Andin 27

271 22 4
                                    

Terkadang diamku adalah caraku untuk mengetahui apakah kamu peduli?

~Andrian Faizal Anggara~

***

Tuk Tuk Tuk

Suara ketukan sebuah pulpen yang disengaja ia ketuk ke meja, membuat orang yang duduk di sampingnya itu merasa terganggu ketika mendengar suara ketukan.

"Berisik lo, din! Kayak orang gabut lo" tegur Yong.

"Emang"

Yong memutar bola matanya malas dan kembali mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.

"Kerjain tuh tugas!" perintah Yong yang masih menulis.

"Malas ah, susah"

"Gak mau berusaha sih lo! Nanti gak bakal gua kasih contekan!"

"Dih? Emang gua nungguin jawaban dari lo? Lagi pula masih banyak orang yang bakal gua contekin haha" kata Adinda dan Yong hanya menggeleng-gelengkan kepala.

Adinda yang tadinya posisi duduk sambil menyender, ia pun menegakkan tubuhnya menghadap Yong.

"Eh Yong, coba lo menghadap ke gua deh"

Yong menoleh dan mengangkat sebelah alis. "Ngapain?"

"Gua mau ngegambar muka lo"

"Hahaha lo aja gak bisa gambar, pake sok-sok an mau gambar muka gua. Lo paling cuma bisa gambar orang lidi doang kan? Hahaha"

"Yeee ngeremehin gua banget sih lo! Nih gua tunjukin kalo gua bisa"

Kini Adinda pun mulai menggambarkan diri Yong, dan Yong yang tadinya menulis sekarang ia mengalihkan aktivitasnya pada Adinda.

Ketika Adinda sedang menggambar, Yong sempat mengernyit bingung melihat Adinda yang tiba-tiba cekikikan sendiri.

"Gila kali tuh orang" gumam Yong yang masih terdengar oleh Adinda.

"Udah jangan banyak gerak!" kata Adinda sambil menggambar.

Beberapa menit kemudian, Adinda pun telah selesai menggambar. "Nah udah selesai"

"Coba lihat?"

Yong yang baru ingin melihat hasil gambar Adinda, gadis itu menahannya lalu melipat kertas yang tadi ia buat gambar.

"Kok dilipat-lipat gitu kertasnya?"

Tet Tet Tet

Bel istirahat berbunyi, Adinda tersenyum penuh arti sambil menatap Yong, kertas yang tadi kini ia taruh diatas meja.

"Nanti pas gua udah keluar kelas, baru deh lo lihat gambarnya" kata Adinda sambil menepuk pundak Yong lalu melangkah berjalan keluar.

"Lah, din, lo mau jajan kan? Gua ikut lah" kata Yong yang membuat Adinda berbalik badan.

"Lo lihat dulu tuh hasil karya sahabat lo yang unyu-unyu ini hahaha. Bye my snail " kata Adinda lalu pergi.

Yong masih heran pada Adinda, lalu ia mengambil kertas yang berada diatas meja lalu membuka lipatan kertas itu. Dan setelah melihatnya, mata ia terbelalak.

BRAKK!!

"ADINDAAAA!!! ANJING SAHABAT LAKNAT LO!!!!!" geram Yong dan ia langsung mengubah kertas itu menjadi bola dan membuangnya lalu mengejar Adinda untuk membalasnya.

Andin [ˢᵉ૧ᵘᵉˡ ᴳⁱˡᵈᵃ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang