Andin 9

581 36 2
                                    

Maaf baru update😅
Gara-gara sibuk ngerevisi cerita pertama dari lanjutan cerita ini

Dan sekarang Alhamdulillah udah selesai ngerevisi nya. Jujur, pas lagi ngerevisi nya, Author serasa ingin menertawakan diri karena ceritanya masih pada gak jelas banget sumpah, acak adul, terus typo

Dan sekarang Alhamdulillah udah enggak ye kan...
Udah lah basa-basi mulu

-Happy Reading-

***

Jangan salahkan aku jika aku mencintaimu, salahkan saja dirimu yang telah membuatku jatuh cinta padamu.

~Andrian Faizal Anggara~

***

17.00 pm

Setelah Adinda selesai membersihkan diri di kamar mandi, ia keluar, dan tak sengaja Adinda melihat Gilang yang sedang memainkan ponselnya sambil tersenyum-senyum sendiri dalam posisi sedang berjalan. Langsung saja Adinda menarik baju Gilang hingga langkahnya terhenti.

"Kenapa sih?" tanya Gilang.

"Elo yang kenapa?! Noh lihat di depan lo."

Gilang pun menoleh ke depan, dan kini ia sedang berhadapan dengan pintu yang jaraknya tinggal beberapa cm lagi dengannya. Untung saja Adinda menarik baju Gilang. Jika tidak, mungkin ia sudah bertabrakan dengan pintu.

Gilang menatap Adinda sambil nyengir kuda. "Hehe, makasih ya. Untung lo kasih tau, kalo enggak, mungkin gua udah dijedotin sama pintu. Uhh makin sayang deh sama lo."

"Dijedotin pintu? Yang ada elo yang ngejedotin dia!" kata Adinda dingin lalu ia berjalan menuju kasur.

Sedangkan Gilang masih diam di sana sambil menganga dengan hidung yang mengembang, bisa dikatakan ia seperti bocah idiot. Kini, tak sengaja Adinda melihat kotak pemberian Andri yang masih tergeletak di atas meja dan belum dibuka olehnya.

Tadinya ia ingin membukanya langsung, namun lupa. Sekarang ia pun berjalan menuju meja dan mengambil kotak itu lalu membukanya. Setelah kotak itu dibuka, matanya berbinar serta senyuman yang mengembang.

"Aaaa... BAGUS BANGET!!!!" teriaknya dengan antusias hingga Gilang menatap Adinda bingung.

"Toa! Kenapa lo? Terus apanya yang bagus?" tanya Gilang yang masih berada di tempat tadi.

"Sini deh, Lang." Gilang menghampiri Adinda dan ia melihat ada kotak yang dipegang gadis itu di tangannya.

"Itu apaan?" tanya Gilang.

"Oh, ini bulu ketek kambing." jawab Adinda asal.

"Yang serius bego!"

"Lang, lo punya mata gak?"

"Punya lah."

"Lo lihat gak ini apa?" tanya Adinda sambil menunjukkan kotak itu.

"Itu kotak kan?"

"KALO LO TAHU KENAPA LO MASIH NANYA PEA!!" kesal Adinda.

"Heh toa! Gua tahu itu kotak, seharusnya gua nanya itu kotak isinya apa?"

"Hmm.. Ada deh."

"Dari siapa?"

"Kak Andri."

"Kapan ngasih?"

"Tadi pagi."

"Ngasih nya di mana?"

"Di depan apartement."

Andin [ˢᵉ૧ᵘᵉˡ ᴳⁱˡᵈᵃ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang