Nada nada depresi mengalun di telingaku
Bukan aku ingin bunuh diri bukan.
Hanya terkadang aku merasa begitu lelah dan ingin beristirahat
Sejenak dari hidupku yang begitu saja adanya
Tidak. Bukan aku kufur
Aku bersyukur atas setiap anugrah yang tercucurNamun. Ada kala aku melihat corak matamu
Mengkiaskan kesedihan dalam yang lantas menggoresku pula dalam semu
Adanya dia dalam gores senyum itu
Tentu melukis garis lengkung pula dalam ekspresi kaku-kuHallo.
Sepi-sepi ini semakin malam
Kali ini telah sampai pada waktu dua belas tujuh belas dalam gelap
Aku lantas tak bisa tidur lagi
Karena senyap yang ada mulai berteriak menggema di telinga ringkih iniBerbayang ekspresimu ditambah jari-jari kapalan penuh petualangan
Aku tersanjung pemikiran akan tanganmu menyentuh dermisku
Mengalirkan kekuatan untuk bertahan hidup dalam waktuHalah. Dalam termangu
Aku sedikit-sedikit membuka mata
Memang. Sepi itu jahat
KAMU SEDANG MEMBACA
Sepi Daku.
PoetryJika kesepian mulai merambah sekujur tubuhmu. Apakah lantas kau diam saja? Sepi adalah bisa. Membunuhmu dengan tepat,mengoyakmu sampai sekarat lalu menyogokmu tuk mati cepat. Apakah daku yang sepi bisa bertahan?