Aku tidur
Kukira kepalaku mengistirahatkan penatnya.
Ternyata dia malah membawa sosok tidak nyata di dunia imajiner saat aku terlelap. Sudah dua kali berturut-turut.Tapi tidak pula ia menyapaku.
Mungkin ini dosa sebelum tidur tanpa berdoa.
Dihantui rasa penasaran dan sedihLangsung sekaligus.
KeduanyaSaat terbangun hanya bisa bertanya
"Kepalaku berhentilah bekerja. Kepalaku berhentilah bekerja."
Ia menjawab :
"Aku memberikan yang kamu mau sekaligus. Pekerjaanmu yang lekas selesai. Pun mata dengan mata imajiner""Jika kau menyuruhku rehat sekarang. Kau insyaratkan kematian." Ujarnya.
Mungkin pada dasarnya daku telah mati pula.
Harapan-harapan kecil yang bisa membuat manusia tetap hidup telah kuhapuskan.
Supaya tidak menenggelamkanApalagi yang lebih menyakitkan dari tenggelam dalam harap yang kita buat sendiri?
Lalu pemikiran kembali berpesan.
Katanya :"Berhati-hatilah dalam memilah langkah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sepi Daku.
PoetryJika kesepian mulai merambah sekujur tubuhmu. Apakah lantas kau diam saja? Sepi adalah bisa. Membunuhmu dengan tepat,mengoyakmu sampai sekarat lalu menyogokmu tuk mati cepat. Apakah daku yang sepi bisa bertahan?