Husbands [Taegi]

2

Setelah pertemuan mereka di rumah peristirahatan, kini Taehyung dan Yoongi telah pulang ke rumah. Taehyung ikut ke bersama Yoongi, karena dia ke sini menggunakan taksi dari bandara.

Mereka sudah mencoba sedikit berbincang tentang pekerjaan mereka di mobil agar tak terlalu canggung karena lama tak berjumpa.

"Daddy...!!!!"

Suara teriakan seorang anak menyambut mereka saat tiba di rumah. Terlihat seorang anak kecil berusaha turun dari gendongan pria paruh baya, dan berlari menuju salah satu dari dua orang yang baru saja masuk.

Taehyung, seorang yang merasa dipanggil segera berjongkok dan merentangkan tangannya. Menyambut putranya itu dalam dekapan hangat.

"Hallo little boy, daddy miss you" katanya sambil menggendong anak kecil itu.

"Miss chu!" jawabnya menirukan dengan suara yang lucu. Dan mengalungkan tangannya ke leher orang yang dipanggilnya Daddy.

Mereka berdua lalu berjalan duduk di sofa ruang tamu. Yang disambut oleh seorang pasangan suami istri yang terlihat begitu segar di usianya.

"Annyeonghaseyo abeoji, eommonim." Sapa Taehyung.

"Kau sudah datang nak." Jawab ibu mertuanya dan memeluk Taehyung singkat, yang diikuti oleh tepukan di pundak oleh ayahnya.

"Apa mereka sudah tidur eommonim?" Tanya pria lainnya yang kini menyusul duduk di sofa.

"Hmm, sudah. Mereka tidur dan meminum susunya dengan baik"

Yoongi, si pria itu tersenyum teduh dan menyandarkan tubuhnya di sofa.

"Ahh...aku belum sempat melihat anak-anakmu hyung" timpal Taehyung yang kini terlihat menepuk pelan punggung anaknya yang sudah lunglai di pelukannya.

"Mereka sehat. Dan tampan sepertiku." Jawabnya dengan tersenyum, membuat yang lain ikut tersenyum mendengarnya.

"Yoongi, appa dan eomma akan pergi ke Jepang untuk memantau beberapa kantor di sana. Kau tak apa kan eomma tinggal?" Kata seorang wanita itu tiba-tiba.

"Emm, tak apa eommonim pergilah."

"Taehyung bagaimana?" Lanjut si wanita.

"Ah. Aku akan tinggal beberapa hari dan kembali ke sana untuk mengurus keperluanku. Apa aku boleh tinggal di sini hyung?" Jawabnya sambil menolehkan kepalanya kepada pria di sampingnya.

"Apa yang kau bicarakan. Ini juga rumah kalian." Timpal yoongi.

"Hmm..eomma senang kalian bisa berhubungan baik. Setelah mereka pergi, eomma harap kalian mau menjaga anak-anak kalian dengan baik. Kalian boleh mencari pengganti untuk diri kalian. Carilah pasangan yang bisa membuat hari kalian kembali sempurna. Kalian butuh itu."

"Tapi eomma mohon untuk tetap mencintai anak-anak kalian. Untuk mendiang istri-istri kalian, dan untuk eomma appa. Itu adalah satu-satunya peninggalan anak-anak kami yang berharga." Kata sang wanita yang kemudian di peluk pria di sampingnya sambil tersenyum.

Yoongi ikut menarik sudut bibirnya dan menggaguk. Taehyung juga, ditambah dengan ciuman di kepala putranya dan pelukan yang semakin erat.

●●●

Pukul 1 dini hari, suara tangis dua bayi yang bersahutan memenuhi rumah. Seseoarang menggeliatkan badannya dan mulai bangun dengan mata yang setengah terbuka. Berjalan sempoyongan mendekati dua box yang ramai itu.

"Wae? Kalian lapar? Atau buang air?" Tanyanya sambil mengecek satu persatu popok mereka.

"Sssttt....jangan menangis, appa akan segera gantikan, sebentar oke?? Cupcup" ocehnya sendiri sambil sibuk menyiapkan alas di meja kecil dekat box bayi itu dan mengambil beberapa peralatan bayi.

Tok...tok....tok...

Ketukan di pintu itu sedikit membuatnya berjingkat kaget dan menghentikan kegiatannya. Mengerutkan dahinya dan menatap pintu itu horor. Tak ada niatan membukanya.

Tok....tok...

"Hyung?"

Mendengar suara seseorang di luar sana, bahunya sedikit mengendur dan mulai berjalan mendekati pintu. Membukanya pelan dan menampakkan seseorang yang berdiri dengan piama bermotif di depan kamarnya.

"Aishh...aku lupa kalau ada kau di rumah ini. Kau menakutiku." Katanya sebagai sapaan.

"Hehe maaf. Aku pikir kau belum bangun, aku khawatir karena anak-anak mu menangis" balasnya.

"Apa itu menggangu tidurmu? Maafkan aku." Katanya sambil masuk dan kembali mengangkat satu bayi itu dan mulai mengganti popoknya.

"Tidak. Aku kebetulan juga baru saja menidurkan Daehan. Dia sedikit rewel"

"Mungkin dia mulai merindukan ibunya." Jawab Yoongi tanpa menoleh.

Taehyung mengangguk dan mulai mendekat. Melihat seorang bayi di box yang masih menangis membuat mukanya terlihat merah. Dia usap lembut pipi bayi itu dan tersenyum.

"Apa aku boleh membantu?" Katanya.

Yoongi menolehkan dan memiringkan memiringkan kepalanya menimang tawaran Taehyung.

"Apa kau bisa membuat susu?" Tanyanya.

Taehyung mengangguk semangat sambil menampilkan senyum kotak yang sudah beberapa hari tidak dia keluarkan.

"Aku bisa. Di mana susunya?"

"Di rak sampingmu itu. Dua sendok dengan 70 mili air." Jawabnya sambil menunjuk rak di samping Taehyung.

"Okiii....aku cuci tangan dulu. Apa botolnya sudah disterilkan?"

"Sudah."
.
.
.
.
Yoongi sudah selesai dengan popoknya, dan taehyung sudah siap dengan dua botol susu yang telah hangat di tangannya.

Memberikan satu kepada Yoongi dan langsung di berikan kepada salah satu bayinya yang masih ada di meja setelah mengganti popok barusan.

"Yang ini boleh ku gendong?" Tanyanya menunjuk pada bayi lainnya yang telah berada di box.

Yoongi menganggukan kepalanya dan mulai mengusap kening bayi itu agar tertidur. Sedangkan Taehyung mulai mengangkat bayi incarannya.

"Ngomong-ngomong, siapa nama mereka hyung? Aku belum bertanya sejak tadi" tanyanya sambil mengayun-ayunkan badannya dengan satu tangan memegang botol susu itu agar tetep di mulut sang bayi.

"Ini Yoonjae, dan yang kau gendong itu Yoonhee."

"Kau pasti akan repot mengurus dua bayi, tidak mau mencari babysitter?"

"Entahlah, aku ingin mencoba mengurus mereka dengan tanganku sendiri. Sepertinya menyenangkan melihat mereka tumbuh"

Taehyung tersenyum mendengar hal itu, dan mengecup pipi Yoonhee yang mulai tidur masih menyesap dot susu di mulutnya.

"Kalau begitu, bolehkah aku membantumu? Aku suka mengurus bayi"

"Hmm begitu kah? terima kasih."

-TBC-

Daddy Tae & Yoongi Appa