Andin 25

268 27 2
                                    

Cinta memang harus mempunyai pilihan, dimana ketika kita memilih untuk jatuh cinta. Maka kita pun harus menerima konsekuensi nya yaitu sakit hati.

~Andrian Faizal Anggara~

***

Di suasana pagi yang indah, kini ada seorang remaja yang sedang duduk di balkon sambil menikmati hembusan angin pagi serta alunan musik yang berasal dari setiap petikan gitar dan sambil bernyanyi.

You're just too good to be true
I can't take my eyes off you
You'd be like heaven to touch
I wanna hold you so much.

At long last love has arrieved
And i thank god i'm alive
You're just too good to be true
Can't take my eyes off you.

Pardon the way that i stare
There's nothing else to compare
The sight of you leaves me weak
There are no words left to speak.

But if you feel like i feel
Please let me know that is real
You're just too good to be true
I can't take my eyes off you.

I need you baby
And if it's quite all right
I need you baby.

To warm the lonely nights
I love you baby
Trust in me when i say.

Oh pret--

Nyanyian Andri sempat terhenti karena tiba-tiba ada seseorang yang membekap mulutnya dari belakang.

Dengan sekuat tenaga ia melepaskan bekapan itu dari mulutnya, setelah berhasil ia pun langsung menoleh ke belakang dan terkejut saat melihat pelakunya.

"Adinda???" gadis itu pun hanya tertawa melihat ekspresi Andri.

"Ya ampun lo iseng banget sih! Gua kaget anjir, untung aja gua kagak mati"

"Hahaha sorry, tenaga lo kuat banget buat ngelepasinnya. Tangan gua jadi sedikit sakit"

Andri mencubit pipi Adinda hingga gadis itu meringis dan meminta untuk melepaskannya, tapi Andri tetap tidak melepaskannya untuk membalas yang tadi.

"Kak Andri lepasin... Pipi gua merah nanti"

"Biarin! Biar tambah chubby "

"Kakkk... Sakittt.." Adinda sengaja memasang wajah melasnya agar cowok itu merasa kasihan dan mau melepaskan cubitannya.

Tak lama kemudian Andri pun luluh, tapi ia masih memegang pipi Adinda.

"Bilang dulu kak Andri ganteng kesayangannya Dinda" perintah Andri agar ia baru melepaskannya.

Adinda memutar bola matanya malas dan ia pun mengikutinya saja. "Kak Andri ganteng kesayangannya Dinda"

Andri tertawa kecil mendengarnya. "Coba lagi"

"Kak Andri ganteng kesayangannya Dinda"

"Sekali lagi"

"Kak Andrii.. Lepasin ihh!!!" rengek Adinda.

"Bilang dulu"

"Kak Andri ganteng kesayangannya Dinda!! Udah tuh puasss!!!!!" Andri tertawa melihat wajah Adinda yang terlihat kesal.

Cup!

Seketika Adinda membelalakkan mata ketika merasa ada sentuhan hangat di dahinya dalam sekejap. Dan jantungnya langsung berdebar tak karuan ketika Andri tiba-tiba menciumnya.

Andin [ˢᵉ૧ᵘᵉˡ ᴳⁱˡᵈᵃ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang