Jauh darimu yang hanya sementara itu sama saja membuatku seperti kehilanganmu selamanya.
~Andrian Farizal Anggara~
***
Hari mulai gelap, tetapi Andri dan yang lain masih berada di dalam sekolah sedang mencari-cari Adinda yang sampai sekarang belum ditemukan juga.
Mereka masih khawatir dan kebingungan dengan keberadaan Adinda sekarang. Terlebih Andri, saking khawatir dan gelisahnya ia terhadap Adinda, ia pun masih bersemangat untuk mencari sosok orang kesayangannya.
'Ya Allah, aku gak bakal nyerah buat terus mencari Adinda. Di mana pun dia berada, tolong jaga dia, jangan sampai dia kenapa-kenapa. Dan tolong beri kami petunjuk agar Adinda bisa ditemukan.' batin Andri memohon.
"Eh, sebentar kekk.. Gua capek banget sumpah." kata Yong yang sedang terduduk lemas di lantai karena kecapekan.
"Alay banget sih lo." celetuk Andri dan langsung mendapatkan tatapan tajam dari Yong.
"Heh kumis! Lo gak ngerasain sih ya? Kaki gua serasa mau patah terus seenak kumis lo lo bilang gua alay? Kita nyari-nyari Adinda udah berapa jam, hah??!! Mikir dong!! Terkadang orang berbicara semaunya tapi tanpa mau berpikir! Situ manusia?" Mendengar ocehan Yong, Andri hanya memutar bola matanya malas, tak peduli apa kata Yong.
"Ssttt.. Udah udah! Kok jadi berantem sih? Kita tuh mau cari Adinda. Bukan berantem." lerai Gilang.
"Tapi gua capek, Lang." kata Yong.
"Hmm.. Yaudah kamu aku antar pulang ya? Lagi pula ini udah gelap."
"Lah terus Adinda gimana?" kata Andri.
"Kita lanjutin besok aja, Ndri, sekalian lapor ke guru kalo Adinda gak ada."
"Enak banget lo ngomong ya! Lo mikir gak sih? ADINDA ITU HILANG!! DAN KITA GAK TAU KONDISI DIA SEKARANG BAGAIMANA! KITA GAK TAU DIA KENAPA!"
"Dia itu adik lo, Lang... Apa lo gak mau berusaha lagi buat cari dia? Dan apa lo gak peduli kalo dia kenapa-kenapa? Lo berhenti nyari Adinda karena lo mulai ikut-ikutan sama Yong? Hah, seandainya Yong yang hilang, lo pasti bakal kayak gua. Lo kayaknya lebih mentingin pacar dari pada adik lo sendiri! Walaupun Adinda adik angkat gua, gua malah orang pertama yang paling khawatir saat Adinda hilang atau kenapa-kenapa. Sedangkan lo? Orang yang paling mengkhawatirkan pasangannya dari pada saudara kandungnya."
Gilang yang mulai geram, ia menarik kerah baju Andri dan menatapnya tajam. "Gua gak seperti yang lo pikir! Dan jangan lagi bawa-bawa nama Yong!! Kalo enggak...."
"Kenapa? Mau nabok? Nih tabok aja! Emang udah kelihatan kan kalo lo lebih perhatian sama pacar!!" sela Andri.
'Kenapa jadi pada berantem sih? Heran gua. Kok gua juga ngerasa jadi wasit yang bakal nentuin pemenangnya ya?' batin Aidan sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
Sebenarnya emosi Gilang hampir meluap, dan ia ingin sekali memukul Andri. Tapi entah mengapa ia tidak bisa, dan tetap bersabar dengan ucapan Andri yang menurutnya tidak sesuai fakta pada dirinya.
Gilang melepaskan cengkraman kerah baju Andri kasar lalu ia menarik tangan Yong untuk pergi.
"Mulai berkhianat sama Adinda kah?" gumam Andri sambil tersenyum miring. Lalu ia menoleh ke samping yang masih terdapat Aidan yang sedang diam.
"Masih di sini lo?" ketus Andri.
"Iya lah, gua mau masih bantuin buat nyari Adinda"
"Hm, kenapa gak ikut mereka aja?! Gak usah pencitraan deh lo! Gua tau lo gak niat kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Andin [ˢᵉ૧ᵘᵉˡ ᴳⁱˡᵈᵃ]
Teen Fiction[ TAHAP REVISI ] ANDIN merupakan singkatan dari nama ANdri dan aDINda. Dimana keduanya itu harus berpisah karena Adinda telah ditemukan oleh keluarga aslinya. Lantas apa yang terjadi dengan perubahan sikap Andri sekarang setelah 3 tahun yang lalu Ad...