"Hyung punyaku berdebar seperti ini terus saat bersamamu."
Taehyung mulai bersuara, masih dengan mematri manik sang lawan tanpa jeda. Kemudian dia ambil tangan Yoongi yang kini terasa dingin dan dia arahkan tepat menuju dadannya.
Yoongi dapat merasakan detakan itu. Sangat cepat dan keras. Taehyung mengeratkan genggaman tangan Yoongi yang bertengger di dadanya.
"T-Tae, apa maksudmu?" Tanya Yoongi yang kini semakin gugup.
"Aku tau ini mungkin sangat tidak masuk akal. Tapi, aku mencintaimu hyung. Sangat."
Taehyung berbicara dengan lirih. Dia tau ini salah, tapi dia sudah tidak bisa memupuk perasaan yang terus tumbuh itu lagi. Dia menangkap manik di depannya mulai berubah.
Yoongi menarik kasar tangannya dari genggaman Taehyung dan sedikit memundurkan dirinya.
"Jangan bercanda Taehyung."
"Aku tidak bercanda! Aku, aku sungguh-sungguh hyung." Taehyung menundukan kepalanya di akhir kalimat.
"Ini sangat menyakitkan. Aku seakan sudah sangat lama memendam ini." Lanjutnya.
"Tae, ini salah."
"Aku tau! Aku tau ini salah. Tapi aku benar-benar jatuh padamu. Aku tidak tau mulai kapan. Hanya saja, kau selalu membuatku nyaman."
"Jadi karena itu kau menciumku?"
Taehyung reflek mengangkat kepalanya terkejut. Dia tak menyangka bahwa Yoongi mengetahuinya.
"Hyung, kau__"
"Aku tau. Aku bangun saat kau menciumku. Aku pikir itu semata-mata hanya karena hormonmu, jadi aku tetap diam. Aku tau kita memang butuh sesuatu tentang itu, aku paham dan mencoba memakluminya." Yoongi memotong kalimat Taehyung dengan cepat.
"Karena aku juga ingin menjaga hubungan kita." Lanjutnya.
"Tapi aku tidak bisa menyangkal datangnya perasaan itu. Apa yang harus aku lakukan?"
Taehyung mulai berkata dengan nada putus asa. Sebenarnya dia sudah tau ini yang akan dia dapatkan. Tapi dia sungguh tak bisa menyimpannya lebih lama.
"Itu hanya nafsu Taehyung. Bukan cinta."
"Kau tidak mengerti hyung."
"Aku mengerti. Karena aku juga mengalami rasa nyaman itu. Aku nyaman denganmu. Aku juga merasa kehadiranmu mulai berharga buatku. Dan semua itu mungkin hanya karena kita sudah lama berinteraksi bersama. "
"Tidak hyung, aku tau itu bukan rasa seperti itu."
"Ini tidak benar Taehyung. Perasaan itu salah. Semua itu hanyalah nafsu kita."
"Apa kau tak memikirkan perasaan istri kita? Mereka akan sakit jika tau kita menjalin hubungan seperti itu." Lanjutnya.
Yoongi mulai mengalihkan pendangannya dari pria di hadapannya ini. Dia tak sanggup menatap manik itu lagi.
"Hyung, kalau kau memikirkan Jaesang dan Jaein, mereka sudah bahagia. Mereka sudah lama pergi dan menjadi memori paling indah yang kita miliki. Tak bisakah hanya kita sekarang?"
"Berhentilah. Atau aku akan membencimu Tae." Yoongi berucap dingin tanpa mau menolehkan kepalanya menghadap Taehyung
"Kumohon hyung. Jangan menolak apapun yang kau rasakan dan bukalah hatimu sedikit lagi untukku." Kata Taehyung sambil menarik kembali tangan dingin Yoongi.
"Pergilah."
Taehyung sepenuhnya menarik atensinya kepada pria manis itu. Menatap sedikit pandangan mata yang mulai memupuk air dari samping.
KAMU SEDANG MEMBACA
Husbands [Taegi]
Random[Complete] kehidupan baru dua orang pria yang harus tinggal bersama dengan anak-anak mereka. -Taegi- Taehyung/Yoongi BXB