"Jadi, apa Kagami sudah mengungkapkan perasaannya?"
"Aku tidak tau,"
Takao memandang heran pada Haruki yang sedang memakan makan siangnya dengan lahap.
"Hee? Bukankah kau yang merencanakan ini semua?"
"Hm," Haruki hanya mengangguk sebagai jawaban, karena mulutnya sedang penuh sekarang. "Tapi kemudian aku langsung pergi, karena lebih baik Taiga melakukannya tanpa ada aku di sana,"
"Hee," Takao mengerucutkan bibirnya menstap Haruki. "Padahal aku ingin tau bagaimana hasilnya,"
"Kita bisa menanyakannya pada Tetsu nii-chan nanti,"
"Tapi aku mau tau momen romantisnya," Takao berucap dengan nada lebay. "kau tau jika Kuroko itu sangat manis, dan aku ingin melihat wajah manisnya itu tersipu malu,"
"Aku juga ingin melihatnya, tapi ini agar Taiga bisa khidmat,"
"Hee, kau pikir mereka sedang upacara?"
"Ayolah, aku membantu mereka,"
"Tapi setidaknya aku ingin melihat wajah Kuroko yang manis itu,"
"Kau sudah biasa melihat Tetsu nii-chan tersenyum, jadi kau sudah beruntung tau,"
"Hei, tersenyum dan tersipu itu berbeda,"
"Tapi kan dia sama sama manis,"
"Iya, dia memang manis setiap detik, tapi ini momen langka lho,"
"Bukan kah kau yang bilang jika ingin mereka berdu–"
"Kenapa kalian berdua bertengkar?"
"Hwaa!" Takao dan Haruki terlonjak kaget saat tiba-tiba saja Kuroko sudah berada di depan mereka.
"Ku-Kuroko! Kau mengagetkan saja!"
"Gomen," dan setelah mengatakan satu kata itu dengan datar, Kuroko kemudian duduk di samping Takao.
Diam. Tidak ada yang bicara. Kuroko hanya menyedot jusnya tanpa berhenti. Sedang Takao dan Haruki hanya memandang pada Kuroko tanpa ada yang berkedip.
Kuroko menoleh dan keheranan mendapati tatapan Takao dan Haruki yang sangat lekat padanya. "Kalian kenapa?"
"Iie!" Dan Kuroko makin bingung saat Takao dan Haruki yang kembali memakan makan siang mereka.
"N-nee, Kuroko," Panggil Takao ragu.
"Ha'i," Kuroko menoleh pada Takao. "nande, Takao-kun?"
"Anoo..." Takao mendadak jadi salah tingkah. "Haruki-chan mau bicara denganmu," Ucap Takao langsung yang sukses membuat Haruki tersedak makanannya.
"N-nani? Aku?" Haruki menunjuk dirinya sendiri dan diangguki oleh Takao.
"Nande, Haruki-chan?"
Haruki tidak bicara apa pun, dia hanya membuka dan menutup mulutnya terus menerus. Ia bingung sekarang. Bukankah ia yang penasaran dengan kisah calon kakak iparnya ini? Lalu kenapa ia malah jadi seperti ini?
"Anoo.. Tetsu nii-chan, tadi aku tidak sengaja melihatmu dengan T-Taiga di belakang sekolah, apa yang kalian l-lakukan di sana?"
Kuroko hanya diam sambil memiringkan sedikit kepalanya. Ini hanya pertanyaan simpel, lalu kenapa Haruki malah gugup seperti itu? Ah, Kuroko tidak tau saja jika Haruki berasa doki doki sekarang.
"Kami hanya mengobrol,"
'Ya aku tau itu,' Ucap Takao dan Haruki serempak dalam hati.
"Apa yang kalian bicarakan?" Kini giliran Takao yang bertanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Paper Plane
FanfictionEND "Aku akan melindungi mu, my shadow" Kuroko Tetsuya, ia yakin jika Kami hikoki-san akan selalu memberikannya semangat, dan ia percaya pada Kami hikoki-san jika selalu tersenyum akan membawakan kebahagiaan padanya, dan ia, Kagami Taiga, berjanji a...