10- Eh..

1K 158 3
                                    

Haruki sedang membaca manga sambil tiduran di sofa rumah sakit. Ia libur beberapa hari untuk menjaga Kuroko. Baginya baik berhari-hari, minggu-minggu, tidak masalah, anak jenius sepertinya bahkan bisa tamat sma sekarang.

"Hwaa... bosaaaan.." Haruki menutup manganya dan meletakkannya ke lantai sembarangan. "tapi untuk Tetsu nii-chan, aku harus bertahan," ucapnya tiba tiba bersemangat.

"Haruki," Haruki menoleh ke pintu dan menemukan sosok pria di depan pintu.

"Ah, otou-sama, doushite?" tanya Haruki sambil bangkit dan duduk di sofa.

"Tidak apa, ayah hanya ingin melihat kondisi Kuroko-kun," jawab ayahnya sambio masuk ke ruang rawat Kuroko. "dan mungkin ayah ingin membicarakan sesuatu,"

"bicara apa?"

"Begini, sebenarnya ayah sudah pernah bertemu dengan Kuroko-kun, dan mungkin lebih dulu dari pada kau," jelas Ayah Haruki.

"Eh? Kapan?" tanya Haruki penasaran.

"Sepertinya dia anak yang diadopsi oleh salah satu teman ayah,"

Haruki tampak berpikir. Memang ia dengar Kuroko dulu diadopsi, dan kalau tidak salah orang itu seorang dokter. "Jadi, dokter yang dulu pernah mengadopsi Tetsu nii-chan itu teman ayah ya,"

"Sepertinya begitu," jawab Ayah Haruki.

"Jadi, ayah mau apa lagi?"

"Dia tinggal sendirian kan?" dan Haruki hanya balas mengangguk. "mm.. Kau tak apa kan, kalau menjaganya beberapa minggu walau pun ia sudah keluar dari rumah sakit,"

Haruki bengong sebentar. Mencerna perkataan Ayahnya barusan. "Maksud ayah..."

"Ya, dia anak yang memiliki latar belakang kelam, akan lebih baik jika ia dirawat oleh orang yang sudah mengenalnya," dan setelahnya Haruki langsung melompat memeluk ayahnya erat.

"Tentu saja aku tidak apa, malahan aku senang sekali," Ayahnya hanya terkekeh melihat tingkah anak semata wayang nya.

"Sudah, ayah masih ada pekerjaan, jika ada apa apa dengan calon kakak ipar mu itu, panggil saja ayah," Dan Ayah Haruki keluar dari ruangan. Sedang Haruki hanya mengangguk mengerti sambil tersenyum lebar.

"Tidak aku sangka ternyata ayah tau jika Taiga menyukai Tetsu nii-chan," Dan ia kembali pada manga nya. Yang kemungkinan besar adalah manga yaoi #lupakan.

"O iya, Haruki," Haruki kembali bangkit karena ayahnya yang tiba tiba kembali datang.

"Ada apa?"

"Mungkin setelah Kuroko-kun rawat jalan, dia akan tinggal di rumah kita," ucap ayahnya yang membuat Haruki terdiam.

"Eh? Ayah bercanda?"

"Mana mungkin,"

"Serius?"

"Tentu,"

"Hwaaa... Arigatou otou-sama!" teriak Haruki dan kembali memeluk erat ayahnya.

"Tapi dengan syarat," Haruki menunggu ayahnya melanjutkan. "kau harus les privat untuk mengganti sekolahmu yang libur selama ini,"

"Eh, m-maksud ayah.."

"Hanya les, kau tidak perlu setakut itu," Haruki sudah tidak bisa berkata. Meskipun jenius, tapi belajar adalah sebuah bencana baginya.

"Sudah ya, ayah pergi dulu," dan ayah Haruki kembali keluar dari ruangan.

"Aku pikir aku akan bebas,"

.

Kagami hanya memandang ke luar jendela dengan bosan. Ia tidak henti hentinya memikirkan Kuroko. Ia sama sekali tidak memperhatikan di kelas. Tidak peduli jika di depannya adalah Nijimura sensei.

Paper PlaneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang