18 - Suki desu

876 121 15
                                    

"Jadi, bagaimana?"

Kagami menatap heran pada Haruki yang bicara padanya namun tetap menatap lurus ke depan. "Apanya?"

Haruki memutar matanya malas dan kemudian melipat kedua tangannya di depan dada. "Kapan kau akan mengungkapkan perasaanmu padanya?"

"Entahlah,"

Haruki menatap tidak percaya pada Kagami. 'Kenapa aku bisa memiliki sepupu seperti ini?' "Taiga, jangan anggap remeh hal ini. Memang aku hanya ingin kau mengungkapkan perasaanmu pada Tetsu nii-chan, tapi cobalah untuk lebih serius,"

Kagami berdecak pelan. "Memangnya selama ini aku tidak serius ha?"

"Aku tau kau serius, tapi apa yang kau lakukan seperti kau hanya bermain main dengannya,"

"Hei! Jangan bilang begitu!"

"Aku akan membantumu besok!" Haruki menegaskan perkataannya.

Kagami menatap bingung. "membantu apa?"

"Untuk besok biar aku saja yang menjadi Kami hikouki-san,"

"Eeh?"

.

"Kuroko, ayo ke kantin!" Takao menarik dengan semangat lengan Kuroko hingga keluar dari kelas. Tentu saja Kuroko dibuat kaget dengan tingkahnya.

"Ah, Takao-kun gomen, kau duluan saja ke kantinnya," Kuroko membuat Takao menghentikan langkahnya dan menatap cemberut pada Kuroko. Kuroko terkekeh melihat tingkah sahabatnya ini. "jangan marah, aku hanya pergi sebentar,"

"Ya sudah, tapi nanti susul aku ke kantin ya?" Takao melepaskan genggamannya pada lengan Kuroko dan Kuroko segera pergi dari sana. "jaa, Takao-kun,"

Takao hanya menghela napasnya sambil tersenyum tipis melihat pada Kuroko yang perlahan menghilang. "Mattaku,"

.

Tampak Kuroko sudah berada di belakang gedung sekolah dengan senyum tipis di wajahnya. Ia sepertinya sangat bersemangat sekarang.

"O-oi Haruki, kau tidak menulis yang aneh aneh di sana kan?" Kagami yang berdiri tidak jauh dari Kuroko sambil bersembunyi terdengar sedikit panik saat bicara dengan seseorang di seberang teleponnya.

"Tenang saja, lakukan seperti yang sudah aku katakan padamu," Terdengar suara Haruki membalas dengan enteng.

"Awas jika kau menulis hal aneh,"

"Hm, kau diam saja sekarang dan tunggu kodenya,"

Pip

Dan panggilan tersebut segera diputuskan oleh Haruki. "Bocah itu benar benar menyebalkan,"

Drrtt~ drrt~

"Apa lagi?"

"Jangan panggil aku bocah!"

Pip!

Kagami menatap horor pada layar ponselnya. 'Kenapa dia bisa tau!?"

Kagami menggelengkan kepalanya cepat dan kemudian beralih pada Kuroko yang kini tengah duduk sambil menatap ke tanah. Dan kemudian sebuah pesawat kertas yang berasal dari semak semak yang ada di depannya dan mendarat tepat di depan Kuroko.

Kuroko segera bersemangat saat melihat pesawat itu, ia segera mengambil dan membukanya.

'Doumo, my shadow^^ seperti biasa, senyummu terlihat sangat manis!'

"Terimakasih untuk pujiannya," Kuroko makin tersenyum lebar.

'Mou, harusnya aku bisa melihat senyum itu lebih dekat lagi!'

Paper PlaneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang