15

4.9K 702 70
                                    

Double update buat kalian yang sudah mau mampir dan vote comment di cerita ini 😙😙😙

Percayalah, jejak kalian membuatku semangat 😊😊

.
.
.
.
.
.
.
.

Hari ini Taehyung tidak bisa pergi menjemput Daehan, karena dia harus pergi memotret untuk deadline bulanannya. Jadi dengan berat hati dia meminta tolong kepada ibu mertuanya untuk menjemput anaknya nanti ketika pulang sekolah.

"Terima kasih eommonim, maaf jika merepotkan." Katanya sambil membungkukkan badannya.

"Tak apa nak, eomma justru senang bisa menjemput cucu eomma."

"Taehyung, apa Yoongi dan twins belum bisa menyusul ke mari?" Lanjut nyonya Han bertanya.

"Eh? Emm s-sepertinya belum eommonim. Mungkin nanti mereka akan menyusul kemari. Hehe" Jawabnya gugup.

"Ahh baiklah, kemarin eomma telpon ke rumah Yoongi juga tidak di angkat. Mungkin dia masih sibuk yah?"

"N-ne. Saya berangkat dulu yah eommonim."

"berhati-hatilah dan lekas pulang."

Taehyung membungkuk sekali lagi kepada wanita paruh baya itu. Menenteng ransel dan sebuah tas kamera di pundaknya, lalu berpamitan untuk pergi.

Dia berencana untuk pergi memotret di sekitaran Gangnam. Mungkin tema kehidupan mewah ala distrik elegan itu boleh juga, pikirnya.

Setelah hampir seminggu Taehyung mengungsi ke rumah mertua mereka, Taehyung masih belum berani bicara apapun tentang pertengakarannya dengan Yoongi.

Sebenarnya kemarin setelah bergumul dengan Jungkook dan Jimin seharian, Taehyung sedikit mendapat semangatnya lagi. Tapi entahlah, dia masih bingung mau memulainya lagi darimana.

Terlalu rumit. Belum lagi memikirkan bagaimana dia akan jujur tentang semuanya kepada mertua mereka. Tentunya itu akan menjadi hal yang lebih sulit dari apapun.

Jika sudah memikirkan hal itu, rasanya Taehyung jadi benar-benar ingin menyerah.

"Jaein-ah, apa memang sesulit ini hukuman karena menghianati kalian berdua?"

.
.

"Sajangnim, hari ini anda ada pertemuan dengan tuan Lee Hyansuk. Beliau akan segera berangkat menuju tempat pertemuan."

"Baik. Kita akan berangkat 10 menit lagi. Apa ada jadwal lain?"

"Emm, sepertinya untuk hari ini hanya itu sajangnim. Semua dokumennya juga sudah anda periksa kemarin, jadi hanya tinggal saya rapikan sisanya untuk anda tanda tangani."

Yoongi hanya menganggukan kepalanya sebagai jawaban. Lalu menyerahkan beberapa lembar kertas yang baru saja dia tanda tangani kepada sang sekertarisnya.

Wanita itu lalu pergi menuju mejanya kembali. Meletakan kertas tadi di meja dan duduk dengan sesekali mencuri pandang kepada pria di depannya yang menurutnya terlihat lebih tampan dengan kacamata yang bertengger di wajahnya.

●●●

Ckrek...ckrekk..ckrek..

Suara kamera itu terus berbunyi cepat seiring dengan lincahnya jari dan mata Taehyung mengambil sudut terbaik untuk di tangkap.

Pria itu menatap sekejap hasil jepretannya lalu tersenyum simpul. Pemandangan kumpulan pertokoan dengan bermacam rupa pengunjungnya terpampang apik di layar kamera miliknya.

Husbands [Taegi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang