Andin 13

435 33 0
                                    

Cinta segitiga, tantangan apa pun yang sedang berada di depan kita. Kita harus bisa melewati demi mendapatkan yang terbaik walaupun di salah satunya harus ada yang mengalah.

~Aressgi Langit Putra~

***

BRAKK!

"HAI MAK LAMPIR!!" teriak Gilang yang sedang mengagetkan Adinda sambil menggebrak meja.

Krik.

Gilang mengerutkan dahi ketika ia melihat kembarannya ini sedang menonton laptop yang padahal laptopnya tidak menyala alias mati. Gilang mengibas-ngibaskan tangannya di depan wajah Adinda, namun ia belum sadar.

"Ni orang kesambet, gila, atau lagi melamun sih? Kok dari tadi ngeliatin laptop yang jelas-jelas gak nyala?" gumam Gilang.

"Adinda?" tegurnya sambil menggoyang-goyang lengan Adinda tetapi gadis itu tetap diam tak bergeming.

"Woi mak lampir!"

"Mak?"

"Emak?"

"Adinda!"

"Ck, nih orang kenapa njir?" gumam Gilang heran sambil menggaruk kepalanya kebingungan.

"ADINDA MAK LAMPIR BULEP--"

Plakkk!!!!!

"Emak ayam goyang dombret." ceplos Gilang sambil meringis karena telah mendapat hadiah spesial berupa tamparan dari Adinda.

"BISA DIAM GAK SIH??!!"

"Heh, gua aneh sama lo. Lo lagi melamun, kesambet atau gila? Sampai-sampai laptop yang gak nyala dari tadi lo pelototin!"

"Nih ya dari pada lo melototin laptop mati, mending lo ngelihatin orang ganteng aja yang ada di samping lo." kata Gilang.

Adinda pun celengak-celenguk yang membuat Gilang ikut celengak-celenguk juga.

"Lo nyari apaan?" tanya Gilang polos.

"Nyari cogan."

"Hah?"

"Kan kata lo dari pada gua melototin laptop mati, mending gua ngelihat cogan yang di samping gua. Tapi kok gak ada?"

Gilang menatap Adinda datar. "Lo gak ngelihat ada orang di samping lo siapa?" kata Gilang datar.

"Samping gua ada orang gila, dan begonya kenapa dari tadi gua ajak ngomong ya?"

"Oh gitu, coba ngomong sekali lagi." kata Gilang yang masih menatap Adinda datar.

Adinda hanya cengegesan.

Ia tahu kalau Gilang sudah seperti ini, pasti Gilang akan mengejar dan membalasnya. Dan sebentar lagi akan ada aksi tom & jerry versi Gilda di dalam apartement.

"Ngomong sekali lagi!" kata Gilang yang tubuhnya mulai mendekati Adinda.

Sebelum terjadi apa-apa, Adinda mendorong tubuh cowok itu hingga terjungkal ke sofa. Adinda langsung berlari keluar dari kamar menuju lantai paling bawah. Dan Gilang pastinya tidak akan diam, ia pun mengejar Adinda sampai dapat.

Ketika di lantai paling bawah, Gilang masih mengejarnya, kini mereka berdua telah menjadi pusat pegawai di sana yang sedang geleng-geleng kepala melihat tingkah mereka.

"Ckckck, ya ampun.. Udah gede masih aja kayak bocah."

"Malam-malam malah main kejar-kejaran di sini lagi."

Andin [ˢᵉ૧ᵘᵉˡ ᴳⁱˡᵈᵃ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang