Andin 17

362 34 0
                                    

Percayalah, hati ini cuma ada satu dan sudah untukmu. Tak akan ada orang lain ku izinkan untuk menggantikanmu.

~Andrian Faizal Anggara~

***

Flashback ON

Gilang menyusul kedua sahabatnya itu lalu menarik tangan Andri dan Aidan.

"Mending lo berdua yang ikut gua!" kata Gilang lalu menarik tangan mereka berdua untuk menuju ke suatu tempat.

Adinda yang melihat itu hanya menghela napasnya kasar. "Yong, lo mau ikut gua atau lo jajan sendiri?"

"Emang lo mau ke mana?"

"Gua mau nyusul mereka bertiga."

"Oh, Mmm.. Gua jajan sendiri aja deh, gua lapar. Lagi pula itu urusan lo, gua malas ikut campur."

"Yaudah gua pergi dulu." kata Adinda lalu ia pergi menyusul tiga cowok itu, namun sialnya ia kehilangan jejak Gilang yang membawa mereka.

"Duh mampus! Mereka ke mana lagi?"

Tiba-tiba ada seseorang yang membekap mulut Adinda dan menarik tangannya paksa.

Sampai akhirnya seseorang yang menarik tangan Adinda membawa Adinda ke toilet dekat gudang yang sangat jarang ditempati orang.

"Elo? Ngapain lo bawa gua ke sini?!!"

"Hahaha. Lo pasti tau kan? Gak mungkin kan ya kalo gua ngajak lo main? Apalagi di tempat kayak gini."

"Jangan macam-macam lo ya!"

"ASALKAN LO MAU JAUHIN KAK ANDRI!" kata gadis itu yang membuat Adinda tersenyum miring.

"Jangankan ngejauhin dia, dia aja gak mau gua tinggal walaupun sebentar!"

"Makanya itu lo harus berusaha, Dinda!"

"Heh! Lo nyuruh seenak jidat aja ya! Lo siapa? Pakai ngatur-ngatur gua segala."

"Oh, atau lo mau kembaran lo itu celaka di tangan gua?" Adinda bungkam dan menggeleng.

"Makanya lo jauhin kak Andri!"

"Asal lo tau, Ris. Gak segampang itu buat ngejauhin kak Andri! Oke gua akan berusaha. Tapi pliss jangan sakiti orang-orang terdekat gua!"

"Hm, kalo itu gampang. Asalkan kak Andri jadi milik gua!"

Entah mengapa dengan ucapan Riska yang terakhir membuat Adinda sedang merasakan sesuatu. Dan jujur, saat Adinda mengatakan Oke, gua akan berusaha seperti merasa ada yang mengganjal.

'Hati gua kenapa ya?' batin Adinda.

"Dan lo ingat! Jangan sampai semua orang tau kalo gua melakukan ini sama lo demi mendapatkan kak Andri."

"Kalo lo aduin semuanya, nyawa lo bakal terancam. Gak cuma lo, bahkan Gilang juga terancam." ancaman Riska yang sukses membuat Adinda membelalakan matanya.

"Hah? Ke-"

"Eitss.. Ikutin perintah atau nyawa yang terancam?"

'Kak Andri, ini salah lo! Gara-gara lo, Riska jadi udah tergila-gila sama lo! Dan maafin gua kalo gua benar-benar bakal ngejauhin lo.'

Flashback OF

***

Kini Andri, Gilang, bahkan Aidan pun juga ikut untuk mencari Adinda sebelum bel selesai istirahat berbunyi. Saat sedang berlari-lari untuk mencari, tiba-tiba Gilang tidak sengaja menabrak seseorang.

Andin [ˢᵉ૧ᵘᵉˡ ᴳⁱˡᵈᵃ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang