Andin 35

68 7 2
                                    

"Belum saatnya, kebenaran akan terungkap dan kejahatan akan membuka topeng yang dibuatnya. Tunggu saja, biar waktu yang akan menjelaskan semuanya"

~Adinda Putri Anggraeny~

***

Tok Tok Tok!

Terdengar ada suara ketukan pintu kamar, Andri hanya diam dengan tangan yang memainkan gitarnya sambil melamun tanpa bernyanyi.

"Ndri?"

Tidak ada sahutan darinya, Agas pun masuk dan melihat adiknya sedang melamun. Ia berjalan ke kasur dan menatap Andri sepertinya Agas merasa Andri sedang tidak baik-baik saja.

"Are you okay? " lagi-lagi Andri hanya diam, tak sadar kalau disampingnya itu ada kakaknya.

Agas menghela nafas dan mengambil gitar Andri lalu menaruhnya di depan. Andri pun akhirnya tersadar melihat kedatangan Agas.

"Are you okay? " Andri diam sejenak, lalu ia mengangguk pelan.

"Serously? " Andri hanya mengangguk.

"Look's like you have a problem, don't you want to tell me? "

"I'm fine. Cuma lagi badmood aja"

"Itu sama aja lo lagi gak baik-baik aja kocak!" kata Agas sambil melempar guling kearahnya dengan pelan. Andri hanya menatapnya sinis.

"Kayaknya lo lagi galau. Jadi gini seorang badboy menjadi sadboy hahaha"

"Gua juga manusia kali yang masih punya perasaan"

"Lo... Lagi ada masalah sama Adinda ya?"

"Enggak, cuma lagi males aja"

"Tapi lo masih pacaran sama Dinda? Atau udah enggak?"

"Masih, tapi hubungan gua sama dia gak jelas"

"Gak jelasnya?"

"Sekarang hubungan gua sama dia kan jadi backstreet, tapi seakan-akan dia belum bisa menerima gua sebagai pacarnya, YANG padahal gua rasa dia mulai punya perasaan buat gua, tapi dia masih membohongi sama perasaannya sendiri. Entahlah, hubungan gua emang aneh"

"Wait, kalo Adinda belum bisa menerima lo, berarti awalnya lo yang mengklaim dia dong buat jadi pacarnya?"

"Iya"

"Bodoh!"

Andri menatap Agas dengan mata sedikit melotot. "Kok lo malah ngatain gua?"

"Lo harusnya gak perlu memaksa seseorang buat jadi milik lo, ndri! Kalo dia terpaksa, berarti dia juga memaksakan dirinya buat mencintai lo!"

"Gua gak maksa kok, alasan gua yang langsung mengklaim dia gua cuma takut kehilangan orang yang gua cinta, gua takut dia udah diduluin sama cowok lain. Dan sekarang pun gua cuma bisa menunggu agar Adinda bisa menerima dan mencintai gua secara tulus, walaupun itu sangat lama, gua bakal terus menunggu"

"Ndri.. Kalo Adinda belum menganggap lo sebagai pacar, berarti sebenarnya selama ini lo tuh belum pacaran sama Adinda. Dia masih menganggap lo sebagai saudara angkatnya!"

"I don't care! Entah mau disebut apa hubungan gua sama dia, she will always be mine! You understand? "

Agas memutar bola matanya. "Egois juga nih anak" gumamnya.

"Lo bilang begitu karena gak ngerasain jadi gua"

"Matamu! Gua juga pernah berpengalaman kali, buktinya gua bisa sampai nikah. Kalo namanya jodoh, pasti Tuhan selalu punya cara untuk menyatukan kita dengan pasangannya"

Andin [ˢᵉ૧ᵘᵉˡ ᴳⁱˡᵈᵃ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang