"Heh keparat kamu dimana?"
"Kamu mau pergi dariku?""Apasalahku gerangan?"
Satu persatu semua menghambur dari ruangan.
Bersisakan aku dan semangkuk otak
"Halo pemikiran. Kini tinggal kita berdua."
....................................................................
"Bajingan! Kembali kamu"
....................................................................
Dia tidak bergeming
"Ah. Bawa semua apa yang kuberi"
"Aku tidak pernah memintamu memberikan apapun"
"Katanya apa waktu dulu."
"Baru saja waktu berlalu sebentar. Apa kamu lupa?"
"Aku diam saja bagaimana?""Katanya kamu butuh sepi."
"Memang."
"Sudah kuberi."
"Iya kutau."
"Mana terimakasihmu. Mana obrolanmu. Mana etikamu. Mana bahasamu."
"Aku tidak punya."
"Dari awal aku mengetuk aku tidak punya."Begitu katanya.......
Sembari terdengar keretan pintu. Dan samar sama suara tangisGuratnya hilang ditelan detik
Dia telah dibalik pintuTanpa mengucap salam dia teguh tak berbalik
Pergi
KAMU SEDANG MEMBACA
Sepi Daku.
PoetryJika kesepian mulai merambah sekujur tubuhmu. Apakah lantas kau diam saja? Sepi adalah bisa. Membunuhmu dengan tepat,mengoyakmu sampai sekarat lalu menyogokmu tuk mati cepat. Apakah daku yang sepi bisa bertahan?