12- kebenaran dibalik Kuroko?

1.1K 143 2
                                    

Haruki bermalas-malasan di sofa rumah sakit. Ia sepertinya sudah bosan untuk membaca tumpukan manga di sampingnya. Karena memang ia sudah habis membaca semuanya.

"Oi, Taiga," panggilnya pada Kagami yang masih saja duduk diam di samping ranjang Kuroko. "Taiga," panggilnya lagi merasa belum mendapat respons dari orang yang dipanggil. Akhirnya ia melihat ke arah Kagami. Dan ia tersenyum kecil melihatnya. Kagami yang tertidur dengan tangan yang masih menggenggam jemari lentik Kuroko.

"Aku cari angin dulu ah," Haruki akhirnya beranjak dari sofa dan melangkah keluar. Ia tidak tau ingin pergi kemana, maka ia membiarkan langkahnya yang menentukan.

Sudah cukup lama Haruki berjalan, sampai ia sekarang sudah lumayan jauh dari rumah sakit. Hingga langkahnya terhenti di sebuah taman yang sepi. Mendudukkan dirinya di kursi taman. Memandang ke langit dan pikiran yang penuh dengan Kuroko.

"Ahh, apa ayah benar benar serius," ucapnya pada diri sendiri. "apa benar jika Tetsu nii-chan sebenarnya tidak bisu,"

Flashback

"Tidak, ayah hanya ingin bilang kalau, Suda sensei, yaitu dokter yang menjaga Kuroko-kun pernah bilang kalau..."

"Kalau apa? Ayah jangan buat penasaran dong," protes Haruki pada ayahnya.

"Suda sensei bilang kalau ia pernah mendengar Kuroko-kun berbicara,"

"Ha?/Ha?" Takao maupun Haruki keduanya sama sama tidak mengerti. "M-maksud ayah bagaimana sih, aku tidak mengerti,"

"Jadi, Suda sensei beranggapan jika sebenarnya Kuroko-kun itu tidak bisu," lanjut Ayah Haruki yang membuat Takao dan Haruki terdiam saling pandang.

"Ya, sebenarnya ayah dulu juga merasa kalau Kuroko-kun itu tidak bisu," lanjut ayah Haruki.

"Kenapa Sensei bisa berpikir seperti itu?" tanya Takao.

"Ya, karena saat Suda Sensei memeriksa pita suara Kuroko-kun, aku juga ada di sana. Dan kami tidak menemukan kerusakan di sana,"

"Tetsu nii-chan," Haruki menatap sendu pada Kuroko. "kenapa ia menyimpan suara merdunya,"

"Mungkin ini ada hubungannya dengan masa lalu yang memang tidak ingin ia ingat," kata Takao yang menggenggam tangan Kuroko.

"Kemungkinan ia akan berbicara setelah sadar, tapi itu hanya perkiraan ayah soalnya ayah juga pernah mendapat pasien yang tidak pernah berbicara padahal ia tidak bisu, dan setelah sadar, ia kembali berbicara. Dan jika ia masih belum bicara, ayah akan memberinya sebuah terapi,"

Flashback end

"Hahh.." Haruki membuang napas berat. Jika Kuroko sebenarnya memang tidak bisu, ia tidak tau kenapa Kuroko harus menyembunyikan suaranya.

"Haruki-chan?" Haruki mendongakkan kepalanya pada seseorang yang memanggil namanya. Ia melihat Takao datang kearahnya.

"Ah, Taka senpai, doumo," sapa Haruki pada Takao.

"Doumo," balas Takao yang kemudian juga duduk di samping Haruki. "kenapa kau disini? Siapa yang menjaga Kuroko?"

"Itu, Taiga ada di sana, ia sedang tidur sih disana, tapi dari pada mengganggunya aku jalan jalan sebentar saja, sekalian hilangin bosan," jawab Haruki.

"Ohh, tapi kau terlihat memikirkan sesuatu, apa itu?"

"Bukan apa apa," balas Haruki tersenyum. "tapi memang aku memikirkan perkataan ayah," ucapnya akhirnya.

"Tentang Kuroko ya," Haruki hanya mengangguk sebagai jawaban. Takao akhirnya juga terlihat sedih. "sebenarnya aku pernah bertanya satu hal pada Kuroko,"

Paper PlaneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang