15- Your Voice

1K 140 8
                                    

"Ne, Haruki-chan, apa kau sudah memberitahu Kagami tentang Kuroko?" tanya seorang pemuda dengan rambut belah tengahnya pada seorang gadis yang sekarang sedang memilih buku di rak di depannya.

"Hm, baru saja," jawabnya. "dan sebenarnya Taiga sepertinya sudah tau bahkan sebelum ku beri tau,"

Pemuda mengangguk mengerti. "Jadi, menurutmu apa yang akan dilakukan Kagami saat bertemu dengan Kuroko nanti?" tanya pemuda bernama Takao Kazunari itu lagi.

"Entahlah. Mungkin dia akan bersikap seperti biasanya," Jawab lawan bicaranya yang masih sibuk memilih - milih buku.

"he, tidak boleh begitu dong!"

"Kenapa?"

"Seharusnya dia lebih perhatian lagi pada Kuroko!" ucap Takao sambil melipat tangan di depan dada.

"Ya, aku juga berharap seperti itu sebenarnya. Tapi kita lihat saja besok," Balas Haruki yang kini sudah menghadap pada Takao. "sudah, aku mau bayar ini dulu," ucap Haruki sambil berjalan melewati Takao.

"Kau mau membeli semua komik itu?!"

~KagaKuro~

"Hei, apa kau sudah dengar?"
"Ada apa?"
"Bocah pembawa sial itu katanya mau datang hari ini lho,"
"Kau serius?"
"Tentu saja. Kadoya yang bilang padaku,"
"Wah, kudengar juga kalau ia sudah bisa bicara,"

Ya, hanya itu saja yang bisa Kagami dengar di sepanjang koridor sekolah. Para siswa yang selalu membicarakan sosok pemuda yang akan kembali datang ke sekolah. Kagami terus melanjutkan langkahnya dan memasuki kelas.

"Hei, Kagami," Baru saja Kagami duduk di kursinya, dua orang temannya menghampirinya.

"Apa?"

"Kau pasti sudah tau kabar tentang Kuroko kan?" tanya salah satu dari mereka.

"Ya, lalu kenapa?"

"Apa mulai sekarang kau akan selalu berada di dekatnya, he?" salah satunya menanggapi dengan nada seolah menggoda Kagami.

Kagami berdecak dan dalam persekian sekon, raut wajahnya berubah. "Kurasa aku sudah pernah mengatakan hal itu dengan jelas." melihat tatapan horor dan aura menakutkan dari Kagami, kedua pemuda tadi jadi bergidik ngeri dan segera meninggalkan Kagami.

"Hahh.." Kagami membenamkan wajahnya pada kedua tangannya yang terlipat di atas meja. Dia benar benar mengantuk, semalam ia tidak tidur sama sekali karena terus saja memikirkan Kuroko'nya. 'Kenapa dia lama sekali datang?'.

"Pokoknya kau harus nonton! Film itu seru sekali! Kapan kapan kita pergi bersama ya!" Kagami mendongak saat suara melengking yang ia kenal sebagai suara Takao. Ia mengalihkan perhatiannya pada pintu kelas, dan benar saja. Seketika ia terdiam saat mendapati sosok bocah kecil'nya' yang memasuki kelas bersama Takao dan dengan senyum yang sangat, sangat Kagami rindukan.

"T-Takao," Furihata menghampiri Takao dan Kuroko yang baru saja memasuki kelas.

"Doushite?" tanya Takao sambil menghentikan langkahnya.

"ano, apa Kuroko sudah.." Furihata terdengar ragu.

"hm? Kau ingin mendengarnya?" tanya Takao sambil menepuk pundak Kuroko. Furihata awalnya kaget dan kemudian mengangguk. Dan entah kenapa tiba tiba suasana kelas menjadi hening, semua asistensi terpaku pada Kuroko yang masih terdiam, bahkan siswa yang berada di luar kelas menunggu pemuda bersurai biru itu buka suara. Begitupun dengan Kagami yang menatap pada Kuroko dengan perasaan yang ia sendiri bahkan tidak tau apa itu. Gugup, senang, dan takut. Takut jika Kuroko'nya tidak mendapat tanggapan yang baik dari orang orang di sekitarnya.

Paper PlaneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang