13- Kiseki

1K 135 2
                                    

Haruki membuka bukunya dengan malas, dari tadi ayahnya selalu saja memaksanya untuk tetap belajar. Walau ayahnya tau meski Haruki hanya sekedar membolak balik buku, Haruki pasti akan tetap mendapat juara pertama di kelasnya.

"Apakah tidak ada hal yang lebih menyenangkan lagi?" Haruki bertanya pada dirinya, dan ia juga yang menjawabnya. "bagaimana mau ada hal yang menyenangkan, ini kan Rumah Sakit,"

"Haruki," Haruki menoleh ke arah pintu mendengar ayahnya yang memanggil. "Ayah ingin pulang, kau bagaimana?" tanya ayahnya.

"Aku akan menjaga Tetsu nii-chan," jawab Haruki pada ayahnya,"

"Baiklah, lalu bagaimana dengan pakaianmu, kau mau mengambilnya besok atau sekarang?"

"Sekarang saja,"

"Baiklah, ayah akan mengantarmu pulang, ini sudah sore, ayah tunggu di mobil," Haruki mengangguk, ia membereskan buku bukunya setelah ayahnya beranjak pergi.

"Tetsu nii-chan, aku pergi sebentar ya," Haruki berucap sambil mengelus lembut surai biru Kuroko. Hingga ia melihat Kuroko menggerakkan jarinya.

"eh? T-Tetsu nii-chan?" Haruki agak kaget melihat pergerakan jari Kuroko. "Hei, apa kau sudah mulai sadar?" Haruki tidak tau ingin melakukan apa. Ia senang melihat Kuroko yang mulai menanggapinya.

"Syukurlah, sepertinya kau akan segera bangun,"

'Kaa.. -san..,'

Haruki tertegun. Ia bingung. Ia memandang pada wajah Kuroko yang masih belum bangun. 

"T-Tetsu nii-chan?" Haruki menggenggam tangan Kuroko, ia menatap pada Kuroko dengan penuh harap. "nii-chan, apa kau...."

'Haahh...'

"Tidak, ini terlalu cepat bukan? Pasti aku tertidur, aku bermimpi kan?"

'Tou.. -san...'

"Aku tidak percaya ini.." Haruki melepaskan genggamannya pada Kuroko. Berlari keluar menuju ayahnya dengan kebahagiaan yang meluap luap. "Otou-sama!!"

.   .   .

Kagami membaringkan diri di kasur nyamannya. Melepaskan semua penat di tubuhnya, menatap pada langit langit kamar sambil memikirkan satu orang.

"Kenapa aku sangat bodoh dan membiarkan si Hikari sialan itu melukaimu," monolognya.

Kagami kembali duduk. Ia menatap pada meja belajar di depannya. Ia bangkit dan berjalan ke arah sana, mengambil sebuah buku bersampul biru langit. Membuka halaman pertama buku itu. Ya, memang hanya halaman pertama dari buku itu saja yang terisi sebenarnya.

'Aku Kuroko Tetsuya, senang juga berkenalan denganmu'

'Sekali lagi terima kasih, kuharap kita bisa berteman^^'

Kagami tersenyum melihat setiap kalimat yang ada disana. Ia jadi ingat saat pertama kali ia bertemu dengan Kuroko. Ia jadi ingat saat ia pertama kali merasakan apa itu cinta, dan rasa ingin melindungi.

Flashback

Kagami melangkahkan kakinya tak tentu arah. Ia merasa bosan meski ini masih hari pertama sekolahnya. Ia akhirnya memutuskan untuk duduk di belakang gedung sekolah. Mencoba tertidur, tapi sesuatu mengagetkannya.

Bruk!

Kagami segera menoleh dan melihat seorang anak bersurai langit yang terjatuh tidak jauh dari tempatnya.

"Hei, kau tidak apa apa kan," Ia segera menghampirinya dan membantunya berdiri. Kagami menatap pada laki laki di depannya. Bertubuh kecil dan, berwajah manis?

Paper PlaneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang