napasnya mendadak gugup. "A-mm.. a-aku.." Kagami menggigit bibir bawahnya dan masih belum bicara.

"Kau kenapa?" Tanya Kuroko lagi dengan wajah datarnya. "Kita bisa bicara sambil jalan," Ucap Kuroko yang langsung diangguki oleh Kagami.

"Jadi, tadi Kagami-kun mau bilang apa?"

Lagi, Kagami hanya menggigit bibir bawahnya sambil mengalihkan perhatiannya dari Kuroko. Sedang Kuroko masih memandang Kagami dengan bingung. "Apa kau tidak jadi bicara?"

"B-bukan begitu, a-aku mau bicara hal penting lho,"

Kuroko makin bingung melihat Kagami yang tiba-tiba saja memerah. "Kagami-kun, daijoubu ka?"

"A-aku tidak apa apa kok," Jawab Kagami sambil mencoba tersenyum. Kagami menarik napasnya mencoba mengumpulkan keberaniannya. Kagami sampai heran, padahal saat tadi siang dia bisa mengungkapkan perasaannya dengan lancar. Tapi di saat dia hanya perlu mengulang, kenapa dia bisa segugup ini?

Paper PlaneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang